double date 3

119 16 0
                                    

Ken mencengkram kuat baju Kirey. Bukannya takut ia malah mau menghampiri orang tersebut. Kirey itu pelupa, mana ingat bagaimana kronologis saat ia di culik. Makanya, Ken menariknya kembali, bediri di belakangnya dan menjadikan Ken tamengnya.

"Ken kamu apaan sih! Aku mau nyamperin mereka! Masa aku di bilang kambing! Aku imut gini dibilang kambing! Kamu aja baru muji aku masa mereka udah ngejek lagi sih!!!" Kirey nyerocos tak terima dengan nada suara yang berapi api. Wajahnya sudah merah dan posisinya yang bertolak pinggang. Jika situasinya sedang biasa biasa saja Ken akan tertawa melihat Kirey yang begitu lucu.

"Kamu ngga boleh gitu Key! Mereka yang nyulik kamu loh. Kamu ngga takut?." Kirey terdiam. Nafasnya ngos ngosan. Mencoba mengatur kembali emosinya. Ia kembali mengingat wajah orang orang yang menculiknya. Ia melotot saat ingat bagaimana mereka dengan kejam menculiknya dan meninggalkannya di tengah jalanan sepi. Ia bergidik ngeri. Walaupun tidak terluka, di tinggalkan di tempat sepi seperti itu pun sudah cukup. Sudah cukup membuatnya ketakutan hingga saat ini. Kirey kini mencengkram baju Ken dengan wajah yang ketakutan. Emosi yang tadinya berkobar lenyap tergantikan dengan rasa ketakutan.

"Ken.. aku mau pulang.." kirey menarik narik baju Ken, aduh malangnya baju Ken! Sudah di remas remas sekarang di tarik tarik pula? Aduh.. bagaimana jika baju Ken hanya satu satunya? Ken mau ke sekolah telanjang?

"Gak bisa Key, ini ujannya gede banget." Kirey makin tidak tenang saat matanya bertubrukan dengan mata seseorang disana.

"Aduh... ken aku takut.. mamih!! Papih!! Askar!! Abi!! Danesh!! Maafin Kirey. Kalau Kirey ga pulang tolong ampuni dosa dosa Kirey selama ini yang kebanyakan. Hiks hiks. Tolong Kirey mamih."

Ken mengusap tangan Kirey dengan begitu lembut. Ia sedikit menengokkan kepalanya kebelakang. Mendengar Kirey yang sedang menangis membuatnya menjadi tak tega. Ia tak tahu harus apa. Namun kemudian, senyum yang begitu manis keluar begitu saja.  Membuat Kirey yang sedang sesenggukan enggan menutup mata.

"Kamu tenang aja kan ada aku yang jagain kamu." Kirey langsung memeluk Ken dari belakang. Ia menyembunyikan wajahnya yang basah oleh airmata di balik punggung Ken.

"Hiks, ken aku takut, hiks, kamu jadi pelindung aku ya, diem di depan aku terus. aku bakal nangis kenceng kalau kamu kenapa kenapa. Hiks." Ken tersenyum geli mendengar ucapan Kirey. Ia kasihan namun juga gemas dengan Kirey yang begitu imut.

Sedangkan, orang orang di depan sana hanya mengernyit melihat tingkah mereka yang seperti bocah SD sedang pacaran. Apakah mereka tak salah lihat? Itu adiknya seorang Dava? Dava ketua BD yang sangat terkenal dengan kekejamannya?

"Heh bayi kuda poni! Ngapain kalian pacaran di tempat kumpulan gue? Kalian cari mati?." Abril menggebrak meja. Kirey semakin mengeratkan pelukannya pada Ken. Suasana semakin menegang saat ini. Namun Ken biasa saja, berdiri tegak dengan tangan yang di masukan ke dalam saku celananya.

"Memangnya kenapa? Kita kan lagi jajan disini. Kita yang bayar kenapa kamu yang sewot? Memangnya warung ini punya kamu? Bukan kan?" Abril menggertakan giginya. Berani beraninya manusia dihadapannya ini. Tidak kapok dijadikan pancingan seperti saat itu?

"Berani lo?! Ini tempat tongkrongan gue! Ngga ada yang boleh kesini selain kita!." Ken menyunggingkan senyum miringnya. Abril semakin geram melihat kelakuan Ken. Tangannya sudah gatal ingin menghajar Ken.

"Ya terserah kita lah. Kita kesini aja si ibunya ngga masalah, malah dia seneng karna ada pelanggan lebih. Kalau kamu sama temen kamu doang yang kesini kapan siibu punya pelanggan banyak? Memangnya kamu bayar lebih? Ngga kan? Palingan kamu kesini cuma ngopi sama ngerokok doang. Kamu gak malu ngusir kita?" Abril yang sudah tersulut emosi pun langsung menghajar Ken. Ken yang hanya diam tanpa menangkis pun tersungkur. Ia tak bisa melawan karena ada Kirey di belakangnya. Ia tak menyangka pukulan Abril sekuat itu. Sama seperti saat Gilang menghajarnya dulu. Pelukan Kirey terlepas ia pun telah di tarik oleh teman teman Abril sehingga kini Kirey berada di tangan Abril.

DIA 2: KENZO RADAVI ALDRYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang