Vongola's Lost Princess [OC x Hibari Kyoya] A KHR Fanfic [COMPLETED]

Chapter 84: Eternal Friendship

Setelah mengetahui masa lalu Primo dan Shimon Cozarto, Tsuna dan Enma bisa menjadi teman yang tidak perlu menyembunyikan satu sama lain dan benar-benar menjadi teman yang sesungguhnya. Tsuna dan kawan-kawannya dibopong oleh Guardian Juri ketempat rumah terpencil dipulau itu untuk istirahat sebentar. Juri dibopong oleh Clarissa walaupun tidak mau. Kedua baju mereka sudah lusuh dan sobek. Tsuna tadi hampir mau mimisan tapi malah ditendang ama Reborn. Bahkan Adelheid meminta maaf pada Juri karena mereka menyerang orang yang salah.

"Juri, aku minta maaf. Kami benar-benar bodoh karena bisa dimanfaat oleh Daemon Spade. Seharusnya kami sadar tetapi benar kata pepatah orang, penyesalan selalu terlambat." ucap Adelheid menunduk malu.

"Ah, tidak apa-apa Adel. Kita semua juga salah karena terpancing omongan Daemon. Tetapi semua sudah kelar. Sekarang kita bisa berteman kan? Aku pikir kau suka sama Kyoya." Juri menekankan.

"Ah, aku tidak suka sama si prefek itu kok! Tenang aja, aku suka sama J---..Ga jadi deh." ucap Adelheid malu.

"Hahahaha. Tidak apa-apa. Karena Ruang resepsi punya DC, aku kasih ruangan deh ntar." ucap Juri berjanji.

"Oke.. Maaf kalau kami menganggu. Sekali lagi." ucap Adelheid.

Juri menatap bahwa Adelheid sebenarnya baik cuman untuk family mereka mau melakukan apapun sama seperti Vongola, Giglio Nero, Cavallone bahkan Cavaliere Nero. Mereka tidak masalah dibenci kalangan banyak orang selama orang terdekat mereka bahagia. Dari tadi, Kyoya mukanya masam terus ini orang kenapa? Juri sampai garuk-garuk kepala kayak monyet(?). Juri lalu pamit dari Adelheid dan mengatakan akan bicara dengan Kyoya sebentar.

Juri mendekati Kyoya yang duduk dipojok ruangan dan melihat herbivora lemah berkumpul seperti lagi silahturahmi lebaran.(?) Lebaran udah lewat. Tetapi apa salahnya berkumpul dan berbincang untuk melepas penat dan bermain bersama? Mungkin hari seperti ini tidak akan datang dua kali.

"Kyo-kun kok diem aja?" tanya Juri mendekati.

"Berisik. Herbivora malah berkumpul dan berkerumun." ucap Kyoya.

"Lah terus mau ngapain? Apa tidak ada yang ingin kau tanyakan padaku?" ucap Juri.

"Ada. Aku akan menahanmu di ruang DC komite setelah pulang dari sini." ucap Kyoya.

"Kayaknya itu berbahaya sekali." ucap Juri mengelap keringatnya yang bercucuran.

"Aku telah menelpon Kusakabe untuk menjemput. Kau ikut." ucap Kyoya 

Perkataannya barusan membuat Juri mengangguk saja. Daripada cowok satu ini ngambek dan menghajar semua orang dilihatnya. Tsuna akhirnya dijemput oleh kapal milik Nono dan ia kaget melihat Juri dan teman-temannya disini. Nanti kayaknya bakal banyak interogasi setelah Kyoya. Juri ingin sekali mengubur dirinya didalam inti kerak bumi. Juri dan Kyoya lalu lompat ke helikopter yang ada diudara. Kyoya ekstrim gak pake tangga yang bertali itu. Orang mafia itu kuat-kuat semua superhuman? mungkin. Guardiannya Juri pulang naik kapal mereka yang berlambangkan Cavaliere Nero yang membuat Vongola Nono serta guardiannya shock berat dan kaget. 

Setelah sampai, Juri langsung dibawa ke komite DC untuk interogasi lebih lanjut. Juri menunduk kebawah karena gak mau lihat ekspresi si prefek ini. Dia menanyakan banyak pertanyaan secara singkat sementara Juri menjawabnya kayak lagi ujian sidang anak perkuliahan. Dia menatap Kyoya seperti dia bisa melihat jiwa perempuan itu. Matahari terbenam sesi interogasi tersebut sudah membuat dia menjadi kurus dan lemah karena ga ada jeda sama sekali. 

Pertemanan Shimon, Cavaliere Nero dan Vongola akan dimulai saat ini berharap tidak ada lagi konflik batin dan non-batin yang mengakibatkan drama besar-besaran yang melibatkan dunia mafia yang di usung oleh Daemon terulang lagi. Kepercayaan adalah poin terpenting dalam suatu kehidupan. Semoga saja setelah ini tidak ada keonaran atau masalah lagi. Walaupun mereka ingin mimpi semua damai. 

Keesokannya sekolah berjalan seperti biasa, Dengan janji Juri, komite liquidation dapat ruangan dan ketiga organisasi seperti DC, OSIS, juga Liquidation telah menjadi inti kekuatan yang terbesar dan orang tidak mau mendekatinya karena takut celaka. Tsuna sama Enma dihukum tetapi mereka tertawa menatap masa depan mereka. Sementara Juri sedang mengobrol biasa dan tersenyum bersama Clarissa.