Perlahan kelopak mata itu mulai terbuka, menampakkan netra biru ke abu abuan yang sangat indah. Mata itu bergerak ke arah sekeliling memperhatikan dimana ia berada sekarang.
"Sayang kamu sudah bangun? Syukurlah Ya Tuhan. Bunda sangat khawatir" ucap ataya saat melihat agatha sudah tersadar.
"Kamu baik baik aja?" Tanya agastya kali ini. Agatha mengangguk pelan.
"Aku di rumah sakit ya?" Tanya agatha dengan suara lirih.
"Iya sayang. Kamu habis kecelakaan. Untung saja tidak ada luka berat"
"Aku belum memberitahu diaz. Ponselnya tidak aktif" ucap agastya sambil mengecek ponselnya lagi
"Jangan!!" Ucap agatha dengan cepat.
"Kenapa?"
"Jangan kasih tau kak diaz kalau aku kecelakaan. Dia pasti khawatir. Sekarang dia pasti masih pernerbangan jadi ponselnya tidak bisa di hubungi. . Kerjaan dia disana banyak banget bang, bisa bisa dia langsung balik kalau denger kabar aku kecelakaan. Dan ninggalin kerjaannya gitu aja. Lagi pula aku baik baik aja kan" jelas agatha. Agastya menghela nafasnya.
"Yaudah bang. Ga usah di kasih tau, kasian diaz juga nanti dia bolak balik" ucap ataya kali ini.
"Yaudah iya. Tapi kamu beneran baik baik aja kan?"
"Iya bang aku baik baik aja"
Wajah kaku agastya perlahan melunak. Agastya mengusap puncak kepala agatha dan mengecup kening nya dengan sayang. Ia sangat khawatir saat agatha kecelakaan. Namun ia berusaha tetap tenang karena tidak ingin membuat bundanya juga bertambah panik. Namun syukurlah agatha baik baik saja. Meskipun mobil bagian depannya ludes.
Ceklek
Suara pintu terbuka. Agatha, agastya dan ataya melihat ke arah sumber suara dan menemukan dipta yang berjalan tergesa gesa mendekati agatha dengan wajah paniknya.
"Tha kamu gapapa kan? Kamu baik baik aja kan? Apa yang sakit? Atau kamu perlu berobat ke rumah sakit yang lebih mewadahi? Atau..."
"Dipta.. aku gapapa. Kamu tenang aja" potong agatha. Dipta masih terlihat ragu.
Ataya yang berdiri di sebelah dipta mengambil tangan dipta dan mengenggamnya.
"Kamu tenang aja. Agatha gapapa kok. Jangan panik gitu"
"I.. iya bunda" balas dipta dengan raut wajah mulai tenang. Di tambah lagi saat ia melihat senyum agatha, ketenangan mulai menjalar di hatinya.
Drt drt
Agatha menoleh ke arah ponselnya yang terletak di atas nakas samping ranjangnya. Tertera nama
my husband💕 disana."Sayang itu dari diaz" ucap ataya mengambil ponsel agatha. Agatha buru buru berusaha bangkit dari berbaringnya di bantu oleh agastya. Kini agatha sudah duduk bersandar di kepala ranjang.
"Halo kak"
"Kamu kenapa? Kamu gapapa kan? Perasaan aku ga enak. Aku barusan sampai di bandara. Kamu ada dimana?" Tanya diaz berbondong dari sebrang telfon
"Aki baik baik aja kok. Aku lagi di..." agatha bingung harus menjawab apa sampai agastya memberi kode agar agatha menagatakan jika dirinya ada di rumah bundanya
"Di rumah bunda. Kamu baru sampai, syukurlah" lanjut agatha
"Kamu ga bohong kan sayang? Kamu terdengar gugup" Tanya diaz. Agatha menelan ludahnya susah payah. Apa begitu ketara
"Enggak kak aku ga bohong. Aku beneran ada di rumah bunda, ini aku lagi sama bunda sama bang gaga"
"Yaudah. Karena perasaan aku bener bener ga enak. Syukurlah kamu baik baik saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Fotosfer (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan kamu adalah bagian hidupku yang memancarkan cahaya ~•fotosfer•~ "kamu yakin?" Tanya Diaz pada Agatha. Agatha menganggukkan kepalanya. "Ga ada cara lain selain...