Part 10

118K 4.3K 13
                                    

Belum sempat May memejamkan matanya, dering ponsel mengganggu ritual tidur siangnya. Sekilas melihat deretan nomor di layar membuatnya otomatis menggeser ke tanda merah lalu kembali menutup mata. Ponselnya berdering lagi. Dengan enggan, May menerima panggilan tersebut.

"Halo! Siapa ini?" Tanya May ketus.

"Kamu tidak tahu aku? nomorku tidak ada di kontakmu?" Tanya orang di seberang sana tanpa memberi jawaban.

"Tidak! Aku tidak tahu dan tidak menyimpan nomor orang tidak penting," jawab May kesal.

Tuttt... tuttt... tuttt.

May dongkol membaca tulisan panggilan terputus di screen ponselnya. "Apa-apaan orang ini. Ganggu orang tidur saja!" Gerutu May lalu merebahkan diri kembali di atas tempat tidur.

Jelang beberapa menit, tone sebuah pesan masuk membuat May kembali menengok ponselnya.

Temui aku di tempat pertama kali kita bercinta jam 7 malam ini. Save my phone number!
Edward.

"Dasar pria mesum!" Kata-kata itu spontan terlontar dari bibir May setelah membaca pesan singkat itu. "Kata bertemu akan lebih sopan," ujarnya jengkel.

Tidak! Kamu tidak bisa memanggilku semaumu.

May menutup ponselnya dengan kasar menggunakan bantal setelah membalas pesan itu. Entah kenapa dia merasa dilecehkan dengan pesan Edward walaupun kenyataannya memang begitu.

Datanglah! Atau, aku yang ke sana.

Dia tahu kost May? Pasti tidak. Tante Rara tidak mungkin memberi tahu alamatnya. Itu hanya ancaman belaka. May tidak membalas pesan Edward, dia terlalu mengantuk karena begadang melakukan revisi skripsi tadi malam. Besok May berencana bertemu dosen pembimbingnya jadi dia harus menyelesaikannya malam ini. Jadwal yang sudah dibuatnya akan terbengkalai jika menemui Edward.

May baru mau menutup matanya, ponselnya berdering lagi. Nama Natasha terpampang di layar ponselnya.

"Ada apa?" Tanya May.

"Lagi tidur, May?"

"Ya tidaklah, orang lagi bicara sama kamu," jawab May.

"Sorry, ganggu tidurmu."

"Ada apa? Buruan, ngantuk nih."

"Mau minta tolong May, aku sudah minta pegawai Tante Rara masukin namaku dalam list malam ini ...."

"Tidak bisa. Jangan lupa aku sudah dipecat di sana gara-gara kamu," potong May segera.

"Masalah itu, maaf. Tapi tahu sendiri kan, sudah pasang nama ya tidak bisa dibatalkan."

"Tidak mungkin juga aku ganti kamu lagi."

"Bukan, May. Aku cuma minta tolong malam ini kamu bermalam di rumahku temenin Trisha."

"Si Mbak yang biasa jagain ke mana?"

"Tadi nelpon ibunya lagi sakit jadi tidak bisa datang."

May membuang napas pelan, "Padahal malam ini rencana aku mau revisi skripsi."

"Kerja di rumah aja May sambil jagain Trisha. Aku perginya setelah dia tidur, kok. Takutnya dia bangun malam-malam tidak ada orang."

May berpikir sejenak. "Baiklah. Aku ke rumah kamu jam Tujuh malam, mau tidur dulu."

"Ok, May. Makasih pakai banget, ya." Suara Natasha menekan kata banget.

"Ok, bye."

Between Love & ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang