Joging

95 15 0
                                    

Saat mereka sampai di cfd. Lokasinya sangatlah ramai. Tidak ada banyak ruang untuk mereka berlari disana. Sangat berdesakan. Ditambah banyaknya pedagang asongan dan kaki lima, makin menambah kepadatan yang ada.

"Gagal nih kita lari" Wajah Ardan sama sekali tidak ada raut wajah penyesalan. Dia malah senang melihat banyak mangsa bertebaran.

"Jajan ajalah kita!" Ajak Askar kepada teman temannya.

"Kalian berdua aja. Gue sama Ardan bakal cari jodoh dulu, hahayyy... Kuy dann" Elvan dan Ardanpun meninggalkan dua teman mereka.

Kini tinggalah Askar saja bersama Ken. Dan mereka sekarang bingung harus bagaimana.

"Jadi jajan ga nih?" Tanya Ken yang sedari tadi tidak melihat Askar hendak berjalan menuju seorang pedagang. Dia tetap saja berdiri ditempatnya sambil memerhatikan sekitar.

"Jajan apaan? Gue bingung juga" Sahut Askar yang sedari tadi tidak menemukan apa yang dia inginkan.

"Hallo Rey"

Askar langsung menoleh. Dia melihat Ken sedang berbicara dengan telponnya. Lebih tepatnya berbicara dengan Kirey lewat telepon.

"Kamu dimana? biar aku sama Askar yang susul"

"Oke. Hati hati cantik"

Askar menggerakkan lidahnya seperti sedang melepehkan makanan tidak layak telan. Menjijikan sekali. Apalagi Ken yang berbicara, uhhh sangat tidak pantas. Dan bisa Askar pastikan, Kirey yang mendengarnya kini sedang loncat loncat tak karuan seperti orang kesetrum. Sudah pasti itu, Askar tidak mungkin salah!

"Kirey ada disini. Kayanya kita harus temuin dia" Ken berbicara setelah memastikan handphonenya telah kembali kedalam saku celana.

"Disini? Tumbenan tuh anak ke cfd, biasanya mageran. Ehh, dia kesini sama siapa?"

"Gatau juga"

"Aish. Bisa digondol lelaki kampret kalo sampe sendirian. Buruan Ken!" Askar menepuk bahunya terlebih dahulu sebelum dirinya berlari meninggalkan Ken.

"Askarrr" Ken memanggil nama sahabatnya. Askar sudah tertelan oleh ribuan orang yang berlalu lalang. Suaranya tak lagi bisa Askar dengar.

Padahal Ken tau dimana Kirey sekarang. Dan arah yang Askar ambil, adalah arah yang berlawanan.

"Bodo amatlah. Siapa suruh sok tau" Ken yang sudah belajar kejam dari Askar sendiripun memilih menemui Kirey, tanpa ada niatan menyusul atau menelpon Askar.

Dia berjalan ditengah padatnya orang. Disekitarnya banyak sekali yang memperhatikan. Ken tidak tahu apa yang salah pada dirinya. Tapi kebanyakan yang melirik adalah perempuan, itu tandanya penarik mereka adalah ketampanan. Wah, Ken sudah seperti artis terkenal disini.

Ken dadah dadah sambil tersenyum manis.

Loh, jadi sosok yang diidolakan kan tidak boleh sombong. Nanti fans nya pada hilang, siapa yang rugi? Ken sendiri!

"Hai" Seorang wanita dengan topi pink dikepalanya menyapa.

Ken tidak tau siapa dia, namun tetap Ken balas sapanya.

"Boleh tau nama Ig nya? Sorry sebelumnya, aku Gita, itu temen temenku lagi Challenge aku buat minta nama ig kamu" Cewek yang namanya gita itupun menunjuk ke kumpulan para wanita yang genit genit. Mereka semua melambaikan tangan dan berteriak histeris saat Ken membalas senyum mereka.

Ken bingung. Apa yang harus dia lakukan? Dia tidak mengerti apa yang dibicarakan Gita Gita itu. Tantangan apa? Ige apa? Ah pusing sekali.

Buk.

DIA 2: KENZO RADAVI ALDRYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang