"Kirey"
Panggilan Ken terus dia dengar. Namun Kirey tak mau berhenti berjalan. Bahkan kecepatan langkahnya semakin bertambah.
Ken terpaksa berlari. Namun, Kirey juga ikut berlari saat mendengar suara sepatu Ken yang kian menyepat. Jadi kini, Ken tengah berlari untuk menyusul Kirey yang sedang berlari. Adegannya sama sekali tidak terlihat seperti film India. Yang ini lebih terkesan seperti dua peserta lomba lari yang berebut menjadi juara.
"Kireeyyy"
Kirey kebingungan saat Ken berlari melewati dirinya. Dia ini mengejar siapa? Kirey yang dipanggil, kenapa dilewati begitu saja?
Buggg
Kirey melihat didepannya Ken tengah memeluk sebuah pohon mahoni yang sangat besar. Bukan memeluk, tetapi menabrak. Dan kini Kirey menyadari, bahwa dirinya juga akan bernasib sama seperti Ken.
Buggg
"Adeuh!" Ken meringis saat Kirey menabrak punggungnya dengan kencang. Bukan hanya punggungnya yang sakit, namun pelipisnya juga ikut sakit karena tertekan kebadan pohon yang kasar.
"Aww" Kedua kalinya Kirey terjatuh karena lupa cara mengerem. Tapi kali ini dia harus bersyukur, karena ada Ken yang memasang tubuhnya untuk melindungi Kirey dari hantaman pohon besar.
"Kamu gapapa Key?" Ken mengulurkan sebelah tangannya, dan tangan yang satunya lagi, ia gunakan untuk memegang pelipis nya yang perih.
Kirey melihat ken yang posisinya kini jauh lebih tinggi darinya. Dia menggeleng, lalu menerima uluran tangan lelaki itu.
"Kamu juga gapapa kan?" Sambil bertanya Kirey memegang tangan Ken untuk tidak lagi menutupi pelipisnya.
Kirey melihat ada luka baret yang kini merusak wajah mulus Ken. Itu pasti akibat hantaman tadi. "Luka. Ayo kita ke UKS"
Kirey menarik tangan Ken. Namun Ken tetap diam ditempatnya.
"Ayooo" Ajak Kirey kembali.
"Kamu ngajak aku atau Luka yang ke UKS?" Sependengaran Ken tadi, Kirey menyebutkan nama Luka. Tetapi kenapa dia menarik tangannya?
"Maksud aku, itu pelipis kamu terluka. Bukan mau ngajak Luka anak sepuluh IPA dua!" Kirey menggeleng gelengkan kepanya sebelum ia kembali menarik tangan Ken.
Kali ini Ken mengikuti kemauan Kirey. Mereka berjalan berduaan sambil tangan Ken tetap dipegang Kirey. Sebelumnya sudah banyak yang memerhatikan Ken, dan kali ini, jumlah penonton makin meningkat sepanjang perjalanan yang mereka tempuh. Mungkin karena Kirey adalah anak pemilik yayasan yang biasanya selalu menggandeng Askar, namun kini dia merubah gandengannya menjadi Ken, sianak baik.
Entah harus disyukuri atau disesali. Kali ini UKS benar benar sepi. Bahkan satu petugas PMRpun tidak ada sama sekali. Kini Kirey dan Ken benar benar berdua. Sebagai balasan atas kebaikan Ken yang sudah mau terluka demi melindunginya, Kirey membantu mebersihkan lukanya dengan sukarela. Dia mengusapkan kapas beralkohol ke pelipis Ken, lelaki itu sedikit meringis, dan Kirey hanya tertawa melihat wajah lucu Ken yang menahan sakit. Setelah Kirey menempelkan plester, dia kembalikan kotak P3K ketempat semula.
"Kireyy"
"Hm"
"Boleh aku jelasin sesuatu?"
Kirey membalikkan badannya kearah Ken. Sambil melipat kedua tangannya di bawah dada, Kirey juga memasang wajah bertanya.
"Aku ga mau kamu salah paham. Yang tadi diparkiran itu_ Aku cuma mau bantu ka Ressa. Bukan mau ngendus_"
"Modus maksudnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA 2: KENZO RADAVI ALDRYAN
Fiksi Remaja[DIHARAP MEMBACA CERITA 'DIA' PERTAMA TERLEBIH DAHULU] Dia, KENZO RADAVI ALDRYAN, adik dari seorang ketua kumpulan berbahaya. Kini dia bukan lagi seseorang yang tidak diandalkan. Dengan sebuah fakta yang terungkap, membuat semua yang disimpan perlah...