Fotosfer 61

15.3K 507 8
                                    

Diaz terbangun terlebih dahulu pagi ini. Lagi lagi karena pekerjaan. Waktu masih menunjukkan pukul 06.15 namun diaz sudah rapi dengan pakaian kerjanya. Sedangkan agatha masih nyaman bergelut dibalik selimutnya. Bahkan galen juga sudah bangun dan kini bersama salah satu maid di rumahnya.

Diaz menatap punggung agatha yang tidur memunggunginya. Sejak semalam agatha sama sekali tidak menghadapnya saat tidur. Entah dia sadar atau tidak, namun itu yang memang terjadi.

Diaz menghirup aroma mawar merah yang ada di genggamannya. Kemudian ia meletakkan bunga itu disebelah agatha

 Kemudian ia meletakkan bunga itu disebelah agatha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lupa juga diaz memberikan secarik kertas disana. Setelah itu diaz mengecup pelan kening agatha sebelum ia berangkat ke kantor. Hari ini akan menjadi hari yang sangat sibuk untuknya. Banyak sekali pekerjaan di kantor. Tetapi hari ini juga ia sudah berjanji pada agatha untuk mengantarnya ke rumah bundanya. Agatha sangat ingin ke rumah orang tuanya meskipun ataya juga kerap kali datang kesini, dan diaz tidak mau membiarkan agatha pergi ke sana sendirian. Ia tidak mau membuat agatha kembali bersedih.

Diaz berjalan menuruni tangga dengan terburu buru. Saat ia akan melangkah keluar rumahnya, tak sengaja ia mendengar tawa riang dari galen. Membuat diaz mencari cari keberadaan pria kecil itu.

"Hei my boy " sapa diaz pada galen yang ternyata sedang duduk di kursi khusus untuknya dan sedang menikmati makanan yang di berikan oleh wanita paruh baya yang menjadi kepala maid rumahnya.

Galen menoleh dan langsung tersenyum lebar memperlihatkan dua gigi tengahnya yang baru tumbuh itu.

"Daddy mau berangkat kerja dulu, kamu jangan nakal di rumah ya. Baik baik disini sama bibi lisa, dan jangan buat mommy mu kerepotan. Oke" ucap diaz. Seakan ia memang mengerti apa yang dikatakan oleh daddynya, bayi berusia delapan bulan itu mengangguk kan kepalanya dengan semangat.

"Bibi lisa tolong jaga galen ya, agatha masih tidur, aku tidak tega membangunkannya. Saya juga banyak pekerjaan di kantor"

"Iya tuan. Lagi pula anak ini tidak merepotkan sama sekali. Iya kan sayang..." ucap bobi lisa pada galen sambil menoel noel pipi gembulnya. Galen menggerakkan kaki dan tangannya dengan lincah. Diaz tersenyum sambil mengusal puncak kepala galen dengan lembut.

"lihat tuan, bahkan dia sudah pandai memakan makanannya sendiri" diaz melihat ke arah mangkuk kecil yang di ada di kursi plus meja milik galen. Benar, makanannya sudah habis meskipun galen belepotan disana sini.

"Putraku memang pandai. Ya sudah saya berangkat dulu. Nanti kalau agatha mencari saya, katakan jika saya sudah ke kantor dan akan menjemputnya nanti siang untuk mengantarkannya ke rumah bunda ataya"

"Iya tuan, nanti akan saya sampaikan ke nyonya"

"Terimakasih bi"

Diaz melambaikan tangannya pada galen. Bocah kecil itu hanya membalasnya dengan senyuman saja. Setelah itu diaz buru buru berjalan keluar rumahnya dan segera mengendarai mobil yang sudah di siapkan di pelataran rumahnya untuk menuju kantor.

2. Fotosfer (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang