Terungkapnya segala rahasia

135 16 0
                                    

Ada yang berbeda hari ini. Askar yang biasanya selalu menjemput Kirey sebelum sekolah, kini menghentikan rutinitasnya. Dia mengganti Kirey dengan tetangga depan rumahnya. Alias Fasya. 

Sebenarnya Askar tidak setega itu mengabaikan Kirey setelah dia memiliki pacar, dan lagi pacarnya itukan adalah sepupu Kirey, jadi sangat mungkin untuk Askar bisa menjemput keduanya lalu berangkat sekolah bersama. Namun karena Kirey yang sangat amat perhatian kepada kakaknya, Kirey memilih diantar papihnya saja. Dia ingin Askar lebih memiliki banyak waktu bersama Fasya, agar imegs mereka dimata orang berubah. Selama inikan hubungan mereka selalu digambarkan sebagai dua orang yang bermusuhan. Menyedihkan sekali, padahal mereka saling mencintai.

Askar dan Fasya kini telah sampai dikoridor sekolah. Disana cukup ramai, namun tidak ada yang memperhatikan keduanya sampai saat Askar lebih menedekatkan dirinya dengan Fasya.

"Aneh banget kita bisa jalan berdua gini." Fasya berkomentar saat tangannya mulai terasa hangat karena genggaman Askar.

"Biasain makanya. Kelamaan jomblo sih lo"

Fasya memukul pelan perut Askar.
"Emangnya lo bukan jomblo lumutan sebelum pacaran ama gue, hah!?"

"Gausah ngegas. Orang liatnya gue kaya yang maksa ngajak lo ribut. Susah amat jadi pasangan bahagia." Askar memberi ceramahnya. Fasya mendelik sebal.

Askar mulai berjalan sambil tetap menggenggam tangan Fasya. Dia harus bersabar. Demi mencapai hubungan yang normal, dia harus lebih sering memberi pengertian kepada Fasya. Si gadis barbar miliknya. Heuh!

Fasya tersenyum melihat wajah pacarnya yang sedang kesal itu. Yah mau gimana lagi. Selama ini dia menganggap Askar saingannya, sangat aneh jika tiba tiba dia dan Askar jalan berdua dengan tangan bergandengan.

Orang orang yang mulai memerhatikan mereka saling beradu pendapat tentang apa yang tengah mereka lihat. Tapi berhubung mereka tidak bisa mendengar apa yang Askar dan Fasya bicarakan, anggapan mereka hanya seputar 'Askar mencoba mengajak Fasya beradu di atas ring'. Atau 'Askar sedang pura pura menguatkan Fasya karena dirinya tidak kunjung promosi ke Divisi satu, tujuannya hanyalah untuk mengejek'. Sebuah argumen yang hampir menjadi fakta jika saja Fasya menolaknya dulu. Tentu perang tetangga itu akan terus berlansung bukan?

"Mau beli baju cople ga?" Fasya menawari. Semalam dia tak sengaja melihat akun online shop di ig yang mempromosikan produk baju pasangan mereka. Dan Fasya lihat model modelnya juga cukup lucu.

"Lo mau ikut ikutan alay kek hubungan si Ken ama Kirey? Kalo gue sih ogah." Askar menolaknya.

"Yee alay alay gitu juga si Ken lebih perhatian dari lo. Kayanya lebih bahagia jadi pacarnya si alay Ken deh, daripada si kasar Askar. Ble!" Fasya menjulurkan lidahnya, dia melepaskan genggaman Askar dan melangkah lebih cepat daripada sebelumnya.

"Ya Allah ribut mulu aing!"

Askar segera menyusul Fasya. Dia memperlebar langkahnya, namun tepat saat Askar berhasil menyeimbangi langkah Fasya kembali, Fasya malah menghentikan gerakan kakinya.

"Woyyy Racheeelll!!!!" Fasya berteriak saat matanya tak sengaja melihat seseorang yang ia kenal.

"Ebusyet! Dikira ini sekolah hutan apa yak!?" Askar menutup buka telinganya menggunakan tangan. Tak lupa ia memastikan apakah telinganya mengeluarkan darah atau tidak.

"Hai!"

Seseorang itu adalah Rachel. Musuh Askar yang lain setelah Fasya. Ingatkan? Rachel itu bendahara kejam yang merampas 2% uang jajannya.

"Eh, kok tumbenan Ranggit jadi buntut lo gini?"

Pertanyaan Fasya membuat Askar ikut melirik keseseorang disebelah Rachel.

DIA 2: KENZO RADAVI ALDRYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang