Part 61

67.3K 3.8K 390
                                        

Loha..., eyke lagi hidup di lembah.

Signalnya seliweran bikin pusing 7x2 keliling.
Kadang simbol 4G dengan bar sekarat,
H+ bar setengah hati,
paling sering full bar tapi simbol E.
Helloww..., jaman now buka wattpad pake signal EDGE.
Berasa kalah ama kutub.

Bentar eyke cari jambu biji dulu numpang cabang tertinggi demi updet setelah votes tumpah-ruah.

Tenkyu sangat yg udah rajin vote n comment.

Seneng kalian tetep apresiasi ama tulisan eyke yg labil ini.

Keep VoMen, guys.

NextUP 900+++votes.

🙂🙂🙂

Nathan tiba-tiba muncul di depannya membuat May bergeming. Dia shock. Pelukan pria itu pun tidak ditampik. Waktu seakan berhenti sepersekian detik hanya karena kehadiran wujud yang tidak diharapkan muncul tiba-tiba.

"I miss you." Bisikan itu menyadarkannya. Perlahan May melepas lingkaran lengan Nathan yang memenjarakan tubuhnya. "Seminggu ini aku mencarimu, finally I find you," ulangnya dengan raut bahagia.

"I am married, Nath." May mundur selangkah. Ucapannya juga langsung memberi jarak di antara mereka.

"Aku tahu." Nathan memejamkan matanya sebentar lalu kembali menatap May. "Kamu melakukannya untukku, dia tidak mungkin melepasku begitu saja."

Rasanya May mau tertawa mencemooh tapi hanya terjadi dalam hati, dia tidak mungkin melakukan pengorbanan sebesar itu hanya untuk mantan. May tidak ingin Edward semakin jauh menekannya hingga melibatkan keluarganya seperti Nathan.

Setelah sadarkan diri di rumah sakit sekitar dua bulan lalu, wajah Dafha yang pertama dilihatnya. Jika Edward bisa menggunakan semua orang di sekitarnya untuk mendekati May, itu berarti dia juga bisa memanfaatkan mereka untuk mengancam. Dafha dan ibu adalah titik lemahnya. Baginya, Edward lebih berbahaya daripada Nathan dan pria itu bisa saja menyakiti keluarganya, terutama Dafha. Parahnya, anak itu malah cepat akrab dengan Rans yang bisa saja menyesatkan.

"Hanya itu yang bisa kulakukan untuk menghentikan kalian."

Setidaknya setelah memutuskan menikah, Edward melepaskan Ilo. Kasus Nathan yang tadinya terduga turun jadi saksi karena ditemukan tersangka lain yang entah bagaimana skenario yang direncanakan Edward untuk mengabulkan permintaan May. Dan jika pria itu tahu Nathan ada di sini, semua usahanya demi menyelamatkan orang yang mungkin kena dampak obsesi Edward padanya akan sia-sia.

Masalah apa pun yang muncul antara May dan Edward, menurutnya tidak terlalu mencemaskan asal tidak ada kaitannya dengan laki-laki. Tindakan cemburu pria itu bisa berakhir mengenaskan baginya maupun orang lain. Dia seperti kehilangan kontrol. Aura jahatnya langsung berkobar minta tumbal.

"Jadi kamu memilihnya?"

"Ini bukan tentang pilihan, aku hanya mencoba menyelamatkan orang-orang di sekitarku."

Nathan tersenyum sumbang. "Akhirnya kamu tahu betapa berbahayanya pria itu."

"Jika kamu tahu dia berbahaya, bukankah sebaiknya kamu tidak di sini?"

"Itu karena aku sangat mencintaimu."

Persetan dengan kata cinta dari orang yang tidak tahu caranya mencinta. Ah, kenapa May selalu mendengarkan pernyataan cinta dari pria keras kepala -- dua pria yang hanya memaksakan kehendak karena dorongan rasa ingin memiliki, itu bukan cinta!

Between Love & ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang