Perlahan kedua mata diaz terbuka. Ia mengerjab beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk melalui celah gorden kamarnya. Kemudian ia melihat wanita yang sangat ia sayangi masih setia memejamkan matanya dan mencari kehangatan di pelukannya. Tangan Diaz mengelus rambut panjang itu.
"Sayang udah pagi, bangun yuk" ucap Diaz. Namun Agatha hanya bergumam saja dan masih betah menutup matanya. Akhirnya Diaz memilih untuk membiarkan saja Agatha tetap tidur. Ia memilih untuk membersihkan diri dan menyiapkan sarapan untuk mereka.
Perlahan Diaz melepaskan pelukan Agatha dan menggantinya dengan guling. Diaz membenarkan posisi selimut Agatha, kemudian dengan tubuh masih polos ia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah lima belas menit Diaz keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit dipinggangnya dan handuk kecil yang ia usapkan dirambutnya untuk mengeringkan rambut basahnya. Dilihatnya Agatha masih tidur nyenyak di atas ranjang.
Diaz membuka lemari pakaiannya dan mengambil celana selutut dan kaos hitam polos. Kaos itu terlihat pas mencetak bentuk tubuh kekarnya. Setelah memakai pakaiannya itu Diaz keluar dari kamar nya untuk memasak.
Tinggal jauh dari orang tuanya membuat Diaz mau tidak mau harus bisa memasak. Karena ia tipe orang yang tidak suka makan junk food. Diaz tidak menyewa maid diapartemennya karena ia masih bisa merapikan apartemennya sendiri. Lagi pula Diaz cukup sibuk di kantor jadi ia tidak punya waktu untuk membuat apartemennya berantakan.
Diaz mulai mengeluarkan bahan masakan yang ia perlukan untuk membuat nasi goreng kesukaan Agatha. Yaitu nasi goreng kornet dengan berbagai macam sayuran. Dengan lihai tangan Diaz mulai mengupas bawang,memotong sayuran dan mengaduk aduk nasi goreng nya agar semua bahan tercampur rata. Tak butuh waktu lama nasi goreng itu sudah siap. Diaz membagi nasi goreng ke dua piring untuk nya dan juga Agatha. Kemudian ia meletakkan nasi goreng itu di meja makan.
Namun saat Diaz akan kembali ke kamar untuk membangunkan Agatha tiba tiba saja pintu apartemennya di ketuk dengan sangat keras. Bahkan terdengar seperti di dobrak.
Diaz melihat ke layar komputer yang memperlihatkan cctv di depan pintu apartemennya. Wajah Diaz langsung menegang saat melihat orang yang datang adalah ayah dan juga kakak Agatha.
"Habis Lo Diaz, mampus" guman Diaz. Sejenak Diaz mengatur nafasnya agar tidak terlihat terlalu tegang. Kemudian perlahan ia membuka pintu apartemennya
Saat ia membuka pintu apartemennya langsung saja Artha, ayah dari Agatha menarik kaos Diaz dan bersiap menghajarnya . Wajah artha sudah memerah karena marah
"Dimana putri saya ha?? Kamu sembunyikan dimana dia" marah artha pada Diaz. Sedangkan agastya kakak kembaran Agatha, hanya diam dibelakang artha
"Agatha.. ada di kamar saya" ucap Diaz. Artha langsung mendorong tubuh Diaz dan menyelonong masuk. Di ikuti agastya dibelakangnya.
"Mampus beneran gue. Agatha masih tidur lagi" guman Diaz. Kemudian ia segera menyusul Artha dan juga agastya
"Agatha!!" Teriak Artha menggelegar diseluruh penjuru apartemen Diaz.
Brak brak brak
Artha menggebrak pintu kamar Diaz. Diaz hanya diam saja melihat hal itu. Tak lama akhirnya Agatha membuka pintu kamar itu. Ternyata Agatha sudah selesai mandi dan berpakaian lengkap. Diaz sedikit bernafas lega
"Ayah.." ucap Agatha terkejut.
"Pulang!!" Artha langsung menarik tangan Agatha keluar dari apartemen Diaz. Agatha melihat ke arah Diaz dengan ekspresi bahwa seolah mengatakan semua akan baik baik saja. Namun Diaz tak tega melihat Agatha diperlakukan dengan kasar
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Fotosfer (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan kamu adalah bagian hidupku yang memancarkan cahaya ~•fotosfer•~ "kamu yakin?" Tanya Diaz pada Agatha. Agatha menganggukkan kepalanya. "Ga ada cara lain selain...