Fotosfer 5

32.7K 866 7
                                        

2 tahun kemudian

Madrid, Spain

Diaz sangat sibuk dengan berkas berkas kantornya. Dengan jeli matanya membaca satu satu persatu laporan yang ada di mejanya untuk memastikan tak ada yang salah.

Tok tok tok

"Masuk" ucap Diaz tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas berkas itu

"Brother sampai kapan kau akan seperti ini terus Hem? Selalu menyibukkan diri dengan pekerjaan kantormu?" Ucap Axel, teman Diaz yang selalu dianggap nya sebagai penganggu.

"Ayolah, setidaknya sehari saja lepaskan berkas berkas itu dan pergilah berlibur"

"Aku tidak ada waktu" balas Diaz acuh

Axel menghela nafasnya. Ia kasian pada kawannya ini yang berusaha keras untuk melupakan seseorang dari masa lalunya dengan cara kerja gila seperti ini. Tak ada hari tanpa bekerja. Bahkan kantornya kini berubah menjadi rumahnya.

"Diaz.. setidaknya pedulikan perasaan Lexi" ucap Axel. Diaz langsung berhenti membolak-balik laporan yang ia pegang. Ia menatap ke arah Axel.

"Lexi tidak pernah complain soal kesibukan ku di kantor" ucap Diaz.

" Memang. Karena ia tau meskipun ia mengeluh padamu tetap saja kau akan gila kerja. Dan jadinya Lexi lebih memilih untuk diam" ucap Axel. Diaz masih diam menatap Axel dengan tatapan entahlah apa itu. Axel menghela nafasnya

"Buat apa kau menjadikannya kekasihmu jika kau tidak pernah menganggapnya ada? Apa hanya sebagai status saja? Apa hanya untuk pelarian dari masa lalumu?"

"Aku tidak bermaksud seperti itu. Memang, aku tidak mencintai Lexi, tapi aku tidak ada niat untuk menjadikannya sebatas status apalagi pelarian. Aku ingin menjalin hubungan yang serius dengannya" jelas Diaz

"Menjalin hubungan serius tanpa cinta maksudmu?" Axel tertawa hambar

"Cinta akan datang karena terbiasa"

"Memang tapi itu hanya akan terjadi jika kau membuka hati. Tapi jika kulihat kau sama sekali tak membuka hati untuk siapapun. Pemilik hatimu masih sama. Yaitu dia, orang dimasa lalunya"

"Aku sudah berusaha"

"Kalau begitu buktikan. Jangan hanya diam disini" ucap Axel. Diaz menghela nafasnya. Ia kembali membuka halaman selanjutnya dari laporan yang ia pegang tadi.

"Memangnya apa yang harus kulakukan?" Tanya Diaz dengan malas

"Temui lexi, dan ungkapkan keinginanmu"

Diaz menghela nafasnya. Ia menutup berkas itu dan meletakkannya di atas meja kerjanya. Diaz mengambil ponselnya dan menghubungi kontak bernama "my girl". Bukan Diaz yang memberikan nama itu, namun Lexi yang tak lain kekasih Diaz saat ini yang memberikan nama itu diponsel Diaz untuk kontaknya.

"Halo" sapa Diaz

" Halo Diaz. Ada apa?"

"Kau dimana?"

"Aku ada di tempat pemotretan. Kenapa memangnya?"

"Apa masih lama?"

"Tidak. Aku sedang menghapus make up ku sekarang. Dan bersiap untuk pulang"

"Aku akan menjemputmu"

"Benarkan Mr. Orlando? Waahh ada apa ini? Kenapa kau tidak cuek padaku sepeti biasanya Hem?"

"Tak apa. Aku rasa tidak seharusnya aku terus terusan cuek padamu. Karena kau adalah..." Ucap Diaz terjeda.

"Aku adalah????" Tanya Lexi meminta penjelasan.

2. Fotosfer (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang