Chapter 83: Juri Sawada vs Isabella Clarissa

18 2 4
                                    

Didalam pertarungan setelah Kyoya dan Adelheid selesai, Kyoya dinyatakan sebagai pemenang lalu, Daemon yang menyamar jadi Julie Kato salah satu anggota Shimon datang, Kaoru mencoba melawannya tetapi hampir saja dia mati, Yamamoto datang dan bisa melindungi walaupun sementara. Juri membenci Daemon, dia telah membunuh ibunya, Jiyu bersama anggota klannya. Tetapi, ada hal yang lebih penting.

"Jangan memikirkan orang lain. Kita punya masalah sendiri untuk diselesaikan." ucap Isabella mengaktifkan mud flamenya. 

"Kau benar sekali. Aku benci Daemon telah menghancurkan klanku. Aku ingin membunuhnya tetapi aku punya firasat Tsuna dan Enma bisa melakukannya." ucap Juri 

"Ya. Sekarang lebih baik kita bertarung mengeluarkan segala frustasi yang kau miliki. Aku tidak membencimu sebenarnya. Aku hanya digunakan oleh Daemon selama ini.." ucap Isabella

"Aku tahu itu. Kalau begitu. Kita mulai saja sekarang." ucap Juri

Juri dengan eyepatch barunya yang berwarna hitam pekat berubah dengan memakai mantel berwarna hitam seperti Kyoya bedanya tangan kiri tidak berlengan panjang. Didalam pakaiannya ada tanktop berwarna merah. Dia memakai anting dengan jenis Meteor Flame dan Cosmic Flame. Dua pedangnya menggunakan dua jenis api yaitu Sky Flame dan Space Flame yang belum digabungkan.

Sedangkan Isabella bajunya menjadi berwarna hitam bercampur merah dan sangat terbuka lebih terbuka dari Adelheid. Dikepalanya dua tanduk seperti Lambo tapi berbeda. Dia menggunakan tombak bersabit besar yang berselimuti mud flame. 

Para Guardian Juri cuman bisa melihat situasi pertarungan mereka berdua yang sengit sampai membuat pulau ini bergetar cukup hebat, bedanya, karena Tsuna dan Enma sedang bertarung melawan Daemon Spade bersama rombongan, mereka tidak menyadari apa yang terjadi disini. Mereka bertarung selama beberapa jam dan melihat baju mereka sudah sobek dan terluka. 

Vindice datang dan menahan Daemon. Tsuna dengan menggunakan oath flame yang digabungkan oleh Earth Flame milik Enma berhasil mengalahkan Daemon. Sebelum mereka bisa kembali, ada satu kunci yang belum Vindice perlihatkan pada mereka semua. Lalu, Vindice mengarahkan mereka ke bukit sebelah. Enma dan Tsuna harus berjalan kaki bersama Reborn. Kyoya juga kesana karena dia merasakan sebuah pertarungan yang akan membuatnya ingin bertarung. Tsuna dan Enma kaget. Clarissa dan siapa itu?

"Clarissa dengan siapa itu?" tanya Tsuna kaget

"Itu leluhurmu atau yang kau sebut kakakmu, Juri Sawada." ucap Vindice

"Nee-san!?!" teriak Tsunayoshi.

Bahkan Reborn yang tidak mengetahui hal ini dan juga Hibari terkejut bukan main. Dan disaat itu Tsukino menoleh bersama Hari. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi. Tsuna dan yang lainnya tahu rahasia mereka. Vindice mendatangi keduanya. 

"Berhentilah bertarung." ucap Vindice.

"Berani sekali kau mengacaukan pertarunganku, Vindice. Kalau kau ingin menahanku bawa bermu---" ucap Juri kaget melihat Tsuna

"Nee-san! Kenapa? Kamu tidak pernah bilang padaku kalau kau...." ucap Tsuna

"Maafkan aku, Tsuna. Aku tidak bermaksud membohongimu." ucap Juri dan melihat Kyoya melihatnya.

Sialan Vindice. Mereka membongkar segalanya identitas Juri dan kawan-kawannya. Juri tidak bisa mengelak. Dia menatap Tsuna dan Kyoya. Sebelum itu, dia kembali ke wujudnya semula. Clarissa melakukan hal yang sama. Dia langsung membopong Enma. 

"Itu flame apa?" ucap Tsuna bertanya

"Tak ada earth flame berjenis itu." ucap Enma

"Begitu juga dengan Sky Flame." ucap Tsuna

"Api yang kupakai berbeda dengan kedua elemen kalian. Aku memakai Space Flame dari Space Dying will flame." ucap Juri memberitahukan.

"Jadi kau..." ucap Reborn

"Ya. Sekarang kau tahu kenapa aku selalu mengikutimu Tsuna?" ucap Juri

"Tapi kenapa? Nono tidak tahu?" tanya Tsuna lagi.

"Semua yang di Vongola tidak tahu. Bahkan Timoteo ojii-sama dan Xanxus nii-sama. Waktu datang terlalu cepat. Baiklah karena kau sudah tahu, aku tidak perlu lagi menyamarkan?" ucap Juri.

"Lebih baik kalau kau punya rahasia kau simpan dariku katakan sekarang juga!" ucap Tsuna

"Tunggu master, kau tidak boleh---" ucap Clarissa memotong pembicaraan.

"Tidak apa-apa. Mungkin sudah saatnya Cavaliere Nero keluar dari kegelapan ke dalam cahaya." ucap Juri

"Cavaliere Nero?! Bukannya Reborn pernah membicarakan hal itu saat Inheritance test Hibari-san?!" ucap Tsuna

"Jadi kau bagian dari Cavaliere Nero, Juri? Aku kecewa dan terkejut." ucap Reborn

"Maafkan aku, Reborn Ojii-sama. Baiklah. Aku akan memperkenalkan diriku. Aku, Juri Sawada bos kedua Cavaliere Nero pemegang Space Flame. Kalian juga memperkenalkan diri kalian dong." ucap Juri memerintah

"Baiklah. Aku adalah Hari Natari, Tangan kanan Seconda. Aku pemegang Meteor Flame. Senang bertemu kalian semua, Vongola Decimo." ucap Hari dengan sopan.

"M.M dari Kokuyo disini?!" ucap Tsuna kaget.

"Aku Tsubame Kirisame. Pemegang Cosmic Flame Guardian." ucap Tsubame.

"Aku M.M. Pemegang Light Guardian. Ingat itu ya!" ucap M.M

"Nee-san Mei?" ucap Tsuna

"Aku Leila Ayanaka. Sepupu Lambo! Aku pemegang Star Flame." Ucapnya riang.

"Aku Mei Li Sawada dikenal sebagai Fang Lanhua. Aku pemegang dark Flame." ucapnya.

"Tsukino Azusa. Nebula Flame." ucap Tsukino

Reborn dan Tsuna serta Hibari kaget bukan main ternyata Juri yang selama ini dekat dengan mereka semua ada seorang bos mafia. Dan Vindice memotong pembicaraan mereka bahwa kunci kedelapan akan ditunjukkan sekarang dan semua anggota Shimon yang telah dipenjarakan Vindice akan kembali. 

Ini dia kenangan terakhir Shimon. Didalam ingatan itu seorang anak bernama Magi sedang bermain didekat pantai. Lalu dia menginginkan seorang teman tetapi Cozarto bilang mereka harus menahan untuk sementara waktu dan ada wanita yang menyebut dirinya istri mendiang almarhum Kozarto, dia bernama Lisara Restiana wanita yang akan menjadi boss shimon kedua setelah suaminya meninggal. Dikenangan tersebut, keduanya percaya bahwa suatu saat nanti penerus mereka yang sebenarnya akan bertemu dan menciptakan pertemanan seperti mereka pernah dahulu. 

Tsuna, Juri dan juga Enma meneteskan airmata karena betapa leluhur mereka memimpikan hal itu tiba dan ingin melihat keturunan mereka bisa tersenyum dan melakukan apa yang mereka inginkan bersama seperti seorang teman yang akan saling membantu disaat kesusahan. Mereka akhirnya bermaaf-maafan dan Vindice berpamitan pergi. Mereka tidak diantar diundang malah main pergi aja. 

Vongola's Lost Princess [OC x Hibari Kyoya] A KHR Fanfic [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang