Keila terjatuh dari lantai dua.
Tapi ini bukan akhir dari hidup seorang keila putri cantrika ada seseorang yang menangkap tubuhnya menolongnya dari maut yang sudah ada didepannya.
"Keila". Suara panggilan itu terdengar panik.
Brukkk
Pass
Tubuh mungil keila berhasil ditangkap oleh satya.
Hiks hiks hiks. "Sat gue takut". Keila refleks langsung memeluk satya. Badan gadis itu bergetar.
Satya merasakan gadis yang dipeluknya sekarang sedang ketakutan. Satya melepaskan pelukannya lalu matanya menatap wajah keila.
Ia memperhatikannya dengan seksama dan melihat bahwa didahi gadis itu terdapat luka yang mengeluarkan cairan merah segar. "Lo berdarah kei".
"Gu- gue gapapa sat". Ucap keila takut.
"Siapa yang ngelakuin ini ke lo". Tanya satya.
Keila menunduk.
Ia diam tidak ada sama sekali jawaban yang keluar dari mulut gadis itu.
Sampai akhirnya.
"Gue yang ngelakuin".
Suara seseorang terdengar dari atas lantai dua.
Satya mengangkat kepalanya dan melihat bahwa ia sedang melihat amel disana gadis itu menatapnya dengan tatapan tidak suka.
Satya menghembuskan nafas kasar lalu ia melangkahkan kakinya ingin menghampiri amel.
"Sat sudah sat". Langkah kaki satya terhenti ia melihat kearah keila. Gadis itu menahannya agar tidak pergi.
Bukannya menurut satya malah terkesan tidak perduli ia melepaskan tangan keila perlahan dari tangannya. Lalu ia berjalan menghampiri amel yang berada dilantai dua.
Menurut satya gadis itu sudah bertindak diluar batas. Perlakuannya bisa saja membahayakan orang lain.
Satya menaiki tangga satu persatu untuk ia sampai ketujuan.
Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya satya sudah sampai diatas lantai dua dan sekarang dia sudah berada didepan amel berhadapan dengan gadis yang pernah mengisi hatinya ini.
Satya melihat amel sekarang bukanlah amel yang satya kenal menurut satya orang yang ada dihadapannya ini adalah seorang wanita pisikhopat.
Amel berdiri dihadapan satya dengan tangan dilipat dibawah dada. Mata itu? satya melihat bahwa terdapat sebuah kebencian yang sangat besar disana.
"Lo gila ya? Apa lo mau bunuh dia". Tanya satya mengintrogasi. Suara itu terkesan tegas menusuk kependengaran.
Bukannya takut amel malah menatap satya dengan tatapan remeh ia menaikan satu alisnya lalu gadis itu tertawa sumbang. "Satya satya". Amel menggeleng gelengkan kepalanya miris.
"segitu cintanya elo sama keila".
"Ini bukan soal cinta atau apa itu? lo udah hampir aja ngebunuh saudara lo sendiri lo sudah hilang akal ya mel". Bentak satya dengan suara yang lumayan tinggi.
Amel tersenyum."Satya lo mau tau tujuan utama gue apa". Amel menatap sinis kearah keila yang berada disamping satya.
Satya memilih diam. Ia mendengarkan apa kelanjutan dari ucapan amel.
"Hmm? kayanya gak perlu gue kasih tau deh". Jawab amel menggantung.
Lalu ia berbalik arah berniat untuk meninggalkan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Cold Girl
Romansa"Lo harus cium gue". Hah Apa Penuturan vino barusan membuat amel membulatkan matanya sempurna. Lalu mendorong tubuh vino agar mau menjauh darinya. Bughhhhh "Aww". Vino meringis menahan sakit. Gerakan tiba tiba gadis yang ada didepannya ini tidak b...