Vongola's Lost Princess [OC x Hibari Kyoya] A KHR Fanfic [COMPLETED]

Chapter 76: Sea, Clam, Rainbow

Lambang Vongola muncul dan Primo muncul dan dia mengatakan akan melepaskan segel yang ada cincin Tsunayoshi. Juri kaget. Hal seperti ini tidak dapat diprediksi yang memberikan keajaiban untuk Vongola tersendiri. Bahkan bos Cavaliere Nero Prima muncul didalam gelombang Sky flame tersebut.

"Kenapa kau malah murung begitu?" ucap Freasha muncul

"Nenek.. kenapa juga kesini?" ucap Juri bingung

"Tentu saja. Aku ingin melihat siapa ini Byakuran. Dia membuat Tsunayoshi sampai begini. Oh, pria itu mirip sekali dengan Ricardo!" ucap Freasha kaget menunjuk Xanxus

"Jangan bercanda. Sangat tidak sopan menggunakan hologram dari leluhurmu." ucap Byakuran 

"Itu bukan hologram." ucap Uni

"Mereka itu nyata." ucap Juri

"Kau seharusnya bisa merasakan hal itu juga. Diantara trinsette policy, itu tidak akan pernah terjadi pada cincin Mare mu atau dot milikku. Itulah keajaiban Vongola ring Sumbu Vertikal ruang dan waktu." ucap Uni

"Sumbu vertikal ruang dan waktu?" ucap Byakuran tidak mau percaya

"Sebuah lagu terukir didalam ingatanku sejak aku lahir. Lautan tak pernah kenal batas, Kerang menurunkan bentuknya dari generasi ke generasi. Dan pelangi datang dari waktu ke waktu sebelum menghilang. Mare berarti laut. Vongola berarti kerang. Arcobaleno berarti pelangi. Ya lagu ini mempresentasikan perbedaan tujuh elemen langit. Mare yang tidak kenal batas dan selalu bergerak horizontal melalui ruang dan waktu. Yang berarti, mereka bergerak secara horizontal di dunia paralel. Vongola yang bergerak melalui generasi dari atas ke bawah secara vertikal diruang dan waktu. Artinya, tradisi mereka bisa diturunkan dari masa lalu ke masa depan. Dan Arcobaleno tidak pernah diam di satu tempat. Mereka ada bukan sebagai garis, tetapi sebagai poin di ruang dan waktu. Jadi disaat Byakuran bisa mendapatkan pengetahuan  dan kekuatan dari dunia lain, Sawada-san dapat mewariskan "waktu" Vongola itu sendiri." ucap Uni

"Maafkan aku, tetapi ceritamu tidak bisa kupercaya. Karena aku tidak punya ini saat aku mendapatkan cincin mare sebelum aku tahu tentang dunia paralel." ucap Byakuran

"Uni, sepertinya kau menghabiskan banyak waktu cuman untuk bicara sama orang kayak dia!" ucap Juri menunjuk Byakuran

"Itu karena cincinnya memilihmu sebagai pengguna sahnya. Seperti Vongola Primo telah memilih Sawada-san sebagai pewaris sahnya." ucap Uni

"Sekarang, Decimo. Aku akan melepaskan segelmu." ucap Primo

"Benar, dia baru saja nyebut tadi barusan." ucap Dino

"Apa yang akan dia lakukan?" ucap Hari bingung

"Cincin Vongola yang kau miliki itu belum memperlihatkan wujud aslinya." ucap Primo

Tsuna kaget.

"Wujud asli?" ucap Xanxus

"Untuk mempertahankan tradisi pengukuhan yang sangat ketat itu, Cincin Vongola dipisah menjadi dua bagian. Dipisahkan diantara bos dan penasehat luar." ucap Primo

"Cincin Vongola yang terbelah dua? Mungkin maksud dia setengah cincin Vongola?" ucap Gokudera

"Tetapi, kekuatan cincinnya harus dikurangi dibandingkan dot Arcobaleno dan cincin Mare. Itu menahan pembagian tersebut. Tetapi sepertinya itu tidak dibutuhkan lagi. Karena kau pasti akan mengerti tujuan dari cincin ini dan membawa keinginanku." ucap Primo 

"Cincinnya berubah bentuk." ucap Yamamoto

"Lebih bersinar lebih dari sebelumnya." ucap Lambo

"Bukan itu yang dilihat, Lambo." ucap Leila facepalm.

"Ini adalah cincin vongola yang aslinya." ucap Tsuna kaget

"Decimo, berikan anak mare itu biar ketakutan." ucap Primo

"Silahkan, Tsuna." ucap Juri

"Tidak apa-apa?" ucap Freasha bertanya

"Dia pasti bisa mengerti." jawab Primo

"Baiklah. Berjuanglah Tsunayoshi." ucap Freasha tersenyum.

Kedua leluhur yang ntah muncul darimana menghilang dan Tsuna melanjutkan pertarungannya lagi dengan Byakuran, bedanya sekarang dia unggul. Uni akhirnya berolusi mengakhiri hidupnya demi kepentingan dunia. Kyoko dan Haru sudah mulai meneteskan airmata. Uni menangis dan bilang ini adalah takdirnya sendiri. Gamma dan Uni lalu menghilang.

"TIDAK!" ucap Juri menangis.

"kakak Gamma!" ucap Tazaru dan Nosaru

Keduanya akan mengakhiri ini dengan serangan terakhir mereka. Dan Sky barrier sepertinya sudah tidak kuat untuk menahan kekuatan mereka. Dan, Juri cepat-cepat mengambil dot arcobaleno dan baju Uni dan Gamma yang berserakan sambil menangis terisak-isak.