Chapter 115: Their Ordinary Life

50 1 0
                                    

Beberapa tahun pun berlalu, Giotto dan Freasha dikaruniai dua orang anak. Mereka diberi nama Yoshimune dan Jiyu Sawada. Mereka memiliki rambut dan mata yang berbeda. Yoshimune mirip sekali dengan Giotto, dan bisa dibilang Juri mirip dengan Freasha. Waktu Freasha lahir, G protes karena warna matanya beda. Lalu, dia bilang kalau warna matanya mirip dengan mendiang almarhum Toulipe. G dan Anissina menikah begitu juga Asari dan Rezliana. Knuckle pensiun setelah para guardian menikah, dia pun menikahi Leni. Alaude dan Edenia dikaruniai anak laki-laki bernama Raniero.

Setelah mereka pergi dan menetap di jepang, mereka tidak mendengar info lagi tentang Vongola lagi. Mereka masih merasa sedih bahwa Daemon mudah berkhianat begitu saja dan mereka dengar-dengar Vongola menjadi mafia kejam dan paling ditakuti sekarang. Tetapi, mereka hidup dengan damainya disini tanpa memusingkan apapun. Mereka sedang makan bersama dimeja pagi itu untuk sarapan.

"Kalian kesiangan lagi ya?" tanya Freasha

"Uh-uh, karena papa tadi malam bercerita tentang masa lalunya, ma!" ucap Yoshimune antusias.

"Papa hebat bisa jadi mafia bos. Aku ingin liat mansionnya!" ucap Jiyu tergirang-girang.

"Hahaha. Tetapi kita tidak bisa kesana lagi." ucap Ieyasu.

"Kalian makan dan jangan banyak ngobrol. Nanti telat lho!" ucap Freasha mengingatkan kedua anaknya.

"Oh iya! Yaudah deh. Pamit dulu ya, pa dan ma." ucap Yoshimune.

"Dadah papa dan mama." ucap Jiyu tersenyum dan melambaikan tangan.

Freasha melambaikan tangan dan menemani mereka sampai kedepan pintu. Hidup tentram dan damai itu enak juga ya. Mereka semua sudah hidup masing-masing bahkan Lampo menikah walaupun resepsinya dibayarin oleh Bovino family sepenuhnya. Sebenarnya Alexander tidak mau dan menolak, tetapi ini putrinya bersikeras yasudah dia mengalah dan membiarkan Lampo menikahi putri satu-satunya.

Pada malam hari, mereka semua berkumpul untuk mengenang masa lalu atau cuman sekedar untuk curhat dan mengobrol. Freasha juga memberikan wewenang sepenuhnya pada Meiske dan Antonio untuk permasalahan Cavaliere Nero Famiglia. Dia sebenarnya tidak ingin kedua anaknya ikut campur untuk urusan mafia atau hal seperti itu. Tetapi di masa depan kelak, dia tahu hal itu tidak dapat dihindari.

Kembali ke timeline asal, dimana Maestro bercerita tentang asal usul Cavaliere Nero, Shimon dan juga Vongola yang di dengarkan secara seksama. Mereka masih mendengarkannya bercerita dan Tsuna tahu betul mengapa Daemon bersikap seperti itu sampai akhir. Dia merasa sedih akan tetapi aksinya tidak bisa dimaafkan.

"Lalu, 20 tahun kemudian. Jiyu menjadi anggota CEDEF bersama dengan Raniero. Dia bertemu dengan Alanzo yang sedang training untuk menjadi bos berikutnya. Keduanya jatuh cinta dan melakukan hubungan terlarang, lahirlah Juri. Setelah Juri lahir, Dia menetap bersama keluarga Rosalena sampai akhirnya semua anggota yang tersisa dibantai oleh Daemon secara langsung karena dia tidak mengetahui kalau Jiyu adalah putri satu-satunya dari Giotto. Itulah sejarah yang bisa kusampaikan." ucap Maestro.

"Tunggu Alanzo? Bukannya keturunan Ricardo itu masih sepupu jauhnya Giotto? Mereka jatuh cinta?" ucap Tsukino menjabarkannya.

"Aku tidak siap dengan hal ini, sebenarnya..." ucap Juri.

Tiba-tiba, Kyoya memegang erat tangannya secara diam-diam. Juri langsung malu tetapi dengan hanya itu dia bisa menghadapi kenyataannya dan fakta bahwa dia pernah dilahirkan.

"Iya. Tetapi cinta selalu bisa melakukan segalanya!" ucap Maestro riang.

"Itu sama sekali tidak membantu..." ucap Hari menghela nafas.

"Aku merasa lega setelah mengetahui segalanya." ucap Uni tersenyum.

"I-i-iya aku juga." ucap Tsuna.

"Aku merasa lega telah mengetahui cerita sebenarnya. Aku minta maaf sekali lagi, Tsuna-kun Semoga kita bisa menjadi teman baik!" ucap Enma membungkuk.

"I-i-itu tidak perlu! Kita sudah jadi teman kan?" ucap Tsuna malu-malu.

"Rauji! Ayo kita keluar cari makan!" perintah Lambo.

"Yuk! Aku lapar juga nih!" Koyo memotong pembicaraan.

"Aku tidak mengajakmu!" ucap Rauji.

"Ih pelit!" ucap Koyo.

"Yaudah. Kita bikin makan bareng. BBQ aja yuk dibelakang mansion!" saran Uni.

Mereka semua mengangguk dan setuju. Saat itu, mereka merasakan kedamaian dan tentram karena mengetahui asal usul sebenarnya. Tetapi, mereka juga ingin mengetahui asal usul Maestro. Berlebihankah?

Vongola's Lost Princess [OC x Hibari Kyoya] A KHR Fanfic [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang