help me!!!!!

199 20 0
                                    

"Hiks hiks hiks kirey harus gimana?? Kirey dimana? mamiihhhh kirey takuttt hiks" isak tangis Kirey terdengar begitu memilukan.

Kirey tak mengerti sebenarnya apa tujuan mereka? Menculik? Lalu mengapa ia ditinggalkan sendiri di jalanan sepi seperti ini? Bukannya penculikan itu seperti di sekap atau bagaimana gitu kayak film yang sering Kirey tonton? Ini penculik nya gak handal dan ngga suka nonton film action kayaknya, makanya semua rencananya amburadul sampai sampai Kirey hanya di tinggal di jalanan sepi seperti ini.

"Kirey harus gimana yaallah" Kirey mengusap wajahnya kasar, ia berjongkok dan menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan. Ia bingung harus bagaimana lagi, ia begitu tak mengerti apa yang sedang ia alami sekarang ini. Yang ia rasakan hanya rasa takut yang tak hilang hilang.

Namun beberapa saat kemudian ia menyadari sesuatu, ia mengambil ponsel yang berada di sakunya. Lalu tanpa pikir panjang ia menekan kontak pertama yang muncul di ponselnya tanpa tahu siapa yang ia hubungi. Ia benar benar panik dan tak peduli siapa yang dihubungi, yang terpenting dirinya mendapatkan bantuan secepatnya.

"Halo??" Terdengar sapaan yang membuat Kirey melotot, ia mengecek kembali nama yang ia hubungi.

"Halo Kirey? Kamu ngapain nelpon aku? Bentar lagi kan belajar, aku baru aja sampe diruang ganti"

"Kennnnnn!!! Hiks hiks hiks, tolongin aku, aku takut hiks, aku gatau dimana hiks, bantuin aku hiks"

ken yang berada di sebrang sana langsung terkejut. Ia tak sadar telah berbalik badan keluar ruangan dan mulai berlari ke arah gerbang kembali.

"Kamu tenang yah, jangan kemana mana aku bakal susul kamu, kamu tenang aja. Aku beberapa hari yang lalu belajar cara melacak GPS, nyalain GPS kamu sekarang biar aku bisa cari kamu." Kirey mengangguk namun rasanya mustahil jika Ken akan melihatnya.

"Iya aku nyalain, kamu jangan matiin telfonnya aku takut." Tanpa sepangetahuan siapa pun Ken tersenyum.

"Kamu tenang aja aku bakal nemuin kamu."

Tut.

"Ken? Ken? Halo? Kenn kan aku bilang jangan di matiin hiks huaaa."

Kirey kembali menangis dengan suara kencang namun siapa sangka tangisannya yang sangat kencang itu membuat anjing yang berada di balik semak semak keluar dan menggonggong dengan kerasnya. Kirey panik ia tak tau harus bagaimana. Ia berlari begitu cepat hingga si anjing pun ikut mengejarnya.

"Maamiihhhhhh!!! Kirey di kejar gugukkkkkk!!!!"

Kirey terus berlari. Hingga di ujung jalan ia tak tahu harus melakukan apa. Saat melihat ponsel yang ia pegang, tanpa pikir panjang melemparnya.

Dan tepat sasaran! Ponsel tersebut menyentuh sedikit kaki si anjing. Anjing itupun pergi, mungkin ia takut, atau mungkin kasihan melihat manusia sesengsara Kirey. Kirey membuang nafas lega dan langsung terduduk lemas. Walau sebenarnya hatinya gundah karena ponselnya mati seketika di tempat kejadian perkara. Tak apa, yang penting Kirey selamat.

"Alhamdulillah, Kirey masih idup, walau handphone Kirey harus berkorban. Maafin Kirey ya handphone, innalillahi."

Sebenarnya ponsel Kirey tak rusak namun Kirey tak menyadarinya, ia hanya pasrah melihat jasad ponselnya dengan lesu. Ia terlalu lelah untuk bergerak.

***

Disisi lain Ken sedang kebingungan harus menyusul Kirey bagaimana ia melihat sekelilingnya tak ada kendaraan umum yang bisa cepat membawa ia ke tujuan. Namun matanya beralih dan melihat motor matic milik satpam yang sedang menganggur di depan gerbang lengkap dengan kuncinya yang menggantung lupa untuk di lepas. Ia sedikit ragu apa harus ia membawa kendaraan tersebut sedangkan dirinya sendiri tak pernah sekali pun mengendarainya?

DIA 2: KENZO RADAVI ALDRYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang