Fotosfer 66

13.5K 495 23
                                    

7 tahun kemudian

Byurrr

"Ya Tuhan!!" Galen terkejut dan langsung terbangun dari tidurnya saat seember air dingin baru saja menyiram tubuhnya.

Sedangkan si pelaku sedang berdiri di sebelah ranjangnya dengan kedua tangan terlipat didepan dada. Galen menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil menyengir saja.

"Jam berapa ini kamu masih tidur? Ga denger dari tadi mommy kamu teriak teriak?" Ucap diaz dengan tajam.

"Maaf dad, tadi malam galen ngelembur ngerjain tugas"

"Mangkannya tugas itu diselesaikan jauh jauh hari. Jangan kebut semalam"

"Iya dad maaf"

"Yaudah cepetan mandi lalu turun kita sarapan bersama. Awas aja, setengah jam belum turun daddy akan seret kamu" galen mengangguk lesu

"Jangan lelet, adik kamu udah nungguin. Mommy kamu ngomel ngomel ga jelas gara gara kamu" ucap diaz sambil berjalan keluar kamar galen sambil menenteng ember yang ia gunakan tadi.

"Iya dad iya. Jangan galak galak nantu cepet tua" ucap galen dengan pelan

"Daddy bisa dengar itu!!" Diaz berucap berhenti di ambang pintu.

"Hehe.. iya maaf" galen hanya nyengir kuda.

Galen menghela nafasnya. Padahal waktu masih menunjukkan pukul 05.30 tapi dia sudah di perlakukan seperti ini. Dia ingin kembali berbaring di ranjang empuk dan nyamannya, namun apa daya, ranjang itu kini sudah basah kuyup, tadi lagi terasa nyaman.

Galen menghembuskan nafas gusar saat melihat kepala seorang cewek menjembul balik pintu kamarnya yang tertutup separuh itu.

"Cie... cie.. yang barusan di mandiin sama daddy" ucap gladys dengan senyum cerahnya. Gadis cantik beranbut panjang itu sudah rapi dengan seragamnya. Di seragamnya tertulis nama GLADYS di bagian dada kanannya. Sednagkan di lengan kirinya terdapat identitas kelasnya. Yaitu kelas 11 A1.

"Jangan bikin mood kakak tambah ancur oke" ucap galen memperingatkan

"Oke. Tapi ga janji ya" ucap gladys dengan alis di naik turunkan. Kini gladys sudah duduk di kursi meja belajar milik kakaknya itu. Galen mendesis saja. Wajahnya semakin di tekuk saja.

"Sebahagianya kamu deh" ucap galen. Gladys tertawa nyaring

"Udah keluar sana!"

"Dihh aku di usir"

"Aku mau mandi, kamu mau lihat? Atau nemenin?" Tanya galen dengan malas. Gladys membulatkkan matanya

"Iss kak galen MESUM!!" tajam gladys sambil melangkah keluar kamar galen dengan kaki dihentak hentakkan.

Wajahnya sangat lucu, galen merasa terhibur oleh gladys. Ya, menggoda gadis itu membuat mood nya sedikit membaik.

Galen segera melakukan ritual paginya karena ia ingat perkataan diaz. Daddynya itu tak pernah main main dengan perkataannya. Dan bisa saja ia benar benar di seret ke ruang makan. Jika ia sudaj berpakaian lengkap sih tak apa, tapi jika tidak? Mau di taruh dimana wajah tamvan galen itu. Apalagi kini maid di rumahnya berubah generasi. Maid yang sudah berumur sudah tidak dipekerjakan lagi oleh diaz, namun sebagai gantinta diaz memberikan pesangon yang jumlahnya fantastis. Kini banyak maid muda yang bekerja di rumahnya, bahkan beberapa ada yang seumuran dengannya.

Tepat di menit ke 28 galen sudah selesai dengan urusannya. Ia sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Seragam sekolah yang bertuliskan angka romawi 12. Yang menandakan jika ia sudah berada di kelas terakhir jenjang SMA.

2. Fotosfer (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang