55. Penjelasan 1

1K 37 0
                                    





Mauren berdiri takjub memperhatikan rumah mewah yang berada didepannya. Ia tidak pernah membayangkan bahwa kakinya akan menginjakkan kelantai rumah sebesar ini. Apalah dayanya yang hanya seorang gadis sederhana. Pergi pulang sekolahpun hanya menggunakan motor.

"Kei ini beneran rumah lo". Tanya mauren sedikit ragu. Meraka sekarang berada didepan gerbang utama rumah dirgantara.

"Iya? Ayo masuk". Ucap keila. Mereka berdua sekarang sedang bergoncengan menggunakan motor milik meuren.

Para bodyguard yang berjaga sudah membukakan pintu gerbang lebar lebar untuk tuannya.

"Ayo ren cepat masuk. Disini panas". Pinta keila. Mauren mengangguk mengerti.

Pandangan mauren tidak henti hentinya memuji betapa indah dan megah rumah yang berada didepannya sekarang. Taman yang luas. Rumah yang sudah tidak tau lagi bagaimana cara mendefinisikannya. Pokoknya mewah. Sangat mewah.

Motor mauren berhenti pada pintu utama. Keila turun dan melepaskan helmnya. Begitu juga mauren.

"Ayo ren kita masuk". Ajak keila. Mauren mengangguk. Ia berjalan mengekori keila dibelakang.

"Sudah pulang sayang". Tanya karin yang baru saja keluar dari dapur.

"Iya ma". Keila mendatangi karin dan menyalami tangan ibunya. Mauren yang merasa sedikit janggung juga ikut menyalami tangan karin.

"Ini siapa sayang". Tanya karin saat ia melihat bahwa ada gadis yang dibawa anaknya.

"Ini mauren ma teman keila". Ucap keila sambil tersenyum.

"Saya mauren tante". kata muren sopan.

"Iya cantik ya namanya kaya orangnya". Puji karin. Mauren tersenyum malu mendengarnya. "Makasih tante". Ucap mauren.

"Ayo sekarang makan? Mama udah masakin yang banyak lo. Kan kalian baru pulang sekolah masih cape kan pasti". Ucap karin. Yang dibalas anggukan antusias oleh dua remaja yang ada didepannya.

"Iya ma keila laper nih gara gara tadi terlalu sibuk nonton futsal". Tukas keila manja. Karin tersenyum.

"Yaudah ayo sekarang makan". Ajak karin. Sambil merangkul kedua anak remaja yang ada disebelah kiri dan kanannya.

Mereka sekarang berada dimeja makan utama. Mata mauren menatap takjub pada hidangan makanan yang ada diatas meja. Sangat banyak dan menggugah selera.

"Tante masak sendiri". Tanya mauren.

"Iya sayang". Jawab karin lembut.

"Dirumah ini kan mauren banyak liat pembantunya tante. Kenapa tante gak nyuruh mreka aja. Kan enak jadi tante gak cape deh". Coment mauren.

Karin tersenyum mendengar pertanyaan mauren. "Papanya keila gak mau makan kalau bukan masakan tante". Jawab karin. Mauren mengagguk mengiyakan.

"Berarti suami tante sayang banget dong sama tante". Tukas mauren. Membuat karin yang mendengarnya tersenyum nanar.

"Udah dulu ya? Sekarang ayo makan ambil apa aja yang kamu suka. Makan yang banyak supaya kalian cepat besar". Tukas karin. Keila dan mauren tertawa mendengarnya.

"Mama bisa aja emang sekarang kita masih kecil ya". Tanya keila sambil terkekeh.

"Enggak sekarang anak mama sudah besar cantik lagi". Goda karin. Keila tersenyum.

"Iya cantik kaya tante". Puji mauren. Karin tersenyum. "Kamu ini tante udah tua jadi udah gak cantik lagi". Tukas karin.

Brakkkk

Loving Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang