Gladys berjalan ke kanan dan kembali lagi kekiri sambil terus memperhatikan ponselnya. Menunggu pesan dari al ataupun diaz. Ia sangat mencemaskan galen.
Sekali lagi gladys melihat kearah jam dinding dikamarnya, waktu menunjukkan pukul sepuluh malam namun galen belum juga pulang.
Ia mendapatkan pesan dari al sekitar dua jam yang lalu. Al mengatakan jika ia masih berusaha mencari keberadaan galen bersama rebeca. Gladys semakin resah saat mengetahui jika galen pergi sendirian. Ia mengira galen bersama dengan rebeca, karena gadis itulah teman yang paling dekat dengan galen selain al.
"Nyonya!!" Gladys menoleh kearah pintu kamarnya saat mendengar teriakan dari luar. Itu pasti suara para maid dirumahnya.
Gladys buru buru keluar dari kamarnya saat mendengar teriakan itu. Pasti terjadi sesuatu pada mommynya. Gladys membulatkan matanya saat melihat agatha tergeletak tak sadarkan diri di lantai tepat di bawah tangga terakhir. Disana sudah banyak maid yang berusaha menyadarkannya.
"Mom!!" Teriak gladys menuruni tangga dengan cepat. Sampai disana ia segera memangku kepala agatha dipahanya.
"Astaga Ya Tuhan.. Mom!! Hiks please wake up!!" Tangis gladys pecah saat mengetahui kepala agatha berdarah cukup banyak. Pasti agatha terbentur saat terjatuh tadi.
"Ada apa ini!!" Ucap diaz saat tiba tiba saja datang. Semuanya maid langsung menunduk dan menjauh.
"Agatha!!" Ucap diaz buru buru mendekati gladys dan agatha.
"Dad.. hiks" gladys menangis tak mampu mengeluarkan kata apapun.
"CEPAT SIAPKAN MOBIL!!" Teriak diaz begitu menggelegar diseluruh penjuru rumah yang tentu sudah didengan oleh para bodyguardnya.
Diaz langsung mengangkat tubuh agatha tanpa kesulitan sedikit pun, kemudian diaz langsung melangkah cepat keluar rumah. Gladys pun mengikutinya dari belakang.
Dipelataran rumah sudah ada sebuah mobil yang menunggu mereka. Tanpa berkata apapun lagi diaz langsung masuk kemobil itu dibantu oleh bodyguard yang membukakan pintunya. Setelah diaz masuk mobil langsung melaju meninggalkan pelataran rumah.
Gladys ikut kerumah sakit dengan menaiki mobil yang lain. Mobil gladys mengikuti mobil diaz dengan gesit.
Didalam mobil gladys menangis. Ia tak tau cobaan apa yang diberikan Tuhan padanya. Selama ini ia selalu hidup bahagia dan tentram bersama keluarganya namun tiba tiba badai datang dan memporak porandakan semuanya.
Gladys mencari kontak galen. Ia mencoba untuk menelfonnya namun masih tidak aktif. Gladys menjerit kesal. Kenapa galen tega melakukan ini.
Gladys kembali mengotak atik ponselnya. Kali ini ia mencari nama al diponselnya. Ia mencoba menelfon al. Cukup lama ia menunggu akhirnya al mengangkat telfonnya.
"Halo dis"
"Kak al mommy masuk rumah sakit hiks hiks" ucap gladys dengan menangis sesenggukkan.
"Apa! Kenapa?"
"Bunda jatih dari tangga. Terus pingsan kepala berdarah banyak. Aku takut..."
"Lo tenang ya. Gue akan ke rumah sakit sekarang"
"Iya kak, makasih"
"Iya"
Sambungan telfon terputus. Glady menatap nanar keluar jendela. Pandangannya kabur karena air mata yang menghalanginya.
Sampai disana, gladys menemukan diaz yang berdiri dengan cemas didepan IGD. Gladys langsung berlari kearah diaz dan memeluknya erat.
"Daddy... hiks gladys takut..."
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Fotosfer (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan kamu adalah bagian hidupku yang memancarkan cahaya ~•fotosfer•~ "kamu yakin?" Tanya Diaz pada Agatha. Agatha menganggukkan kepalanya. "Ga ada cara lain selain...