Fotosfer 70 (ENDING)

35.9K 619 24
                                    

Diaz dan agatha menikmati waktu bersama mereka sambil duduk di sebuah ayunan panjang yang ada di halaman belakang rumah. Merasakan sejuknya udara karena tanaman yang terawat dengan baik disana. Agatha menyandarkan kepalanya di dada bidang milik diaz. Sedangkan diaz tangannya terus mengusap puncak kepala agatha dengan sayang. Mereka sangat suka saat seperti ini. Sederhana namum terkesan romantis.

"Yang makan terakhir berarti harus balikin piringnya"

"Enak aja. Kamu yang makan banyak kok aku yang disuruh balikin"

"Ya kan kak galen yang makan terakhir. Balikin dong"

"Ogah"

Diaz dan agatha menghela nafasnya saat ketenangan mereka diganggu oleh galen dan gladys yang sedang ribut di ambang pintu menuju halaman belakang rumah.

"Kok gitu sih, nyebelin. Seharusnya kak galen itu ngalah sama adiknya" ucap gladys dengan kesal

"Hei, yang ada itu adik harus nurut sama perintah kakak. Sekarang balikin piringnya" ucap galen dengan wajah songongnya. Tangannya menyodorkan piring kepada gladys yang tadinya berisi brownis namun kini sudah kandas.

"Nggak mau!!" Gladys membuang mukanya dengan kedua tangan terlipat didepan dada. Galen tersenyum picik.

"Ya Tuhan.. tolong maafkan adik hamba yang durhaka ini. Jangan lah engkau berikan hukuman kepadanya karena tak pernah menuruti permintaan kakaknya. Hamba ikhlas dengan semua ini Ya Tuhan, hamba ikhlas" ucap galen dengan sok dramatis. Menirukan orang orang yang sedang berdoa disinetron menye menye yang kerap kali ditonton oleh mommynya. Gladys menghentakkan kakinya kesal. Ia langsung mengambil piring itu di tangan galen dan membawanya masuk.

Galen tertawa puas saat akhirnya gladys menurut juga. Kemudian pandangan galen tertuju pada diaz dan agatha yang masih bermesraan disana.
Galen tersenyum jail, ia berjalan dengan riang mendekati mereka berdua.

"Permisi, orang tampan mau duduk" ucap galen tiba tiba memisahkan diaz dan agatha kemudian mengambil duduk diantara mereka.

"Duh, ngapain sih kamu disini. Ganggu aja" ucap diaz kesal.

"Galen disini untuk mengantisipasi terjadinya suatu adegan yang mesum dan tak layak ditonton publik" diaz memutar bola matanya jengah. Sedangkan agatha tersenyum mendengar ocehan galen.

Agatha mengusap puncak kepala galen dengan sayang.

"Kamu bentar lagi mau kuliah kan" tanya agatha membuka pembicaraan ke arah yang lebih serius. Galen mengangguk

"Kamu mau kuliah dimana?" Tanya diaz kali ini.

"Seperti rencana semula. Di oxford university dad"

"Kamu yakin?"

"Yakin. Galen udah siapin semuanya dan sekarang galen sedang mengejar biasiswa disana" ucap galen. Diaz mengerutkan keningnya.

"Kenapa? Daddy masih bisa biayain kamu sampai lulus tanpa biasiswa itu." galen tersenyum.

"Galen tau. Ya kalik orang yang jadi gudangnya duit kayak daddy ga mampu kuliahin galen. Tapi galen memang pengen aja. Banyak orang yang menganggap jika siswa yang mendapatkan biasiswa itu lebih wow, karena itu tandanya dia siswa yang otaknya encer" jelas galen.

"Karena itu?" Diaz mengangkat sebelah alisnya. Sedangkan galen mengangguk mantap. Meng iyakan ucapan diaz.

"Serah kamu deh" ucap diaz pasrah dan mulai lelah dengan jalan pemikiran galen yang terkadang tak karuan. Sedangkan galen tersenyum menang.

"Ya udah gapapa. Kalau kamu sukanya gitu, daddy sama mommy pasti dukung kamu" ucap agatha.

"Makasih mom" galen memeluk agatha. Dan agatha msmbalasnya dengan mengusap kepala galen. Merapikan rambut putranya yang sedikit berantakan.

2. Fotosfer (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang