"Andai kamu tau sakit rasanya ketika kamu mengatakan bahwa dia adalah milikmu"Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur dua bulan lamanya.
Waktu yang mungkin masih dianggap sebentar oleh sebagian murid murid SMA cahya bhakti pasalnya baru saja merasakan ketenangan untuk mengistirahatkan otak.
Eh? waktu malah berjalan sangat cepat dan harus menghadapkan murid murid SMA cahya bakti oleh pelajaran yang sangat membosankan.
Koridor masih terlihat sangat sepi hanya sedikit murid yang berlalu lalang. Maklumlah ini masih menunjukan pukul 06.10 waktu yang sangat pagi bahkan langit pun masih terlihat agak gelap.
Seorang gadis berjalan dengan sedikit angkuh aura dinginnya mampu membuat siapa saja yang melihatnya bergdik ngeri.
Perkenalkan namanya amelia friscia dirgantara panggil saja amel. Gadis dengan sejuta kemewahan. Keangkuhan dan penuh kuasa.
Amel berjalan dengan santainya melewati koridor dengan wajah datar dan terkesan jutek. Aura dingin dan bad girl gadis itu sangat melekat dan mendominasi.
Brakkkk
"Ehh sorry sorry ya! Gue gak sengaja? Maaf ya".
"Kalau jalan? mata lo dipake". Tukas amel dingin. Sedangkan orang yang menabraknya tadi hanya diam menundukkan kepalanya dalam.
"Maaf".
Amel memutar kedua bola matanya malas. Lalu melanjutkan kembali perjalanannya yang tertunda.
Orang yang barusan menabrak Amel mengangkat kembali kepalanya. Merasa sudah tidak ada lagi pergerakan orang yang berada didepannya. "Hah? Itu beneran amel kan". Lirih perempuan dengan kacamata bertengkar indah dimatanya.
"Huhh? Untung aja urusan gue gak panjang sama tu cewe kalau gak bisa abis gue". Ucapnya lega lalu ia sama pergi meninggalkan tempat itu entah kemana.
Ini merupakan tahun ajaran baru yang dulunya kelas X naik ke kelas XI dan dulunya kelas XI naik ke kelas XII.
Butuh waktu lima menit lamanya berjalan akhirnya amel sampai didepan kelas yang bertuliskan IX MIPA 5.
Gadis itu melirik kertas yang ia pegang sebentar memastikan bahwa tulisan yang tertulis di kertas itu adalah XI MIPA 5.
Ia sempat terpaku pada tulisan itu untuk beberapa saat dan akhirnya ia kembali kepada kelas yang ada didepannya.
"Benar? Ni kelas gue". Lirih gadis itu.
Tanpa aba aba amel langsung masuk kedalam.
Saat sudah benar benar didalam kelas gadis itu masih banyak melihat kursi kursi yang kosong.
Matanya menyapu keseluruh ruangan melihat lihat mana kursi yang cocok untuknya.
Dan pilihan gadis itu jatuh pada kursi nomor belakang yang paling pojok dekat dinding.
Dimana mana murid yang turun pagi berebut untuk mendapatkan kursi yang paling depan tetapi berbeda dengan amel ia malah memilih kursi yang paling pojok belakang.
Amel berjalan menghampiri kursinya setelah itu ia mendudukan bokongnya dikursi dan menenggelamkan wajahnya di tanganya yang terlipat diatas meja.
Ada sekitar beberapa menit ia merasakan posisi itu dengan nyaman tiba tiba.
"Woy gue duduk disini ya". Tanya seseorang tiba tiba diseragamnya terdapat name tag bertuliskan reza pratama.
"Hmm". Balas amel singkat dan gadis itu masih setia dengan posisinya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Cold Girl
Romantizm"Lo harus cium gue". Hah Apa Penuturan vino barusan membuat amel membulatkan matanya sempurna. Lalu mendorong tubuh vino agar mau menjauh darinya. Bughhhhh "Aww". Vino meringis menahan sakit. Gerakan tiba tiba gadis yang ada didepannya ini tidak b...