Dava menggapai cintanya

97 15 1
                                    

Niken dan Zio dibuat tercengang seketika setelah Dava memberikan pengumuman kepada kedua orang tuanya. Bagaimana tidak, Dava yang sangat kalem dan tidak pernah terlihat dekat sedikitpun dengan wanita, kini mengumumkan bahwa dia akan melamar seseorang.

"Rumahnya di Bandung yah. Keluarga dia udah aku kasih tau kalau kita bakal dateng nanti sore." Dava menambahkan kekagetan yang Zio dan Niken rasakan.

Hari ini juga!?
Zio bahkan tidak tahu siapa wanitanya.

"Beneran gila sih! Bang, kita aja kagak tau lo punya pacar, maen lamar lamar ajaa" Zio meminum teh hangatnya.

"Yakin gak tau? Emang Raka gak laporan?"

Dava sudah mengetahui siapa Raka sebenarnya. Tidak cukup kaget baginya saat tahu Raka adalah salah satu didikan kakeknya yang terpercaya. Yang ia kagetkan hanyalah, perusahaan pertambangan yang dikelola ayah Raka adalah salah satu perusahaan rahasia yang dimiliki Ald. Yah, dari hasil desakan Dava yang pertama, dia baru mengetahui itu dari Raka.

"Engga tuh. Kenapa juga Raka harus laporan ke gue?" Zio bertanya dengan wajah sok polosnya.

"Halah pake akting segala lagih!" Dava mendelik membalas argument ayahnya.

Otak Niken terasa macet, kekurangan oli atau cairan apapun ituh yang bisa membuatnya kembali bergerak dengan lancar. Dia hanya diam mendengarkan celotehan celotehan dua laki laki didekatnya.

Niken memang tidak bisa membesarkan Dava sepenuhnya, masa remaja Dava, dia habiskan saat sedang jauh dari dirinya. Niken sadar diri jika saat ini tidak semua tentang Dava ia ketahui. Tapi penyesalan tetap ada, dikala Dava tiba tiba menunjukkan hal yang sama sekali tak Niken ketahui.

"Ya Allah masa gue harus presentasi didepan keluarga buat ngenalin calon bini sih?" Dava mengeluh saat kedua orang tuanya masih melamun berusaha mengerti dengan apa yang terjadi saat ini.

"Bro ambilin laptop gue."

Seorang bodyguard yang kebetulan melintas di ruang keluarga langsung menerima perintah dadakan. Dia mengambil alat komunikasi yang tersambung dengan para staf lainnya, dan menyuruh siapapun yang bertugas disekitar kamar Dava untuk mengambilkan barang yang disebutkan barusan.

Tak lama, seorang perempuan berpakaian sama dengan para Asisten rumah tangga yang lain, turun dari tangga dengan membawa sebuah laptop tipis ditangannya. Setelah sampai, dengan hati hati ia berikan laptop itu kepada Dava. 

Dava menerima laptop yang disodorkan salah satu ART itu.

Alamak! Keluarga apa ini? Pengusaha ya boleh saja pengusaha, tapi tak harus semunya dipresentasikan untuk memperkenalkan sesuatu. Memangnya calon Dava adalah produk baru yang akan diluncurkan tahun ini?

Dava memaksakan duduk ditengah tengah ayah dan bundanya, meskipun tidak ada sela diantara keduanya.

Zio dan Niken yang selalu berdempetan kemana mana itu terpaksa menciptakan jarak, agar anak pertama mereka bisa mewujudkan niatannya.

"Ay, Nda. Nih, namanya Abelia Safa Nanditya."

Dava memperlihatkan poto seorang wanita cantik di laptopnya. Dengan menampilkan wajah yang sama namun dengan keadaan yang berbeda beda, Dava berusaha memperkenalkan calonnya itu dengan sejelas jelasnya. Dari awal pertemuannya dengan sang wanita pujaan di empat tahun silam, sampai ke silsilah keluarga si wanita.

Kisah percintaan Dava tidak semudah yang dialami kebanyakan orang. Bukan masalah restu orang tua, namun lebih ke latar belakang keluarga Dava. Dia sadar, sebagai anak sulung salah satu pewaris kekayaan keluarga Radaveen Aldryan, sekaligus ketua dari Bumi Dangerous, Dava akan selalu membawa bahaya kepada siapapun yang didekatinya. Tapi dia selalu punya cara untuk melindungi orang orang tercintanya. Dan untuk Safa ini, Dava memilih jarak untuk melindunginya. Dava meninggalkan Safa di Bandung, dan berkomitmen akan terus berhubungan melalui alat canggih yang Dava dapatkan dari orang kepercayaannya yang ahli dalam pembuatan alat alat sejenis itu. Sejauh ini usaha Dava membuahkan hasil. Tidak satupun bahaya karena dia, yang mendekati Safa selama mereka berpisah.

DIA 2: KENZO RADAVI ALDRYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang