HBD ALD

97 13 0
                                    

Malam yang tidak dinantikan sang pemilik acarapun telah tiba. Tepat pukul sembilan malam nanti, Zio akan mengucapkan kata sambutannya besertakan kepentingan kepentingan lainnya yang akan ia lakukan dipanggung mewah didepan sana. Sekarang baru pukul delapan lebih banyak. Sekitar sepuluh menitan lagi, barulah Zio akan naik panggung.

Acara dilakukan disebuah gedung besar yang lumayan jauh dari tempat tinggal keluarga Ald. Satu satunya alasan menyewa gedung yang jauh, sudah hilang. Karena percuma saja, media telah mengetahui lokasi tempat tinggal mereka.

"Ayo yang, bentar lagi kita harus naik panggung" Niken yang baru menghampiri meja keluarganya itupun langsung menarik Zio untuk bergegas. Kedua orang tua Zio dan Niken tidak bisa hadir karena acara yang terlalu mendadak dan jarak yang tidak bisa dibilang dekat. Jadi, Di meja khusus keluarga, hanya ada Zio dan Raka saja. Dava dan Ken ditempatkan dibalik panggung, mereka baru akan diperlihatkan saat mereka berada diatas panggung nanti.

"Abang...

"Mereka udah siap. Ayo cepetannn" Niken geram sendiri melihat suaminya yang susah berdiri. Dia terus menarik narik Zio agar secepatnya menuju panggung karena Mc acara sudah memanggilnya dua kali.

Zio mendekati panggung besar yang sudah dihias sedemikian rupa itu. Mc membungkukkan badannya sedikit saat Zio dan Niken mulai menaiki anak tangga menuju kearahnya. Tepuk tangan para tamu juga mulai terdengar, itu karena mereka menghormati keduanya, juga karena yang sedang mereka lihat ini sungguhlah indah. Niken dan Zio begitu serasi diatas sana.

Saat Mc telah turun dari panggung, Zio mulai berbicara dengan pengeras suara. Kalimat sambutan telah ia ucapkan, juga beberapa kalimat basa basi yang biasa terdengar diacara formal sejenis ini. Zio sangat berbeda diatas sana, aura kepemimpinannya benar benar terlihat, kata demi kata yang ia ucapkan, juga gerak tangan yang diperlihatkan, Zio benar benar terampil menjadi pusat perhatian.

"Selain acara Syukuran perusahaan yang sudah berdiri selama 52 tahun ini, kami juga akan memperkenalkan anak anak kami kepada kalian semua" Zio tersenyum tak ikhlas. Karena dia tidak senang saat anak anaknya harus terekspos media. Itu membuat mereka akan dihadang berbagai bahaya.

Niken mengarahkan mic didepannya menjadi kearah dia. "Mungkin salah satunya sudah kalian ketahui. Tetapi kami akan memperkenalkan mereka secara resmi sebagai calon penerus kami"

Desas desus para tamu mulai terdengar. Mereka bertanya tanya tentang kalimat yang Niken ucapkan barusan.

"Ayo kesini sayang" Niken memanggil seseorang di samping panggung.

Seorang laki laki menaiki panggung dan menghampiri kedua orang tuanya. Seketika cahaya Blitz dari kamera orang orang media mulai menyala nyala kearah sana. Mereka memotret Ken yang begitu tampan dibalut jas berwarna putih tulang yang sangat cocok dikenakannya.

 Mereka memotret Ken yang begitu tampan dibalut jas berwarna putih tulang yang sangat cocok dikenakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahhh. Dia lebih tampan dari sebelumnya yang kulihat di berita"

"Berita itu benar semua, dia adalah anak bos Zio"

DIA 2: KENZO RADAVI ALDRYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang