Chapter 48: Resolve and Irritation

29 1 3
                                    

Juri dan kawan-kawan. Plus Kusakabe bingung mau komen apa. Kalau komen bakal dibantai, kalau diem dikira curiga. Mereka ingin menggali tanah dan sembunyi dikedalaman kerak bumi atau dalam inti bumi. Kecuali, pria yang berambut hitam itu bisa menggali dan menggejar kami sampai inti bumi. 

"Har, taruhan jadi gak?" ucap Juri gelagapan

"Gausah deng. Kalau diliat itu cowok marah deh ngeliat kita." ucap Hari terdiam.

"Kenapa murid-murid yang menghilang dari sekolah kami ada disini? Dan alis matamu itu melanggar peraturan sekolah." ucap Kyoya berdiri sambil menguap.

Genkishi kaget. 

"Oh, Aku yang mengalahkan Yamamoto Takeshi." ucap Genkishi dengan mudahnya.

"Oh? Jadi kau? Semuanya menjadi lebih mudah. Keberadaanmu menjadi ancaman bagi Namimori. Aku akan mengigitmu." ucap Kyoya yang mukanya menjadi gelap.

"K-k-kyo-san!" ucap Kusakabe ketakutan. 

Kyoya yang bertarung melawan Genkishi. Membuat pria yang berpedang tersebut terkejut bahwa Hibari masa lalu bisa membaca gerakannya dalam waktu yang sedikit ini. Ya, dia memang jenius dan maniak bertarung. Tapi, ia tidak bisa menggunakan box weapon. Bagaiamana ini? Mereka juga diam dan hanya bisa melihat.

"Kau tidak berniat menyerangku, jika kau ingin mengalahkanku gunakanlah pedangmu daripada gagang pedang itu." ucap Kyoya berdiri lagi.

"Taukah kau cara bertarung masa kini?" tanya Genkishi

"Apa yang kau bicarakan?" ucap Kyoya bingung.

"Tsukino! Maju sana! lawan Genkishi! Kyoya tidak bisa atuh!" ucap Juri.

"Aku? Aku mundur saja. Dia sedang tidak ada mood itu. Kalau kuhalangi, habislah aku." ucap Tsukino. Jarang-jarang dia mau mundur dari pertarungan.

"Terus gimana dong?" ucap Juri.

"Kalau begitu kau pernah liat sesuatu yang seperti ini?" ucap Genkishi memegang box weaponnnya. 

"Kotak musik?" tanya Kyoya.

"Penggambaran ini cocok untukmu biar kamu ngerti situasimu disini.  Kau dikeliling ribuan roket. Ditambah lagi box weaponku menyembunyikan dirinya agar bisa menjadi ilusi yang menyatu dengan kabut. Kalau dirimu yang dewasa yang dari masa kini mungkin bisa bertarung karena ia mempunyai pengalaman. Tetapi, kau tidak memiliki itu. Kamu sepuluh tahun lebih muda untuk menghadapiku." ucap Genkishi. 

Genkishi mencoba mengajarkan pada Kyoya Hibari agar Kyoya bisa mengerti situasinya sendiri. Kalau cuman pake bahasa mulut gak bakalan sampai ke otaknya. Genkishi menggunakan cara lumanyan keras nan ampuh seperti obat manjur. Juri yang sedih gegara Genkishi frontal sama Kyoya tapi bener, Genkishi ada benarnya sih.

Sesaat sebelum Kyoya terkena serangan, Gokudera terbangun dan membantu memasang barrier disekitar Kyoya. Dia kaget. 

"Aku telah memenuhi hutangku. Walaupun kau tidak tahu itu." ucap Gokudera.

"Nice Gokudera!" ucap Hari mengacungi jempol.

"Lho? Kok kalian semua disini? Balik kesono kerumah main masak-masakan!" ucap Gokudera frontal.

"Enak aja! masih mending mau diselametin lo. Awas. Gue kagak nangis kalau lo mati!" balas Hari.

"Sudah. Sudah." ucap Juri sakit kepala.

"Lambo-san telah tiba!" ucap Lambo

"Kyo-san!" ucap Kusakabe.

Kyoya kaget dan menatap tajam Kusakabe. Berharap tidak mati.

Vongola's Lost Princess [OC x Hibari Kyoya] A KHR Fanfic [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang