Chapter 103: The Eccentric Twin Sister

17 1 0
                                    

Dia adalah Edenia, baru saja lulus dari unversitas terkenal yaitu universitas Strasbourg. Dia kini kembali untuk bisa menemani kesepian kakaknya yang tidak ingin meraih pendidikan tinggi. Karena kata orang, wanita lebih baik dirumah dan menunggu calon suami saja. Tetapi, Edenia yang sebagai bangsawan bisa membuktikan bahwa semua bisa digapai asal ada kemauan. Wanita itu pulang dan bertemu dengan ayahnya setelah 5 tahun lamanya. Dia tersenyum.

"Ayah, kakak dimana?" tanya Edenia.

"Kakak? Bukannya Aku sudah bilang padamu lewat surat ya?" ucap Earhardt.

"Surat apa? Aku tidak baca." ucap Edenia.

"Baiklah. Duduk." ucap Earhardt.

Edenia mengangguk.

"Freasha baru saja menikah tiga hari yang lalu dengan Giotto. Seorang bos mafia. Aku bisa memberikan alamat tempat tinggalnya." ucap Earhardt.

"Kakak menikah? ya, ya. Menikah?! Ayah becandakan?!" ucap Edenia mengebrak meja.

"Aku tidak bercanda anakku. Lihat saja kesana. Ini alamatnya." ucap Earhardt memberikan kartu alamat Vongola. 

Edenia pun berpamitan dengah ayahnya dan langsung pergi ketempat yang dituju di alamat tersebut. Kenapa kakaknya tidak bilang? Dia berpikir positif kalau ayah yang menjodohkan atau mereka benar-benar jatuh cinta? Sungguh terlalu. Lalu, 3 jam kemudian dia sampai lalu mengedor-gedor pagar mansion tersebut. 

"Kakak! keluar! Aku ingin bicara!" ucap Edenia.

Sementara, Primo beserta Freasha dan guardiannya lagi asik dan tentram makan siang, lalu terdengar seperti wanita mengendor-gedor pintu. Dia langsung kaget dan menumpahkan tehnya. 

"Eh itu suara sepertinya aku kenal deh..." ucap Freasha.

"Ya, sepertinya dia memanggil kakaknya. Kakaknya siapa?" ucap Primo bingung.

"Gilbert, suruh nona itu masuk saja. Agar dia menjelaskan. Kasian nanti ada yang curiga lagi." ucap Giotto kepada butlernya.

Pria paruh baya itu pun mengangguk dan bergegas pergi. Alaude juga ikut. Karena wanita tersebut mengacaukan makan siangnya yang damai ini. Asari jadi penasaran siapa wanita ini? Gilbert dan Alaude pergi dan melihat wanita itu masih berteriak.

"Sudah nona. Akanku bukankan pintu. Anda mencari siapa ya?" tanya Gilbert sambil menyuruh security membuka pagarnya.

"Aku mencari kakakku. Apalagi?" ucap Edenia. 

"Kakakmu, iya saya tahu. Tapi siapa? Saya bingung." ucap Gilbert lagi.

"Kakakku adalah Freasha. Dia menikah dengan bos Vongola. Biarkan aku bertemu dengan dia!" ucap Edenia.

"Kau berisik sekali, akan ku tahan kau." ucap Alaude mengeluarkan borgolnya.

Edenia kaget, lelaki ini ganteng sekali. Hampir dia pingsan. Untung, sebelum dia ditahan, Freasha dan yang lainnya bersama Giotto menghampiri mereka. Edenia lalu dipersilahkan duduk di ruang tamu. Freasha mau tidak mau menjelaskan apa yang terjadi.

"Jadi ini pernikahan politik?" ucap Edenia.

"Ya." ucap Freasha.

"Lalu, kakak mau menerimanya begitu saja?" ucap Edenia bertanya.

"Ya. Lagian Giotto itu tampan dan berhati baik. Mana ada wanita yang berkata "tidak"?" ucap Freasha tersenyum.

"Tetapi kakak! Kau itu masih muda. Kau masih bisa melakukan apapun yang kau mau!" ucap Edenia.

"Tidak apa-apa mungkin ini jalan yang terbaik bagiku. Lagipula, walaupun baru tiga hari. Aku senang memiliki keluarga baru. Ada G, yang kasar tap sebenarnya lembut. Terus, Asari yang selalu pengertian, Knuckle yang selalu bisa diajak curhat kapanpun itu. Lalu, Lampo yang kuanggap sebagai adik sendiri. Serta Daemon dan Alaude yang kuanggap sebagai seorang kakak. Jadi, bagaimana kalau kamu menentukan hidupmu sendiri? Aku tidak mau diriku menjadi penghalang." ucap Freasha.

"T-t-tapi kakak.." ucap Edenia.

"Lakukanlah apapun kau mau. Kau boleh tinggal disini kok. Iya kan, Giotto?" ucap Freasha.

Giotto mengangguk. Dan saat itu, Giotto dan para Guardiannya pergi meninggalkan keduanya untuk berbincang banyak. Freasha menjelaskan, mungkin Giotto ditakdirkan untuk mendampinginya kalau bukan karena campur tangan Sephira meski, tidak secara satu arah. Dia mengingikan adik kembarnya mencari kehidupan dan cintanya tanpa diikat oleh siapapun. Dia berharap kalau dia bisa menemukan seseorang. Baik disini atau disuatu tempat. Takdir itu memiliki banyak kejutan yang tidak ketahui.

Seminggu kemudian, Edenia memutuskan untuk tinggal di Vongola mansion bersama kakaknya atas kehendaknya sendiri. Dia selalu ikut didalam misi antara itu G, Daemon atau Alaude. Tetapi akhir-akhir ini dia merasa tidak nyaman didekat Alaude. Dia mungkin mengira karena dia tidak banyak bicara seperti yang lainnya. Jadi maklumlah.  Tetapi, setiap dia mau mengikuti Alaude, tangannya selalu diborgol atau dia jebloskan ke penjara secara sepihak. Hanya ada rasa kesal dan benci pada pria yang satu ini sepertinya. 


Vongola's Lost Princess [OC x Hibari Kyoya] A KHR Fanfic [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang