Niken pagi ini sedang merapihkan meja kerjanya. Rasanya begitu asing, mungkin karena dia yang jarang mengunjungi cabang hotelnya yang di Singapore ini. Atau mungkin juga karena bukan Zio yang mendesaikan ruangannya.
Niken sudah terbiasa di LA, ruang kerjanya yang di desain suami tampak begitu nyaman, sama seperti rumahnya yang sekarang. Dan kali ini dia tengah berkunjung ke ruangannya yang lain, yang berbeda dari segi apapun. Meskipun telah dijaga oleh para pegawai, ruang ini tampak begitu kusam. Jika Ken masuk kesini, Niken yakin dia akan bertemu sesuatu.
Ya, dikeluarganya kemampuan Ken bukan lagi rahasia. Dia bisa melihat hal tak kasat mata meski tidak semua. Kata kata dari ayah mertuanya tentang anak bungsunya itu juga semakin meyakinkan Niken, bahwa Ken adalah anak yang luar biasa.
"Sayang"
Niken tersentak. Dia yang sedang memikirkan hal hal yang menyeramkan malah dipanggil dengan intonasi cukup tinggi. Untung saja Niken tidak latah.
"Yang, Aku pengen ngomong sama kamu"
Badan Niken terputar karena tangan seseorang. Dihadapannya kini tengah berdiri seorang laki laki gagah dan tampan. Siapa lagi jika bukan suaminya. Orang lain mana berani masuk ruangan Niken tanpa permisi. Hanya Zio yang tololnya kelebihan.
"Ko kamu disini? Urusan di lombok udah selesai?" Seberangkatnya Niken ke Singapore, Ziopun berangkat ke Lombok. Ada pekerjaan yang harus ia selesaikan dengan tamu dari luar negri disana. Entahlah, Zio malah memilih kota lombok untuk menjamu, mungkin takut tamu tidak suka dengan kota tempat Zio tinggal sekarang. Secara lalu lintas disini padat meskipun tidak sepadat di ibu kota dan jauh dari spot menarik. Zio tetap ingin memberi kesan yang baik, meskipun kedudukannya jauh lebih tinggi dari tamunya.
"Perjanjiannya aku batalin yang"
"Hah kenapa?" Niken menatap serius wajah suaminya.
Zio memegang lengan Niken dengan erat. Wajahnya jelas menampilkan keseriusan. Dan itu membuat Niken sangat tidak nyaman.
"Dia orang jahat. Aku baru nemu fakta, bahwa perusahaan yang nerima dia, akan hancur di tahun berikutnya"
"Dari mana kamu tau?" Niken tidak dengan mudah percaya. Suaminya bisa saja keliru dalam menilai rekan kerja. Semuanya harus jelas dan mendasar. Agar bisa dipikirkan juga oleh akal logika.
"ARM berhasil menemukan penyebab asli dari menurunnya minat masyarakat terhadap produk mereka, bangkrutnya mereka memang menguntungkan bagi kita, tapi lebih menguntungkan lagi bagi Mr. Roland"
Zio mengajak istrinya itu untuk duduk. Perbincangan ini tidak akan selesai hanya dalam waktu beberapa menit. Zio harus memberi tahu beberapa fakta dan hal hal lainnya agar Niken bisa mengerti dan mengusulkan sesuatu.
Ditengah tengah keseriusan antara suami istri ini, ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan dengan keras.
Niken melirik sebentar, dan menanyakan siapakah orang dibalik pintu itu.
"Ini saya Sendi bu"
Ternyata itu adalah sekretaris pribadi Niken.
"Masuk sen"Saat pintu terbuka, masuklah perempuan dengan pakaian formalnya menghampiri Niken dan Zio.
"Ibu harus lihat ini"
IPad yang selalu digunakan Sendi bekerja, diserahkannya kepada sang atasan. Layar sudah menampilkan sesuatu yang ingin Sendi perlihatkan.
Zio semakin mendekat kearah Niken, dia juga ingin melihat apa yang ada dalam IPad itu.
Ada sebuah berita yang menyangkut ALD disana.
![](https://img.wattpad.com/cover/145256992-288-k606002.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA 2: KENZO RADAVI ALDRYAN
Teen Fiction[DIHARAP MEMBACA CERITA 'DIA' PERTAMA TERLEBIH DAHULU] Dia, KENZO RADAVI ALDRYAN, adik dari seorang ketua kumpulan berbahaya. Kini dia bukan lagi seseorang yang tidak diandalkan. Dengan sebuah fakta yang terungkap, membuat semua yang disimpan perlah...