Lestarikan budaya vote & comment.
Enjoy your reading. ^_^
🙂🙂🙂
Dering ponsel yang sudah diset khusus membangunkan May. Dengan sigap dia menggeser nada diam lalu menoleh ke samping, untungnya Edward masih terlelap. Pelan-pelan May melepas pelukannya lalu mengendap-endap keluar kamar.
May mendesah khawatir melihat 3 panggilan tidak terjawab dari Nathan. Dia menunggu panggilan selanjutnya was-was, mengabaikan telepon pria itu bisa muncul masalah yang melibatkan ibu dan adiknya.
Sesuai yang dikehendaki Nathan, May akan menemui keluarganya. Toh orang tuanya belum tentu menyukai May dan dia bahkan yakin ditolak mentah-mentah jika mereka tahu pekerjaannya. Harapan menikah dengan keluarga kaya dan terpandang sudah dihapusnya sejak dulu karena profesinya yang dianggap aib.
Sekali lagi May menengok Edward di dalam kamar memastikan dia masih tertidur sebelum menutup pintu rapat-rapat. Menghindari masalah seminimal mungkin dengan kedua pria itu adalah cara aman bertahan hidup bagi May.
"Ha-lo." May sendiri kaget dengan suara yang keluar bibirnya, parau dan seperti tersekat di leher.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Nathan khawatir.
Tidak. Semalam mulutnya bekerja keras menyenangkan oscar hingga serasa kering. Dia lupa minum air sebelum tidur.
"Tidak apa-apa, hanya efek bangun tidur. Kenapa menelepon jam segini?"
"Pria yang kutemui di depan kostmu minggu lalu, yang tanya alamat itu, dia pernah datang lagi?"
Rans? Nathan benar-benar mencari tahu tentang Rans. Jantung May mulai berdegub kencang.
"Tidak pernah. Ada apa dengan orang itu?" tanya May hati-hati.
"Dia tidak pernah ke alamat itu. Aku ingin kamu hati-hati karena mungkin dia hanya pura-pura bertanya."
May mengangkat alisnya, jadi Nathan belum tahu identitas Rans?
"Seorang mahasiswi yang tinggal di sana dinyatakan hilang sehari sebelum dia bertanya padamu."
Wait! Apa sekarang Nathan mencurigai Rans pelaku penculikan orang apalagi jika ditambah embel-embel bagian sindikat penjualan organ manusia? May tersenyum kecil, itu lebih baik daripada Nathan tahu Rans ada kaitannya dengan Edward.
"Mahasiswi hilang belum tentu orang itu yang melakukannya. Sudahlah, tidak usah mencari tahu tentang dia lagi," balas May lega.
"Aku hanya ingin kamu waspada dengan orang yang ada di sekitarmu."
Saat ini harusnya kamu yang diwaspadai.
"Apa karena itu kamu menelponku?"
Walau Rans orang yang cukup misterius, May tidak terlalu khawatir pria itu akan menyakitinya jika dia tetap bersama Edward. Rans tangan kanan Edward, itu berarti dia tidak akan macam-macam tanpa perintahnya. Tapi kadang pria itu susah ditebak jalan pikirannya. Jika dia orang kepercayaan Edward, kenapa dia tidak melaporkan semua yang diketahuinya tentang Nathan tanpa diminta Edward?
"Ada hal lain," jawab Nathan setelah jeda yang cukup lama, "orang tuaku ingin bertemu denganmu Minggu sore."
What? Lusa? Secepat itu! Ada satu hal lagi, May belum bisa meninggalkan Edward hari itu. Kalau bisa minta ijin dengan berbagai alasan tidak masalah, tapi saat ini mereka seakan satu paket selama hari kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love & Obsession
General FictionEROTIC MATURE (21+) Niatnya hanya bersenang-senang tapi malah menyiksa diri. Dia, perempuan yang kupilih secara acak, hanya untuk semalam, menjadi mimpi buruk bagiku jika tidak memilikinya. Dia harus memilih, tersiksa di sisiku atau mati di sisi ora...