Chapter 67: Dark Void

21 2 0
                                    

Tsukino berjalan sendiri ke sekolah pagi itu, dan pergi ke ruang OSIS. Ternyata mereka semua belum datang lalu tiba-tiba Hari sudah tiba dan memberikan salamnya kepada Tsukino. Dia agak gugup dan deg-degan. Mereka berbincang. Sisanya tinggal dia, Mei Li, M.M doang. Tiba-tiba seseorang berambut pirang dengan dying will flame pink hadir dihadapan mereka. 

"Kamu Tsukino Azusa, Nebula Guardian?" ucap wanita tersebut.

"Ya.." ucap Tsukino

"Aku Elena. Tesku kali ini, kau harus melakukan apapun yang kau mau sebelum matahari terbenam. Terserah. Mau melindungi orang atau bagaimana. Setelah berhasil, temui aku di hutan sebelah Namimori kuil sendirian." ucap wanita itu pergi

Wanita itu Elena, mantan pacar Daemon. Dia tidak mau menunjukkan dirinya secara publik kalau Daemon lihat gimana? Dia pasti shock berat makanya dia pakai kekuatan nebula untuk menyembunyikannya. Tsukino deg-degan karena tesnya segera dimulai. Siang itu, Juri ikut Kyoya patroli sekitar Namimori dan bertemu Tsuna dan rombongannya.

"Halo Tsu---" ucap Juri sebelum ditarik Kyoya

"Kenapa kalian semua malah berkerumun disini? Aku akan mengigit kalian sampai mati." tanya Kyoya

"Nee-san! Hibari-san!" ucap Tsuna merinding kek habis lihat setan.

"Kyo-kun, kenapa kau menghentikan aku bicara?" ucap Juri ditahan

'Masalah? Lebih baik kita pergi dari sini' tatapan Kyoya berbicara

"Apakah kalian yang membuat keributan disekolah?" tanya Hibari mengalihkan pandangan ke Tsuna dan dkk. 

"B-b-bukan kami kok!" ucap Tsuna

"Otak otot itu berjuang keras karena tes successionnya dari generasi pertama hampir tiba tahu!" semprot Gokudera ke Kyoya

"Oh begitu. Suruh dia diam, gampang kan?" ucap Hibari 

"Gampang palamu?! Lu itu juga Guardian, pea! Woi Hibari, gue sumpahin lo berikutnya! Ya Tuhan nih bocah.." Gokudera nyumpahin Kyoya 

"Sepertinya dia lebih peduli dengan kedamaian Namimori daripada Tes succession." ucap Yamamoto

"Jangan khawatir Uni, aku akan melakukan sesuatu! Kyo-kun pasti mau. Dah!" ucap Juri melambaikan tangan

"Baiklah. Ku serahkan padamu, Juri-san." ucap Uni tersenyum

"Serahkan semuanya padaku. Biar aku yang mengurusinya." bacot Skull mendatangi Hibari

"Skull.." ucap Tsuna

"Lagian itu salahnya dia sendiri, gak bisa tutorin Hibari. Jadi gini kan?" ucap Gokudera

"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi." ucap Tsuna

"Hei. Tunggu dulu, Hibari." ucap Skull

"Kau lagi?" ucap Juri

"Dilarang berlarian di koridor sekolah. Melanggar pertaruan Sekolah, tahu!" ucap Kyoya

"Oh ya, maaf... Gerakan mu bagus. Seperti yang telah kuajarkan. Itu saja u-u-untuk hari i-i-ini..." ucap Skull mundur

"Tidak mempan.." ucap Tsuna

"Kyo-kun, kenapa jadi masam begitu mukanya?" ucap Juri

'Ntahlah' tatapan Hibari berbicara pada Juri. Perempuan itu hanya bisa menghela nafas dalam dan panjang. Kami tiba diatap, ada dua murid sedang membaca lalu mereka lari terbirit-birit. Alaude muncul dan Kyoya siap bertarung.

"Aku sudah menunggu." ucap Kyoya siap bertarung

"Alaude ojii-sama...halo.." ucap Juri tersipu malu

Lalu, Kyoya hanya membekap mulutnya Juri sampai dia kehabisan nafas, lalu Juri bisa bernafas lagi. Aduh kalau cemburu Kyo-kun selalu main kasar. Dan mereka bertatapan satu sama lain. Alaude bilang jangan berharap terlalu banyak. Dia disini bukan mau berantem ama Kyoya.

"Jangan berharap. Aku tidak ada niat bertarung denganmu. Kau tidak cukup kuat untuk menjamin perhatianku. Aku mungkin generasi pertama family Vongola, tetapi aku benci berafiliasi dengan apapun itu. Tetapi, aku harus melihat apa kau pantas untuk menerima kekuatan cloud ring.  Walaupun aku tidak berniat menggunakan tes secara fisik." ucap Alaude

"Jika kau tidak mau bertarung denganku. Kalau begitu, aku tidak tertarik." ucap Kyoya pergi

"Kyo-kun gak bisa gitu dong! Kamu harus melakukannya. Ayolah!" Juri menarik baju Kyoya

"Aku harus bilang padamu. Kau hanya perlu mendemostrasikan peranmu sebagai Cloud Guardian. Terserah mau gimana caranya yang penting kelar. Itu saja. Tetapi, harus hari ini. " ucap Alaude

"Dia mirip sekali dengan Alaude waktu muda." ucap Edenia

"Iya sih--- SETAN!" ucap Mei Li teriak

"Sssh.. gausah begitu dong." ucap Edenia membekap mulutnya

"Aku dengar suara Mei Li barusan, Kyo-kun?" ucap Juri

"Mungkin cuma imajinasimu saja." ucap Kyoya

"Aku akan memberikanmu tes. terserah mau cara apapun terserah. Tapi harus hari ini ya! Adios!" ucap Edenia pergi

"Jadi tesku bareng Kyoya?!" ucap Mei Li kaget dan shock

Siang itu, Juri ada diruang OSIS. Tsukino and Mei Li bilang mereka dapat tes secara bersamaan dan mereka boleh melakukan apa yang mereka mau sebelum matahari terbenam. Juri terpisah dari Kyoya karena Ryohei masih mencoba untuk membujuk Kyoya untuk melakukan tes tersebut. Nanti setelah ini, Juri ingin mengajaknya ketempat sepi sepertinya. Dia langit-langit sore cerah ada kapal bertempur Skull yang berasal dari Karkassa Family. Luh, Skull benar-benar menangis dan mencoba membujuk Kyoya. Sayangnya, itu tidak mempan. 

"Hei, kalian. Lakukan sesuatu." ucap Juri memerintah

"Baik master." jawab keduanya

Kyoya yang sedang kesal dan tidak mood. Karena Juri terpisah dari dia dan si Ryohei ini tetep aja membuntuti dia juga Skull yang meratakan gedung sekolah, dia langsung menghancurkan semua roket tersebut dengan tonfanya secara langsung. Dan menggunakan roll. Kapal tempur itu mau jatuh, Hibari keringat dingin Ryohei dan Skull terlalu fokus sama situasi jadi gak tahu ekspresi Hibari saat ini.





Vongola's Lost Princess [OC x Hibari Kyoya] A KHR Fanfic [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang