Chapter 71: The First Step of Real Six Funeral Wreaths attack!

18 1 1
                                    

Juri dan Hari berada di sekolah saat itu, mereka bertemu dengan TYL!Dino dan TYL!Romario. Keduanya menceritakan Vongola tes sucession dari awal sampai akhir. Dino mendengarkan dengan seksama dan terkejut dan dia berkomentar tentang bagaimana succession itu sampai akhir sebelum Kyoya masuk tanpa bilang-bilang dan menarik Juri dengan paksa.

"Kyo-?" ucap Juri diseret

"Ya ampun, Kyoya. Dia sedang bercerita malah ditarik." ucap Dino menghela nafas.

"Diam, kuda pirang." ucap Kyoya pergi

"Ya udah, aku aja yang gantiin Juri." ucap Hari

Hari terus menjelaskan bagaimana akhirnya kepada Dino. Ia mendengarkan perempuan berambut ungu dan bermata hijau secara seksama. Mereka deg-degan kapan Byakuran dan Real Six Funeral Wreaths akan menyerang. Juri dan Kyoya lagi-lagi ada di atap. Mereka hanya diam mendengarkan suara angin yang berhembus dan Kyoya yang mulai tidur siang lagi. Siang yang menenangkan sebelum badai tiba, Juri tiba-tiba ngelus wajah Kyoya yang lagi menutup mata. Hening. Iya, Kyoya Hibari lebih suka keheningan daripada ribut dan berisik. Juri menguap dan akhirnya tidur disebelah Kyoya. 

Beberapa jam kemudian, Kyoya bangun dan melihat Juri tertidur dengan pulasnya, lalu dengan reflek Kyoya langsung mencium bibirnya dan kaget langsung mundur dan menghapus adegan itu dari otaknya. Seharusnya tidak ia lakukan, tapi mereka pacaran jadi apa masalahnya? Kyoya ini susah untuk membuka hati sepertinya butuh waktu sepuluh tahun baru keliatan? Juri terbangun di sore itu, matahari terbenam indahnya, lalu Kyoya ada disampingnya. 

"Kyo-kun, aku ketiduran ya?" ucap Juri mengucek mata.

"Hn." ucap Kyoya memaling wajah.

Sore itu, mereka semua kembali ke base foundation untuk makan. Mereka butuh makan. Masa iya, kagak? Nanti ga ada energi dong buat ngelawan Byakuran. Mereka deg-degan ini orang kapan munculnya. Juri hanya bisa berdoa, sepertinya sudah waspada dia. Tsuna belum nanya dia gimana Juri bisa bertarung begitu sengitnya melawan Daemon tapi dibantu Tsuna sih. Dia tidak mau yang lainnya tahu kalau ada apa-apa. Cepat atau lambat, mungkin tahu? 

Semua yang ada di ruang lounge Hibari hanya diam sambil makan. Mungkin, ini makanan terakhir mereka? Gada yang tahu sih. Juri akhirnya bisa tidur dikasur empuk di kamar TYL!nya sendiri dan Hibari juga tidur disitu. Seminggu sejak Arcobaleno tes sama succession, dia tidur disofa terus yang membuat pinggangnya sakit. Untung, Juri melas mau tidur foundation, kalau enggak Hibari tidur sono lagi. Nih orang, lahirnya di SMP Namimori kali ya? Pikiran Juri itu terlalu banyak imajinasinya, tapi susah diutarakan takut ditebas ceritanya.

Keesokan paginya, Kyoya nangkring lagi diatas atap sekolah tiduran dipangkuan Juri, Terus Dino dan Hari datang.

"Kyoya, jangan tiduran di ubin begitu, nanti sakit lho." ucap Dino

"Diam, jangan nganggu aku." ucap Hibari

"Dino, udah nyerah aja mana dia mau denger kamu." ucap Hari

"Juri, urusi saja pacarmu itu. Susah sekali dibilanginnya. Rambutku bisa bercabang nih kalau mikirin terus." ucap Dino

"Hahahaha. Dia emang terlahir gini mau diapain lagi?" Juri tertawa kecil

"Aku deg-degan kapan ini Real Six Funeral Wreaths muncul. Kemarin ga ada tanda-tanda mereka." ucap Hari

Dino dan Juri mengangguk.

"Mereka bisa datang kapan saja. Dan kita harus siap-siap bila itu terjadi." ucap Juri

Sementara, di base Vongola, Squalo sedang video call sama Lussuria lewan Sky*e. Dia ingin bicara dengan bos tapi lussuria bilang bos lagi sibuk karena dia lagi makan. Nah, Squalo naik darah dan bilang dia akan mencekik Xanxus kalau mereka ketemu. Teleportasi sistem ring itu balik, itulah akhir dari sebelum badai tiba. Squalo menanyakan dimana Flan katanya lagi ketemu WW. Salah, seharusnya M.M dong. 

"Mereka kesini akhirnya." ucap Dino

"Akhirnya, aku sudah menunggu kayak ribuan tahun." ucap Juri puitis

"Satu kearah sini." ucap Kyoya

"Yaudah siap-siap saja." ucap Hari.


Vongola's Lost Princess [OC x Hibari Kyoya] A KHR Fanfic [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang