WARNING!! CERITA DEWASA
Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan
kamu adalah bagian hidupku yang memancarkan cahaya ~•fotosfer•~
"kamu yakin?" Tanya Diaz pada Agatha. Agatha menganggukkan kepalanya.
"Ga ada cara lain selain...
"Galen..." teriak agatha memanggil putra kecilnya.
Senyumnya mengembang saat galen berjalan dengan lucunya dari arah taman belakang. Galen berjalan sambil menggenjot genjotkan tubuhnya. Sangat lucu dan menggemaskan. Di belakang galen masih setia seorang maid yang selalu menemaninya.
"Hei... sini sayang" panggil agatha yang sudah bersimpu dengan jarak dua langkah orang dewasa di depan galen. Galen tertawa, ia langsung berlari cepat dengan sedikit mencongondkan tubuhnya ke depan seakan mau terjatuh.
"Happ... yeayyy kamu kena" sorak gembira agatha saat galen sudah berada di dalam dekapannya.
"Galen sudah mandi?"tanya agatha pada galen.
"Dah.." balas galen
"Sudah makan?"
"Dah mom..."
"Pinter... sekarang ikut momny ke kamar buat bangunin daddy sama adik ya" ajak agatha. Galen mengangguk antusias.
Agatha menggandeng sebelah tangan galen. Mereka berjalan bersama sama dengan galen yang berjalan sambil melompat lompat. Saat menaiki tangga agatha merasa kasihan pada galen karena langkah kakinya tak bisa untuk langsung menaiki tangga. Akhirnya agatha memutuskan untuk menggendongnya saja.
"Ketuk pintunya sayang" ucap agatha saat mereka sudah di depan pintu kamar utama di rumah ini, yang kini di tempatu oleh agatha, diaz dan juga putru kecil mereka. Gladys.
Sedangkan galen sudah tidur di kamarnya sendiri. Itu untuk melatih kemandirian mereka. Nanti saat gladys sudah berumur satu tahun, gladys akan tidur dikamarnya sendiri yang sudah di siapkan bersebelahan dengan kamar galen.
"Wahh daddy sama adek masih tidur" ucap agatha. Galen langsung minta turun dari gendongan agatha.
Pria kecil itu berlari mendekati ranjang dan berusaha untuk naik. Agatha membantunya untuk naik ke atas ranjang. Galen berdiri di belakang diaz yang tidur miring sambil mendekap gladys.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Galen menatap agatha dengan tatapan bertanya. Agatha memberi kode agar galen membangunkan mereka. Namun yang di lakukam galen malah berbisik bisik di telinga diaz, mungkin karena ia tak mau membangunkam adiknya.
"Dad...." panggil galen. Diaz mengerutkan keningnya saat mendengar bisikan itu. Merasa tak mendapatkan respon, galen kembali berbisik di telinga diaz.
"Dad angun..." bisik galen lagi dengan bahasa uniknya. Diaz tersenyum namun masih memejamkan matanya. Agatha tau diaz sudah bangun, namun ia hanya berniat menggoda galen saja.
"Dad.. angun ayo kelja..." panggil galen lagi. Agatha menahan tawanya melihat ekspresi galen yang terlihat gemas karena tak kunjung mendapatkan respon. Diaz menggerakkan tangan kanannya untuk mengusap kepala galen yang bersandar dilengannya. Kenudian dengan perlahan ia membebaskan gladys dari dekapannya.