Hari jumat, hari ujian murid-murid dibagikan. Tetapi, bagi Juri itu hal biasa karena nilainya selalu diatas rata-rata. Lagian, dia juga jarang masuk kelas seperti layaknya Hibari dan Hari. Seharian di ruang OSIS, menandatangani sejumlah tumpukan kertas yang berserakan diatas mejanya.
"Tak ada habisnya." Juri menghela nafas sambil terus menggerakan tangan dan pulpennya. Selang 3 jam, akhirnya selesai sudah. Juri akhirnya dengan lemahnya keluar kelas. Dia sudah capek. Rumahnya penuh dengan orang-orang baru berdatangan layaknya Bianchi dan Lambo yang seenaknya numpang tempat tinggal. Seengaknya, mama gak peduli hal itu. Diterima dengan senyum.
"Ah, capeknya. K-k-kyoya!?" Juri kaget bertemu sang iblis di koridor, sialan, mukanya mulai memerah lagi. Menghela nafas, mencoba bersikap tegar agar tidak dikira lemah.
"Herbivora, kenapa kau ada disini?" tanya Hibari.
"T-t-terserah aku dong, lagian aku OSIS! Bukan urusanmu. Selamat berpatroli ya." balas Juri yang gugup lalu pergi melewatinya.
"Hn." balasnya yang berjalan kembali dan tidak menengok kebelakang.
~Juri POV~
Aku berjalan ke perpustakaan, karena disana tidak bising dan ribut. Aku bernama Juri Sawada. Banyak yang tidak tahu asal usulku karena kakek Timoteo telah menganggap aku sebagai anaknya sendiri. Orangtua ku sudah meninggal. Ibuku bernama Jiyu Sawada, aku hanya tahu ibu adalah anak dari Vongola Primo, Giotto.
Aku tidak tahu siapa ayahku, waktu itu, aku masih sangat kecil tetapi, aku disegel didalam Zero Point Breakthrough oleh Ibuku sendiri. Seluruh anggota klanku di bunuh oleh seseorang yang tak dikenal, jadi bisa dibilang aku cuma salah satu orang yang selamat dari pembunuhan tersebut.
"Aku ingin tahu siapa diriku." gumamku.
Keesokan harinya aku melihat Tsuna yang sedang berlarian dengan gadis bernama Haru Miura dan menyelamatkannya. Saat itu juga, aku melihat Kyoya yang menyebrangi jembatan.
"Keramaian itu mengesalkan." balas Hibari.
"Tidak juga, mungkin karena kau selalu sendiri, Kyoya."
"Kenapa kau jadi mengurusi urusanku, Herbivora?"
"Karena aku adalah ketua OSIS. Walaupun kau terlihat kuat, aku tahu kau tak bisa menyampaikan apa yang kau mau." Juri bersandar di sisi jembatan dan menatap rombongan Tsuna bersama Kyoya dan menjadi hening.
Kali ini, aku dan Kyoya ada meeting dengan para anggota komite lain, jadi kami pergi bersama-sama, dan melihat sudah ada beberapa orang disana yang duduk dan Hari yang telah membagikan kertas yang akan kita bincangkan hari ini.
"Eh? apa ini? Salah satu dari mereka bisa pakai ruang resepsi. Tidak adil. Siapa itu?" kata salah satu gadis.
Kyoya pun berjalan dan bersandar dijendela, dan mendengar percakapan mereka yang sedang komplen. "Apa ada masalah?"
"T-t-tidak ada! maafkan aku Hibari-san!" balas gadis itu sambil membungkuk.
Juri yang sedang berdiri layaknya patung malah dicuekin dan gadis itu membuatnya sedikit cemburu dan Juri tidak sengaja merobek kertasnya.
"Ara..." gumam Hari.
"Ya udah. Kalau begitu lanjut saja."
Kali ini komite tanaman tumbuhan yang protes, mereka berkelompok. Juri yang melihat itu, mereka langsung diseret oleh anggota komite ketertiban lalu dihajar. Juri menempelkan tangannya ke mukanya. Ia tahu Kyoya itu sering main kasar tapi jarang dia yang bergerak sendiri.
"Kalian, jangan melamun. Aku yang akan memimpin pertemuan hari ini. Kalau ada yang mau protes, pikir-pikir dulu sebelum bertindak. Kalau itu tanpa alasan, jangan harap aku akan tambahkan dana komite kalian." Juri duduk menyilangkan kakinya dan memulai pertemuan dengan tenang dan tertib.
Baru saja sejam mulai, Kyoya langsung berjalan keluar dari ruangan. "Hei, Kyoya kau mau kemana? Baru aja kita mau mulai?" Anak-anak yang diruangan itu kaget ketua OSIS yang memanggil dengan nama depannya. Mereka langsung ketakutan.
"Bukan urusanmu. " Jawabnya dan langsung pergi begitu saja.
"Ketua, mari kita mulai saja sekarang." balas Hari yang mengingatnya kembali.
Saat itu, semua yang diruangan malah diam dan mengganguk saja. Selang beberapa menit kemudian. Ada ledakan diruang resepsi. Juri yang langsung menghentakkan tangannya, langsung berlari keluar. Hari pun yang menggantikannya sampai selesai.
Juri yang berlari sampai ngos-ngosan melihat para anggota ketertiban membersihkan seluruh ruangan yang berdebu akibat ledakan. Tanpa ijin, dia pun masuk mendekati Kyoya yang berdiri disamping Jendela yang menatap ke Reborn.
"Kyoya, kau baik-baik saja?" tanya Juri menyenderkan tangannya dijendela.
"Hn." balasnya singkat.
Juri tersenyum melihat teman-teman Tsuna, dia mendengar Kyoya mengatakan ingin bertemu dengan Reborn lagi. Juri cemberut mendengar hal tersebut, tetapi sepertinya pria ini akan berguna dimasa depan. Juri bisa melihat hal itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/180644779-288-k709509.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Vongola's Lost Princess [OC x Hibari Kyoya] A KHR Fanfic [COMPLETED]
ФанфикCerita yang difokuskan setelah Juri Sawada dilepaskan dari segel Zero Point Breakthough oleh Vongola Nono, Timeteo dan perjalanan cintanya dengan Kyoya Hibari. Pairing: Juri (OC) X Hibari Kyoya Freasha (OC) x Giotto Mei Li (OC) x Fon Hari Natari x...