Agatha mengerjabkan matanya beberapa kali saat sinar matahari yang masuk melewati cela gorden kamar menganggu tidurnya. Agatha melihat ke arah sebuah tangan yang melingkar di perutnya. Ia tersenyum.
Perlahan agatha membalik tubuhnya agar menghadap pria yang telah menjadi suaminya itu. Agatha memperhatikan setiap lekuk wajah diaz yang terlihat tegas. Satu kecupan ia berikan dibibir merah alami itu. Namun tak membuat sang empu terganggu dari tidurnya. Agatha tertawa kecil saat diaz tetap terlelap. Mungkin diaz kelelahan.
Muncul ide jahil di kepalanya. Agatha kembali mendekatkan bibirnya pada bibir diaz dan mengecupnya singkat. Tak ada pergerakan membuat agatha semakin gemas. Agatha sedikit bangkit dengan bertompang pada salah satu sikunya. Ia mengecup pipi diaz dan diaz malah semakin beringsut mengusal usal wajahnya di bantalnya. Agatha terkekeh pelan. Sungguh diaz sangat menggemaskan jika seperti ini.
Sebelah tangan agatha yang tak ia gunakan untuk menopang tubuhnya terulur ke membelai wajah diaz. Jari telunjuknya membelai alis tebal itu. Beralih ke bulu mata lentiknya, ke hidung mancungnya dan...
Memencet hidung diaz dengan jari jempol dan telunjuknya cukup lama. Sampai akhirnha berhasil membuat diaz membuka mata dan agatha langsung melepaskannha."Hah hah hah" diaz megap megap seperti mulut ikan. Membuat agatha tertawa lepas.
"Kamu jail banget sih" ucap diaz sambil mengusal rambutnya.
"Hahaha... maaf maaf. Abis kamu tidur pules banget aku jadi gemes" ucap agatha dengan tidak berdosanya.
"Wah bahaya nih istri aku" ucap diaz menatap horor pada agatha. Membuat agatha semakin tertawa lebar.
"Hehe iya ga di ulang lagi kok. Maaf" ucap agatha dengan senyumnya. Diaz menghela nafasnya. Kemudian ia menarik agatha dalam dekapannya dan kembali memejamkan matanya.
Agatha sedikit mendongak agar bisa mengjadap wajah diaz. Jari telunjuknya bergerak membelai bibir merah diaz.
"Kamu jangan ngegoda aku. Yang di bawah bangun aku suruh tanggung jawab kamu" ucap diaz masih memejamkan matanya. Agatha terkekeh pelan mendengarnya. Ia lebih memilih diaz dan mencari kenyamanan dalam dekapan diaz.
Cukup lama ia diam dalam dekapan diaz. Agatha sudah mendengar nafas teratur diaz yang menandakam pria itu kembali tertidur. Agatha melihat jam dinding pukul sepuluh pagi. Sebaiknya ia bangun sekarang dan membiarkan diaz tidur. Perlahan ia melepaskan dekapan diaz kemudian ia turun dari ranjang itu dengan hati hati agar tidak mengusik tidur diaz. Agatha membenarkan posisi selimut yang menutupi tubuh polos diaz hingga sebatas bahunya. Tanpa memperdulikan tubuh polosnya agatha berjalan memasuki kamar mandi yang ada di dalam kamar itu untuk membersihkan dan menyegarkan dirinya.
**********
Agatha keluar dari kamarnya setelah selesai mandi dan berpakaian. Wajahnya polos tanpa polesan make up dengan rambut yang masih ia bungkus handuk. Ia akan membuatkan diaz sarapan atau mungkin akan menjadi sekaligus makan siang mengingat sekarang sudah pukul 11.
Samar samar agatha mendengar suara televisi di ruang tengah. Membuat agatha melangkahkan kakinya menuju tempat itu. Ia mengerutkan keningnya saat melihat ada seseorang duduk di sofa ruangan itu dengan posisi membelakanginga. Setau agatha tidak ada orang lain di rumah ini selain dirinya dan diaz karena belum ada maid dan bodyguard disini. Agatha semakin melangkah kan kakinya untuk mendekat dan
"Baru bangun? Dasar pengantin baru"
"Bang gaga ngapain disini?"tanya agatha terkejut saat mengetahui orang itu adalah agastya.
"Berkunjung. Siapa tau kamu kangen sama aku" ucap agastya sambil memakan camilannya dan tatapan fokus pada televisi yang menayangkan acara spongebob.
"Bang gaga kok bisa masuk?" Tanya agatha dengan heran. Agastya menatap agatha dengan sebal
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Fotosfer (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan kamu adalah bagian hidupku yang memancarkan cahaya ~•fotosfer•~ "kamu yakin?" Tanya Diaz pada Agatha. Agatha menganggukkan kepalanya. "Ga ada cara lain selain...