Fotosfer 9

21.2K 726 7
                                    

Agatha bernafas lega saat pemotretan yang ia lakukan selama 5 jam ini sudah selesai. Ia duduk di kursi yang sudah di sediakan untuknya dan para model lainnya. Agatha meminum air putih dingin yang baru saja di berikan oleh crew padanya.

"Akhirnya selesai juga" ucap Lexi yang baru saja duduk di kursi sampingnya dan juga meneguk minumannya. Agatha menoleh pada lexi

"Ya, aku sangat lelah" ucap Agatha. Lexi meneguk cepat minumnya.

"Model sepertimu kurasa bisa berada di depan kamera lebih lama dari ini" ucap Lexi

"Aku sering berada di depan kamera lebih lama dari ini. Tapi aku merasa kurang sehat beberapa hari ini"

"Minumlah vitamin Agatha, kau banyak jadwal pemotretan. Kau harus bisa menjaga kesehatannya"

"Aku terima sarannya. Terimakasih" ucap Agatha dengan tersenyum manis. Lexi tersenyum untuk membalasnya.

Lexi terus memperhatikan Agatha yang mengemas beberapa barangnya ke dalam tas. Memperhatikan setiap gerak gerik Agatha.

"Dia wanita yang cantik dan anggun. Suaranya sangat lembut. Dia juga wanita baik. Pantas saja jika Diaz sulit untuk melupakannya" batin Lexi.

Ia menundukkan kepalanya. Ia kembali memikirkan hubungannya dengan Diaz. Entah kenapa Lexi merasa kedatangan Agatha, membuat hubungannya dengan diaz terancam kandas. Meski Diaz selalu berkata jika Agatha hanyalah masa lalunya, namun Lexi mengerti jika Diaz masih mencintai Agatha. Dan Diaz sedang berusaha keras untuk membuka hati untuknya. Lexi tau jika sesuatu yang terlalu di paksakan tidak akan berdampak baik.

"Lexi aku pulang dulu ya" ucap Agatha setelah semuanya barangnya sudah beres. Agatha sempat heran saat ia melihat Lexi memperhatikannya dengan melamun.

"Oh iya. Hati hati tha"

"Iya. Kamu ga pulang?"

"Iya bentar lagi aku pulang. Mau beres beres dulu"

"Oh oke. Aku duluan ya"

"Iya tha"

Agatha sudah berlalu pergi dari sana. Ia berjalan sambil memainkan ponselnya. Berusaha menghubungi Dipta yang entah berada di mana saat ini. Tadi pria itu mengatakan ada pertemuan penting dengan klien nya. Dan itu sudah tiga jam yang lalu.

"Kemana nih bocah" guman agatha. Ia sangat suka mengatai Dipta bocah karena memang umur Dipta satu tahun lebih muda dari agatha.

Agatha terus melangkah menuju loby sambil mengetikkan pesan untuk Dipta.

Saat ia mengangkat kepalanya, pandangannya langsung menangkap sosok Diaz yang duduk menyandarkan tubuhnya pada sofa yang ada di loby itu. Mata Diaz terpejam. Diaz masih menggunakan setelah kerja nya. Entah apakah pria itu tertidur atau tidak.

Agatha tidak ada pilihan lain selain duduk di samping Diaz. Karena tidak ada tempat duduk lain. Perlahan Agatha mendaratkan bokong nya sofa itu. Ia menoleh, memperhatikan wajah Diaz yang terlihat damai itu.

"Pasti dia kecapek an" guman Agatha. Hampir saja tangannya terulur untuk mengusap puncak kepala Diaz. Namun ia ingat jika ia tidak seharusnya melakukan itu saat ini. Semua sudah berbeda. Tidak seperti dulu lagi.

"Loh tha kamu masih disini?" Ceplos Lexi yang datang. Kemudian Lexi mengerutkan keningnya melihat Diaz disana. Lexi menghela nafasnya

"Ck.. dia ketiduran?" Tanya Lexi pada Agatha. Agatha mengerjabkan matanya beberapa kali saat Lexi melontarkan pertanyaan itu padanya.

"Emm entahlah. Aku tidak tau" ucap Agatha.

Lexi duduk di antara Diaz dan Agatha. Lexi mengusap puncak kepala Diaz dan membuat Diaz terbangun dari tidurnya.

2. Fotosfer (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang