help me 2!!

182 20 1
                                    

"Astagfirullah, Ken kamu jangan mulai deh ini keadaanya darurat jangan bikin aku nambah bingung harus ngapain." Kirey menggerutu pelan di belakang tubuh Ken. Ia benar benar kesal mengapa Ken harus sepolos ini?!

Ken menggaruk kepalanya. "Ya maaf deh Key aku bener bener gak tau hehe."

Kirey memutar bola matanya malas. "Terserah deh, sekarang kamu bantuin aku dari para penjahat di depan."

"Hah? Culik itu penjahat ya Key?"

"Bukan. mereka malaikat yang mau jemput nyawa kamu Ken." Ken melotot dan langsung memutar keadaan menjadi ia yang berlindung di belakang Kirey.

"Eh eh eh, kamu ngapain?!" Kirey melotot dan berusaha untuk berbalik lagi namun Ken menahan tubuhnya hingga ia tak bisa bergerak.

"Kan kamu tadi yang bilang kalau mereka  malaikat yang mau ngambil nyawa aku, jadi lebih baik kamu yang lindungin aku dari mereka, mereka kan mau cabut nyawa aku bukan kamu."

Brummm

Suara motor yang begitu nyaring tiba tiba terdengar oleh Ken dan Kirey. Mereka membalikan tubuhnya. Semua pandangan orang disana juga teralihkan.

"Abang?"

Dava yang barusaja datang bersama Raka langsung menghampiri dua pasang anak manusia yang tengah dikepung tiga orang laki laki dewasa. Buruk sekali jika Dava tidak langsung menjemput Ken, bisa bisa nanti dia menemukan adiknya sudah dalam keadaan yang sangat parah. Untung Dava sudah memasang Gps tracker dan alat sedap suara didalam jam sport yang ia berikan beberapa hari lalu kepada adiknya, dengan begitu, jadi dia bisa tau dimana Ken berada, dan apa yang Ken bicarakan.

"Kalian gapapa?"

Ken menggelengkan kepalanya lalu melontarkan sebuah pertanyaan. "Abang kok bisa tau aku ada disini?"

"Gak usah banyak tanya. Mending lo bawa dia dan menepi" Dava memerintah.

Ken hanya bisa mengangguk. Kali ini laki laki itu memegang tangan Kirey, dan mengajaknya sedikit menjauh dari Dava dan lingkaran orang jahat yang tercipta.

Kirey merasa, dadanya kini tengah dijadikan tempat disko. Dan jantungnyalah yang sekarang paling aktif disana. Kirey merasa senang, namun canggung juga. Dia sering berpegangan tangan, saling berangkulan bahkan berpelukan bersama Askar. Tapi dengan Ken, rasanya sangat berbeda. Meskipun hanya sekedar pegangan tangan saja.

"Duduk sini yuk"

Ken mengajak Kirey ketepian tebing. Cukup curam, jika terjatuh, bisa menyebabkan patah tulang.

Kirey melihat kebawah tebing dengan mimik wajah ketakutan. "Ngeri ah Ken"

"Yaelah, palingan kalo jatoh cuma kebawah"

"Yaialah, kalo keatas itu bukan jatoh namanya. Tapi melayang karna dibaperin."

Ken memikirkan kata asing yang diucapkan Kirey. Yang ia tahu adalah Laper, bukan Baper. Apa arti kedua kata itu tetap sama meskipun pengucapannya sedikit berbeda?

"Giniloh Ken. Baper itu singkatan dari Bawa perasaan. Sebenernya baper itu ada banyak jenisnya. Contoh, kalo aku bercandain kamu dan kamu malah nganggap serius dan tersinggung, itu berarti baper. Cuma, bukan baper yang kaya begitu yang bisa bikin kita melayang"

"Terus yang kaya gimana?"

Kirey tersenyum penuh arti. Kali kali baperin anak orang halal kali ya?

"Dengerin kalimat aku" Kirey mengambil nafas sebagai ancang ancang.

Ken juga menegakkan tubuhnya bersiap, siapa tau dia benar akan melayang.

"Ken, hari ini kamu ganteeengggg bangettt. Aku jadi tambah suka, tambah sayang, dan tambah cinta sama kamuu" Kirey tersenyum begitu manis sambil mengedip ngedipkan matanya sedikit menggoda.

DIA 2: KENZO RADAVI ALDRYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang