Lohaaa... para pembaca EMay.
Karena part lalu iseng-iseng nanya, eh banyak yang respon.😆
Bagian awal di part ini tercipta karena kalian, tidak ada dalam rencana eyke. Peng skip malah, tapi karena eyke sayang pembaca EMay, tak apalah.😆😅
Yang minta hot maaf ya,
eyke sukanya yang anget.😂Eyke gak tau batasan explicit scene di dunia Jingga ini. Kalo ada yang report kisah ini trus kena banned, eyke hanya bisa melambaikan tangan say goodbye to EMay sambil bercucur air mata.😢😭😢
Kisah ini hanya sebagai hiburan orang dewasa, ya. Imajinasi yang muncul karena sering nonton film and drakor. Eyke kadang lebih suka second lead and orang jahatnya. Karena PD & writer.y gak sejalan dengan imajinasi eyke, ya udah, bikin sendiri.
Semoga yang baca sukak.😂😂😂Maaf ya, kalo sering banyak catatan.y. Peng lebih dekat aja sama pembaca, ato sok dekat kali, ya?😅
Keep vote & comment.
Happy reading ^_^
_________________ *** _________________
Edward yang tidak mengenakan apapun bergerak mendekati May. Gadis itu kini terjebak di ruangan sempit berdinding dan berpintu kaca. Dalam guyuran shower, Edward menarik pinggangnya lalu memagut bibirnya.
"Tidak di sini, Ed." Suara May hampir tidak terdengar karena bunyi air yang menerpa dan kuluman Edward di bibirnya.
"Kamu sudah terlanjur basah, tinggal membuat yang di dalam juga basah," ujar Edward lalu menyesap leher May.
Jari Edward menyusup belahan labia mayora May, menempatkan ujung jari tengahnya di titik tertentu, kemudian perlahan bergerak memutar. May melenguh karena gelenyar aneh menyerangnya. Isapan di leher, gerakan melingkar menekan tombol sensitifnya, guyuran air yang kian menggelitik menyebabkan May membuka kakinya agar Edward lebih leluasa.
Ah! tubuh May malah bergerak tidak sesuai dengan pikiran dan ucapannya.
May menikmati permainan manja Edward di sana. Ya, dia harus menikmatinya selagi masih bergerak halus. Namun saat permainan kasar sudah dimulai, May terpaksa menikmatinya. Terpaksa namun menghasilkan sensasi aneh yang menjadi candu. Kadang May menyukainya saat pelepasan itu datang karena tekanan dan dorongan kuat.
Edward memberikan berbagai rasa yang membuat May tidak bisa mengelak. Dia merasakan impuls Edward sukses memancing pelumas alami dalam tubuhnya. Gesekan jari Edward di labia minoranya makin licin dan halus. Geli nikmat itu mulai menyebar ke tubuhnya dan berpusat di bawah. May mengigit bibir bawah meredam desahannya.
"Aaahhhh...." May tidak mendesah melainkan berteriak.
Edward melakukannya lagi, sekaligus memasukkan tiga jarinya langsung bergerak cepat keluar masuk disaat May masih menikmati elusan halus.
"Oohhhh..., Ed..., Edward...." Tubuh May yang bersandar di dinding belingsatan menahan hantaman di bawah sana. Tangannya memegang bahu Edward agar tidak terjatuh.
Edward mengangkat kepalanya, menikmati wajah bergelora itu. Gairahnya naik melihat May meredam suara dari bibirnya. Dia ingin mendengar gadis itu menyebut namanya lagi. Gerakan jarinya makin dikencangkan.
"Oohhhh..., Ed..., Ahhhh..., Edward..., uhhh...," rancau May.
"Ya sayang, kamu suka?"
"Hm...." May menatap sekilas Edward tanpa bisa menyembunyikan gejolak perasaannya. "Aku..., Edward...." Cengkraman tangannya di bahu Edward menguat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love & Obsession
Fiksi UmumEROTIC MATURE (21+) Niatnya hanya bersenang-senang tapi malah menyiksa diri. Dia, perempuan yang kupilih secara acak, hanya untuk semalam, menjadi mimpi buruk bagiku jika tidak memilikinya. Dia harus memilih, tersiksa di sisiku atau mati di sisi ora...