Fotosfer 41

16.9K 548 19
                                    

Madrid, Spain

"Kamu disini?" Tanya agatha yang dibalas senyuman manis.

Dipta memberikan selembar tisue pada agatha kemudian mengambil duduk di samping agatha. Sedangkan agatha menatap bertanya tanya padanya.

"Kamu benar. Meskipun kita berpisah bukan berarti harus dengan kebencian" ucap dipta menatap ke arah agatha.

"Kita memang tidak seharusnya bersama. Sebesar apapun usaha kita dan memaksakannya, kita tidak akan bisa melakukannya. Tapi aku sangat mencintaimu. Jujur, melepasmu adalah hal yang sangat sulit. Itu sebabnya aku ingin membuat kamu membenciku, sehingga tidak perlu aku yang meninggalkanmu" ucap dipta. Kemudian menggenggam tangan agatha

"Aku sadar, melepasmu dan membiarkanmu bahagia dengan orang lain adalah hal yang jauh lebih baik. Untuk mu, untuk ku dan semuanya" dipta mengatakan hal itu dengan sangat tulus. Namun agatha bisa melihat kesedihan dimatanya.

"Seharusnya kamu membenciku. Kesalahanku padamu sangat besar. Aku teflalu sering melukaimu" ucap agatha dengan suara bergetar. Dipta mengusap puncak kepalanya.

"Mungkin ini yang dinamakan bucin. Aku tidak pernah merasa kesal, sakit hati atau pun membencimu padahal memang benar kamu sering melukaiku meskipun itu secara tidak sengaja"

"Kenapa ada orang sebaik kamu di dunia ini?" Dipta tersenyum.

"Aku tidao sebaik itu. Sekarang siapkan dirimu. Kita harus menyusul cintamu. Jangan biatkan dia pergi begitu saja atau aku tidak akan melepasmu lagi"

"A... apa?" Tanya agatha memperjelas pendengarannya

"Menyusul? Maksud kamu kita akan ke venice?"

"Tentu. Aku melepasmu bukam untuk sembarang orang. Hanya diaz kandidat yang akan menggantikan ku. Tidak ada orang lain. Kamu mengerti?" Agatha tersenyum.

Ia langsung menghambur ke dalam pelukan dipta. Memeluk pria yang akan segera berstatus sebagai mantan suaminya itu. Sangat tidak enak untuk di dengar memang. Namun itulah kenyataannya. Tetapi mengingat kebaikan dipta, agatha tetap akan menganggap dipta sebagai keluarganya. Dia tidak akan bersikap berbeda pada pria itu. Tidak akan.

"Cup cup anak cantik ga boleh cengeng" ucap dipta menguraikan pelukannya dan membuat agatha tertawa kecil sambil mengusap kedua matanya.

"Jadi... kita akan bercerai? kamu menceraikanku?" Tanya agatha secara perlahan. Dipta tersenyum simpul

"Anggap saja kamu tereliminasi jadi pendampingku" ucap dipta sambil menaik turunkan kedua alisnya dan wajah menjengkelkannya. Agatha memutar bola matanya jengah dan menyenggol bahu dipta dengan sedikit keras. Dipta terkekeh pelan karena hal itu.

Mereka sama sama diam. Memperhatikan orang orang yang berlalu lalang di depan mereka. Meskipun begitu sebenarnya pikiran mereka lari kemana mana

"Nanti apa kamu mau menikah lagi?" Tanya agatha tanpa melihat ke arah dipta

"Jika menemukan yang cocok kenapa tidak" jawab dipta dengan enteng dan entah mengapa agatha tidak suka mendengarnya.

"Hanya saran saja. Jika tidak suka ya jangan di terima. Carilah wanita baik baik. Jangan hanya cantiknya saja, lihat apakah dia tulus mencintaimu atau tidak. Jangan dengan jalang seperti evelyn yang hanya ingin uangmu dan tubuhmu saja" ucap agatha dengan ketus. Dipta yang menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi langsung mendelikkan matanya.

"Hei!! Setelah bersamamu, tidak mungkin selera wanita idamanmu langsung turun begitu. Paling tidak yang akan bersamamu nanti sepertimu atau... lebih darimu" dipta mengedipkan sebelah matanya, membuat agatha semakin kesal.

2. Fotosfer (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang