Setelah sebulan berada di Vongola, Freasha mulai terbiasa dengan kesehariannya sebagai istri bos Vongola. Dan juga, Edenia yang sering ikut pergi ke misi-misi sama Daemon atau Alaude. Kali ini, dia akan melaksanakan pesta bulanan Vongola. Kadang, sering di rolling giliran siapa untuk membuat pesta ini. Tetapi, karena Freasha dan Edenia baru, mereka akan dibantu oleh Elena dan beberapa guardian. Freasha lagi melihat undangan yang akan dikirimkan ada tertera nama-nama dari beberapa yang beraliansi dengan Vongola sebut saja, Alexander Bovino, Alfonso Cavallone dan juga Shimon Cozarto. Freasha juga mengajak adik tirinya Anissina untuk datang ke acara bulanan ini dan diperbolehkan oleh Giotto sendiri.
Freasha hanya mendata saja sedangkan Edenia bersikap aneh kenapa dia sering mengikuti Alaude kayak kucing tersesat? Pasti ada apa-apanya ini. Freasha lalu pergi ke kantor Giotto kalau dia sudah mendata dan membiarkan G dan Asari membagikan undangannya. Hening. Dia tidak tahu mau kemana lagi dan lagi dia dilema ga tau mau ngomong apaan sama Giotto aka Vongola bos ini.
"Aku bosan.." gumam Freasha
"Maaf ya karena aku sibuk sih.." ucap Giotto menjawab.
"Gak apa-apa kok.. maaf ya kalau aku menganggu." ucap Freasha.
"Aku ingin bertanya ntah sejak kapan aku ingin nanya tapi tidak ada waktu yang pas. Kamu ada hubungan apa dengan Sephira sampai tahu cincin Vongola ini? Aku masih bersikap positif tetapi G curiga sama kamu. Aku tidak mau berprasangka sih. Karena kamu itu orang baik dimataku." ucap Giotto menunjukkan cincinnya.
"Baiklah.. Aku dan Sephira bisa dibilang sepupu. Tetapi kami tidak bertemu lagi sejak ada konflik di kalangan keluarga besar kami. Jadi, aku tidak ada kontak dengan selama beberapa tahun ini." ucap Freasha.
Giotto merasa dengan batinnya atau bisa dibilang Vongola Hiper Intuisi, bahwa wanita yang didepannya tidak berbohong sama sekali dan itu benar apa adanya.
"Ada masalah apa sampai seperti itu?" tanya Giotto.
"Kamu tahu kan Bahwa Mare, Vongola, dan juga Arcobaleno adalah aset berharga yang tidak ada tandingannya di dunia ini kan? salah satu anggota kami yang seharusnya memiliki pandangan sama kami, tidak setuju akhirnya mereka bertengkar dan berpisah jalan. Dan aku, tidak ingin memihak siapapun dan tetap menjadi netral diantara keduanya." ucap Freasha.
"Oh begitu, maaf ya. Aku tidak ingin kamu dipandang buruk oleh orang. Aku percaya denganmu." ucap Giotto tersenyum.
"Terimakasih, Giotto." ucap Freasha tersenyum.
Malamnya, tamu undangan telah datang beriringan. Freasha melihat Lampo memberanikan diri mendekati perempuan itu. Dan sepertinya Lampo tersenyum, yang berarti mereka sudah agak mendekatkan diri. Freasha dikenalkan oleh Giotto ke saudara jauhnya yaitu, Ricardo. Dia bermuka seperti Xanxus tetapi rambutnya panjang dan diikat. Bedanya dengan Xanxus, dia masih bisa sopan dengan orang lain.
Edenia berada di taman karena pengap didalam dan berjalan-jalan sekitar mansion, agak luas juga tapi dia menyukainya. Di tengah air mancur, dia melihat seseorang sedang menatap dan duduk di sekitar itu. Orang itu, tidak lain adalah Alaude. Melihat sifatnya yang tidak suka berkerumun. Tetapi dia masih mentoleransi tergantung tingkat penting atau darurat. Wanita berambut coklat ini memakai gaun berwarna ungu dan mendekatinya.
"Nih. Kubawakan minum. Aku tidak terkejut kalau melihat sifatmu yang seperti itu. Didalam itu pengap sekali sih.." ucap Edenia menyodorkan segelas air minum.
Alaude masih saja bermuka masam tapi akhirnya mau juga mengambil gelas yang disodorkan kedirinya. Dia terus diam. Ga ada satupun jawaban terimakasih. Edenia langsung elus dada. Freasha menemui perempuan bernama Stephanie tersebut dan mereka berbincang.
"Oh, kamu Stephanie Bovino yang dibilang oleh Lampo ya?" ucap Freasha.
"Ya. Memang aku. Kenapa ya?" ucap Stephanie menjawab.
"Kalau kau menyakiti Lampo, adikku. Aku takkan tinggal diam." ucap Freasha.
"Aku takkan melakukan hal tersebut karena dia temanku." ucap Stephanie.
Freasha merasakan ada sesuatu yang aneh dan menyentuh tangannya. Ada yang aneh, Stephanie juga bingung. Dan Freasha melepaskan tangannya dan meminta maaf dan pergi dan bertemu dengan saudara tirinya yang bernama Anissina.
"Kakak. Sudah lama tidak berjumpa." ucap Anissina.
"Ya, sudah lama. Sejak kapan kau tidak kembali?" ucap Freasha menanyakan.
"Aku sedang mencari anggota klan kita. Aku menemukan beberapa sih dari keluarga Rosalena dan Saiba. Bagaimana kalau kita buat family kita sendiri? Kau tahu sendiri kakak, Klan kita sedang terancam kepunahan sejak manusia seperti mereka ada dimuka bumi." ucap Anissina berbisik.
"T-t-tunggu Anissina. Aku tidak bisa melakukan itu. Aku harus ngomong sama suamiku dulu tentang hal itu." ucap Freasha ragu.
"Kakak! Tidak ada perlu diragukan. Aku akan menunggu jawabanmu 2 minggu lagi. Berikan aku kepastian. Meiske dan Antonio pasti akan membantumu." ucap Anissina pergi meninggalkan kakaknya sendirian.
Freasha jatuh dan bingung. Memang benar klan mereka, ras mereka, sudah sedikit dari populasi mereka. Freasha tidak ingin terjadi korban lagi. Bahkan Sephira mengorbankan dirinya sedang hamil untuk menjadi Sky Arcobaleno. Dia harus memikirkan ini secara matang. Wanita itu berlari kepada Giotto dan menangis terisak-isak. Giotto yang bingung langsung pamit meninggalkan acara dengan alasan istrinya kecapean.
![](https://img.wattpad.com/cover/180644779-288-k709509.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Vongola's Lost Princess [OC x Hibari Kyoya] A KHR Fanfic [COMPLETED]
Fiksi PenggemarCerita yang difokuskan setelah Juri Sawada dilepaskan dari segel Zero Point Breakthough oleh Vongola Nono, Timeteo dan perjalanan cintanya dengan Kyoya Hibari. Pairing: Juri (OC) X Hibari Kyoya Freasha (OC) x Giotto Mei Li (OC) x Fon Hari Natari x...