Tak henti hentinya senyum itu terpatri di wajah agatha. Ia sangat senang ketika dokter sudah memperbolehkannya pulang. Dan kini ia sedang perjalanan menuju rumahnya dengan dipta.
Agatha memperhatikan ke arah luar jendela. Melihat pemandangan sekitar yang ia lalui. Namun tiba tiba tangan dipta terulur untuk mengenggam sebelah tangannya. Membuat agatha otomatis menoleh kepadanya. Dengan masih menyetir dipta menoleh sebentar ke arah agatha.
"Aku minta maaf" ucap dipta.
Agatha tersenyum. Ia memegang tangan dipta dengan sebelah tangannya yang tak di genggam oleh pria yang berstatus suaminya itu.
"Aku udah maafin. Tapi tolong jangan terulang kembali dan jangan di ungkit ungkit. Itu sungguh sangat menyakitkan untukku" ucap agatha. Dipta mengangguk dengan senyum tipisnya.
Entah mengapa agatha melihat perbedaan dalam diri dipta. Ia tidak sehangat dulu. Sekarang dipta terkesan lebih cuek. Namun agatha berfikir mungkin itu karena masalah mereka belakangan ini. Nanti jika semua sudah selesai dan berjalan seperti biasanya dipta akan hangat kembali seperti dulu.
"Aku..."
"Kita langsung pulang aja ya. Aku ada meeting di kantor satu jam lagi" ucap dipta memotong perkataan agatha.
"Oh oke"
"Gapapa kan?"
"Enggak kok"
Dipta mengangguk. Ia kembali fokus pada jalanan yang ia lalui. Tak ada percakapan di antara mereka. Dipta hanya fokus pada jalanan dan agatha melihat ke arah luar jendela dengan memikirkan bergai hal.
Tak lama mobil yang mereka naiki masuk ke halaman mini mashion mereka. Dipta keluar dari mobilnya terlebih dahulu kemudian membukakan pintu untuk agatha. Dipta mengulurkan tangannya yang langsung di terima oleh agatha. Kemudian mereka berjalan bersama memasuki mini mashion mereka
"Bawa barang barang yang di mobil masuk" ucap dipta pada bodyguardnya yang berjaga didepan pintu mini mashion.
Dipta menggendong agatha untuk naik ke lantai dua dimana letak kamar mereka berada. Awalnya agatha terkejut dengan gerakan dipta yang secara tiba tiba. Namun kemudian ia langsung melingkarkan tangannya di leher dipta.
Sampai di kamar, dipta mendudukkan agatha di ranjang mereka. Kemudian ia langsung masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamar itu.
Seketika wajah agatha memucat saat ia memperhatikan sekeliling kamarnya. Bayangan akan dirinya yang di sakiti oleh dipta waktu itu kembali. Saat dipta menamparnya, menyetubuhinya dengan sangat kasar, darah, hingga ia yang merasakan sakit luar biasa di perutnya.
"Akhhhhhh"teriak agatha. Ia menutup kedua telinganya, memejamkan matanua erat erat dan memeluk lutunya sendiri. Dipta yang mendengar teriakan agatha langsung keluar dari kamar mandi dengan buru buru.
"Kenapa?" Tanya dipta khawatir dan hal itu malah membuat agatha sangat terkejut dan beringsut mundur.
"Tidak.. tidak.. ku mohon jangan. Jangan sakiti aku lagi.. tidak.." teriak agatha dengan histeris. Dipta langsung menegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Fotosfer (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan kamu adalah bagian hidupku yang memancarkan cahaya ~•fotosfer•~ "kamu yakin?" Tanya Diaz pada Agatha. Agatha menganggukkan kepalanya. "Ga ada cara lain selain...