Part 57

60K 3.9K 265
                                    

Keep vote & comment, guys.

NexUp 830+++votes.

Enjoy your reading.

🙂🙂🙂

May tidak percaya persiapan pernikahan yang dilakukan Edward dan keluarganya sangat singkat. Bayangkan, akad dan resepsi segera diadakan seminggu setelah Edward ke rumahnya.

Tidak bisa dipungkiri keluarga tersebut punya kendali kuat pada semua yang terlibat. Resepsi tanpa persiapan waktu yang cukup tapi tidak terkesan murahan, malah sebaliknya. Semua pakaian yang dikenakan May pada hari besar tersebut sudah siap, undangan sudah terbagi ke semua relasi bisnis dan keluarga mereka.

Tadinya May pikir pernikahan orang kaya itu seperti yang sering dilihat ibunya di tayangan infotainment. Persiapannya berbulan-bulan sampai bertahun-tahun dan kadang malah berujung batal. Atau, setidaknya ada banyak pertimbangan seperti seleksi EO, tempat resepsi, designer, sesi foto prewedding, dan unek-unek lainnya. Ketika May mempertanyakan itu, Edward hanya menjawab tidak ada foto prewedding, yang ada pasca-nikah saat bulan madu.

Ibunya juga tidak kalah heboh dengan pernikahan yang menurutnya terlalu dadakan. Hoaks putrinya hamil di luar nikah jadi trending topik di pasar. Banyak yang menggunjing tapi tidak sedikit yang berdecak kagum dengan kemampuan May menjerat pewaris Raharja.

Karena desas-desus di pasar, ibu May bahkan nekat membeli test pack karena berita buruk putrinya yang viral. Bagaimana pun May menjelaskan bahwa gosip itu tidak benar, tetap saja ibunya memaksa minta bukti, mau tak mau May mengabulkan.

Tebak reaksi ibunya ketika melihat satu garis dari benda keramat itu? Datar. Ekspresi yang dia tunjukkan berbanding terbalik dengan reaksinya yang menggebu-gebu membantah rumor di luar sana. May tidak menyangka ungkapan perasaan lega ibunya malah seperti itu setelah membuktikan dirinya bersih dari tuduhan teman rumpinya.

Selama proses janji suci mereka yang dilakukan di rumah Edward yang hanya dihadiri keluarga dan undangan terbatas, May masih berharap itu mimpi. Aneh rasanya menikah sambil menunjukkan cincin yang tersemat di jari manisnya beserta buku nikah di depan jepretan kamera berbagai merek dan dari berbagai media. Apalagi Edward memberinya instruksi untuk tidak mengeluarkan sepatah kata pun, cukup tersenyum manis saja di hadapan para awak media.

Ya, Edward hanya membiarkan mereka mengambil gambar tanpa sesi tanya jawab, itu malah membuat May penasaran berita yang akan terbit tentang dirinya. Membaca media gosip jadi prioritasnya setelah rangkaian prosesi pernikahannya selesai.

"Minumlah ini, kamu terlihat kelelahan padahal hanya berdiri saja." Edward menyodorkan segelas air pada May yang pucat. Dia belum sempat membuka gaun resepsi yang menjuntai menyapu lantai.

"Terima kasih." May meneguk habis semua isi gelas yang diberikan Edward.

Edward yang sudah berstatus suami May duduk di sampingnya. "Ada apa denganmu, sayang? Wajahmu mendadak pucat di tengah resepsi, untung kamu tidak pingsan," ujarnya menyapu keringat dingin yang membasahi kening istrinya.

"Aku baik-baik saja. Mungkin karena terlalu lama berdiri." May bermaksud mengambil alih mengusap keringatnya sendiri tapi Edward menolak.

"Kamu cantik hari ini, dan aku suka."

"Bukankah itu lirik lagu?"

Edward terkekeh, "aku hanya ingin mengatakannya agar kamu merasa tersentuh," katanya jujur. "Aku memang pernah mendengarnya sekali di mobil Rio tapi bukan berarti aku menjiplak. Kamu memang cantik, sayang."

Between Love & ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang