Tugas Negara

106 14 0
                                    

Zio keluar dari kantor polisi. Dia lega, orang orang jahat yang membuat huru hara didalam keluarganya kini telah menderita. Meskipun orang orang itu tak pernah Zio duga, seperti salah satu bodyguardnya dan pelatih kepala di timnas u16, Zio tetap berhasil menyelamatkan keluarganya.

Zio juga menaruh rasa bangga kepada kedua anaknya. Dava menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar sebagai kakak. Dan Ken, dia juga bertahan sangat kuat dalam keadaannya yang memberatkan.

"Pak, ini dari Raka."

Bodyguard disebelah Zio menyerahkan handphone genggam yang sudah tersambung dengan seseorang.

Zio menerimanya, lalu ia tempelkan alat komunikasi itu di sebelah telinganya.

'Pak, hasil rontgen Ken udah keluar, alat yang ada di tubuh Ken sebelumnya, bener bener hilang. Dokter bilang, hasil ini akurat, dan Ken dalam keadaan sehat.'

Zio mengernyitkan dahinya mendengar laporan Raka. Ini aneh. Bagaimana bisa alat yang menjadi sumber masalah Ken, kini menghilang begitu saja?

'pak, apa kita bawa Ken pulang? Kita lakuin pemeriksaan ulang disana?'

Zio terdiam. Di sedang berusaha berfikir logis atas kejadian yang sedang menimpa anaknya ini.

"Besok Ken ke Vietnam kan?"

Raka mengiyahkan disebrang sana. Besok adalah jadwal timnas yang Ken huni berangkat ke negara orang untuk mewujudkan mimpinya.

"Tidak usah melakukan pemeriksaan ulang. Mungkin saya tau jawabannya kenapa alat itu menghilang."

Zio tak memperpanjang percakapannya tentang keadaan Ken dengan Raka. Dia langsung mengalihkan dengan menyuruh Raka menyiapkan keberangkatannya juga untuk ikut menjaga Ken di Vietnam bersama dengan dua bodyguard sebelumnya. Jujur, dengan adanya kejadian kemarin, Zio lebih mempercayai Raka di barisan Bodyguard yang lainnya.

Iya, Raka adalah salah satu boduguard yang Zio pekerjakan untuk menjaga keluarganya. Beberapa tahun kebelakang, dia mempunyai tugas khusus, yaitu menjaga Dava dan harus selalu berada di sampingnya. Raka adalah anak yang luar biasa, diusianya yang muda, dia begitu cepat tanggap bak anak yang selalu minum susu SGM. Dia cekatan, memiliki keahlian tinggi dibidang beladiri, dan tentunya terpercaya.

Jadi, semenjak Dava memutuskan untuk tinggal sendiri di Indonesia, Zio tidak benar benar membiarkannya sendirian.

Lalu bagaimana cara Zio menemukan Raka?

Raka a.k.a Raqiel Kanza Halikan adalah anak Abraham Halikan, Sahabat papahnya Zio yang ia percaya untuk mengelola bisnis rahasia keluarga Aldryan yang berada di bidang pertambangan. ALD memiliki banyak bisnis rahasia yang menjadi senjata cadangan jika saja ada masalah besar yang menimpa salah satu perusahaan mereka. Keluarga Halikan sangat berhutang budi kepada keluarga Aldryan, maka dengan itu, Abraham membiarkan anak bungsunya, yaitu Raka untuk dididik oleh Diwangsa (Papah Zio), agar bisa menjadi pelindung generasi Aldryan selanjutnya. Itu jugalah alasan kenapa Raka mempunyai teknik beladiri yang hampir sama dengan Dava. Walaupun Dava belajar melalui Zio, tidak dari kakeknya secara langsung.

"Tapi bagaimana dengan Dava pak? Dia akan kembali sore ini. Apa dia akan dibiarkan sendiri?"

"Loh, kenapa seburu buru itu?"

Sehabis dari kantor polisi, Zio juga buru buru kembali kerumahnya. Alasannya jelas, Zio tak ingin meninggalkan Niken terlalu lama.

Kalo Dava ini kenapa? Apa ada masalah lain yang Dava tinggalkan sementara?

"Dengan ketidak tahuan bapak, sepertinya hal ini cukup rahasia bagi Dava. Maaf pak."

Zio keheranan saat sambungan teleponnya tiba tiba terputus. Apa maksud permintaan maaf Raka? Kenapa dia minta maaf bukannya menjelaskan alasan Dava kembali hari ini? Apakah itu hal serius?

DIA 2: KENZO RADAVI ALDRYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang