34. Pulang

1.5K 47 0
                                    





Cahaya masuk kedalam celah celah jendela menandakan matahari sudah terbangun dari tidurnya.

Mata itu bergerak perlahan lahan berusaha untuk membukanya meskipun ada sedikit kabur saat penglihatannya harus bersaing dengan cahaya yang ada diruangan sekitar.

Hembusan nafas mulai terdengar dan mata sudah terbuka sempurna.

"Astaga sudah pagi". Lirih amel yang baru bangun.

Pandangan gadis itu menatap jendela yang sudah menampakan cahaya terang diluar sana.

Amel diam sejenak ia seperti merasakan ada sesuatu yang menindih perut langsingnya.

Tidak sengaja gadis itu menolehkan kepalanya ke sebelah kanan.

"Vino". Ucapnya saat melihat laki laki itu tertidur nyenyak disampingnya sambil satu tangan vino memeluk erat tubuh mungil amel.

"Kok masih disini sih? Bukannya". Gadis itu nampak berfikir.

"Yaampun ni anak berarti tadi malam dia gak ada pulang? Dasar".

"Huhh". Amel menghembuskan nafas pasrah.

Dengan hati hati ia menurunkan tangan vino dari perutnya.

"Vin bangun? Woy vino". Panggil amel pelan ia menepuk nepuk pipi laki laki itu.

Vino tidak merespon panggilang gadis itu ia masih saja setia menutup rapat matanya.

"Vin".

"vino bangun".

"Ya ampun ni cowo kebo banget sumpah".

"Vin? Vino". Panggil amel sekali lagi.

Masih tidak ada respon dari vino.

Amel sudah mulai jengah dengan laki laki yang ada disebelahnya ini ingin rasanya ia berteriak sekuat kuatnya tapi rasanya tidak mampu.

"Vin? Vino bangun udah pagi". Lirih amel kali ini ia tidak menepuk pipi vino tapi tangan mungilnya mengelus lemput pipi laki laki itu.

"Vino". Panggil amel lembut.

"Erhgggg". Vino mengerang dengan suara khas orang bangun tidur.

Sedikit demi sedikit mata laki laki itu terbuka bahkan ia sempat menguap.

"Haii morning". Sapa vino lalu ia dengan sengaja menahan tangan amel agar tetap berada dipipinya.

"Dasar kebo? Bangun juga lo akhirnya". Tegur amel

Vino tersenyum. "Ciee bangunin aku ya".

"Iyalah gue bangunin lo?".

"Perduli ya sama aku".

"Apaan sih vin? Gak jelas lo".

"Lepasin tangan gue" . Pinta amel karna tangan gadis itu masih ditahan oleh vino agar tetap berada dipipinya.

"Gak mau". Tolak vino.

"Vino? Lepasin gak".

"Morning kiss". Ucap vino sambil menyeringai jahil.

Mendengar permintaan vino? amel langsung menajamkan tatapannya. "Lepasin atau lo gak akan pernah ketemu lagi sama gue". Ancam gadis itu.

Vino langsung tersentak karna penuturan amel barusan?.  nyali laki laki itu langsung menciut.

"Iya? Iya ini gue lepasin? Serem banget ancamannya". Pasrah vino.

"Siapa suruh banyak maunya".

Loving Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang