Agatha terbangun dari tidurnya dan tak menemukan diaz di sampingnya. Ia menyandarkan tubuhnya di kepala ranjanh dengan kedua tangan yang memegang erat selimut di dadanya untuk menutupi tubuh polosnya.
Senyumnya mengembang saat ia menemukan sebuah kotak berpita emas di atas nakas dekat ranjangnya. Agatha buru buru mengambil kotak itu dan membukanya.
Sebuah dress cantik berwarna abu abu yang terlihat simpel dan elegand. Dikotak itu juga ada selembar kertas berisi tulisan tangan diaz.
Pagi sayang. Maaf aku harus pergi ke kantor sebelum kamu bangun. Ada beberapa urusan yang harus ku selesaikan. Kemarin aku tidak sempat mengatakan jika malam ini aku ingin mengajakmu ke sebuah pesta rekan bisnisku. Bersiaplah dan pakailah hadiah dariku. Aku akan menjemput pukul 7 malam nanti. Semoga kamu menyukainya. I love you babby
From your husband
Agatha tersenyum dan kembali melipat kertas itu. Diaz selalu punya cara untuk membuatnya bahagia. Meskipun ia tak bisa selalu bersama agatha, pasti diaz akan menemukan cara lain untuk membuat agatha merasa senang.
Agatha turun dari ranjangnya dengan melilitkam selimut di tubuhnya. Ia berjalan menuju kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya.
Di bawah guyuran air shower yang membasahi tubuhnya, agatha memikirkan suatu hal. Ia menunduk, melihat ke arah perutnya. Tangannya mengelus perut ratanya itu.
"Aku ingin kehadirannya lagi disini" guman agatha. Ia sangat menginginkam sosok baru dalam hidupnya. Sosok yang bisa menjadi pelengkap hubungannya dengan diaz. Menjadi pelengkap keluarganya. Sosok yang bisa mengubah statusnya dan juga diaz sebagai orang yang lebih mulia.
Namun agatha tidak terlalu menuntut. Karena jika ia terus berharap, ia akan ingat masa lalunya. Masa dimana ia kehilangan sesuatu yang sangat ia inginkan. Saat itu Tuhan belum mempercayainya, namun sekarang ia merasa sudah siap. Dan berharap agar Tuhan kembali memberikan kepercayaan padanya dan juga diaz.
*************
Tok tok tok
"Masuk" ucap agatha saat ada yang mengetuk pintu kamarnya. Dan muncullah seorang maid yang masuk ke kamarnya
"Nyonya, tuan sudah ada di luar dan sedang menunggu nyonya"
"Baiklah. Aku sudah siap. Aku akam segera turun"
"Baik nyonya"
Maid itu izin untuk keluar. Agatha kembali menatap pantulan dirinya di cermin. Make up natural yang ia poleskan di wajahnya terlihat bagus. Setidaknya ia tidak akan mempermalukam diaz di depan rekan rekan bisnisnya.
Agatha mengambil tas kecilnya dan mulai berjalan keluar kamarnya. Di pelataran rumah diaz sudah siap dengan tuxedo rapinya dan sedang berdiri bersandar di mobilnya.
"Kak diaz" panggil agatha. Diaz yang awalnya sedang memainkan ponselnya mengalihkan pandangannya kepada agatha yang sedang menuruni tangga teras rumahnya dengan langkah yang sangat anggun. Bahkan diaz sampai di buat terpesona olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Fotosfer (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan kamu adalah bagian hidupku yang memancarkan cahaya ~•fotosfer•~ "kamu yakin?" Tanya Diaz pada Agatha. Agatha menganggukkan kepalanya. "Ga ada cara lain selain...