Jangan lupa vote dan komen ya!
.
.
.Kaki jenjang Agatha membawanya melangkah menuruni anak tangga satu per satu. Ia sedang mencari keberadaan Dipta saat pria itu sudah tidak ada di kamarnya ketika ia bangun tidur tadi.
"Dipta..." Panggil Agatha sambil celingukan kesana kemari. Hingga di ruang tengah ia menemukan Dipta yang sedang asik bermain dengan Boni. Seekor anjing yang entah sejak kapan berada di tempatnya ini.
"Dipta.. aku nyariin kamu dari tadi" ucap Agatha kesal. Dipta mengalihkan pandangannya pada agatha
"Cie nyariin... Di tinggal bentar aja kangen. Aku ga kemana mana dari tadi disini kok" ucap Dipta. Agatha menghela nafasnya.
Ia berjalan mendekat ke arah Dipta dan langsung saja duduk di pangkuan pria yang kini menjadi suaminya itu. Agatha duduk di pangkuan Dipta dengan posisi mengangkanginya. Tangan Agatha bergerak membuat pola abstrak di dada Dipta.
"Sekarang aku udah terbiasa lihat wajah kamu sebelum dan saat bangun tidur. Mangkanya aku nyariin kamu waktu kamu ga ada di samping aku" ucap Agatha sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang Dipta. Dipta tersenyum tipis. Tangannya bergerak membelai rambut panjang Agatha
"Apa ini artinya kamu udah nerima aku?" Tanya Dipta dengan nada bicara lembut yang selalu berhasil membuat hati Agatha terasa damai saat mendengar suaranya itu
"Aku selalu nerima kamu. Aku ga pernah menyangkal kalau kamu adalah suamiku, tapi... Hanya saja aku belum terbiasa" balas Agatha dengan masih membuat pola abstrak di dada Dipta yang tanpa sadar hal itu membuat sesuatu dalam diri Dipta bangkit.
"Sekarang udah terbiasa?" Tanya Dipta menggoda. Agatha mengangguk.
Dipta membingkai wajah Agatha, menatap wajah itu lekat lekat.
"can i do it now?" Tanya Dipta menatap dalam wajah Agatha. Mata mereka saling mengunci satu sama lain. Agatha masih diam. Mencari jawaban di dalam hatinya, apakah ia sudah siap.
"You know if I'm not whole?" Tanya Agatha. Dipta tersenyum tipis sambil menyelipkan anak rambut di belakang telinga Agatha.
"Aku menerima kamu apa adanya. Karena aku cinta sama kamu bukan karena kesempurnaan yang kamu miliki, tapi karena memang takdir tuhan yang membuat aku jatuh cinta sama kamu" ucap Dipta. Agatha mencari keseriusan di mata Dipta dan ia mendapatkannya.
Perlahan Dipta mendekatkan wajahnya ke wajah Agatha. Mengecup bibir merah merekah alami miliki Agatha. Awalnya hanya kecupan namun berubah menjadi lumayan dan decapan itu semakin terdengar jelas saat Agatha mulai terbuai dan membalas ciuman Dipta.
"Emhhh" lenguhan dikeluarkan Agatha saat Dipta membelit lidahnya dan menggigit bibir bawahnya.
Dengan mudah Dipta berdiri dan mengangkat tubuh Agatha. Agatha melingkarkan kedua kakinya di pinggang Dipta dan mengalungkan tangannya di leher Dipta. Dipta membawa Agatha menuju kamar mereka dengan Ciuman mereka yang masih berlangsung cukup panas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Fotosfer (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan kamu adalah bagian hidupku yang memancarkan cahaya ~•fotosfer•~ "kamu yakin?" Tanya Diaz pada Agatha. Agatha menganggukkan kepalanya. "Ga ada cara lain selain...