Sekarang vera menatap ruangan itu dengan tatapan jijik. Bagaiman tidak kamar yang berpuluh puluh kali lipat yang telah disediakan dirgantara untuknya harus berganti menjadi kamar kumuh lusuh dan kecil ini. Memang tidak berprikemanusiaan menurutnya.
"Kalau saja bukan karna anak sialan itu mana mungkin aku bisa berada ditempat sekotor ini". Ucap vera dengan nada kesal.
Cuman gara gara membuat masalah pada putri kandung dirgantara vera harus kembali tersiksa akibat ulah anak itu.
"Huhh?". Hembusan nafas kasar vera terdengar.
"Anak ini bukan semudah yang aku fikirkan". Ucap vera dengan dirinya sendiri.
"Tunggu saja tanggal mainnya sayang? Aku akan membalas perbuatanmu lebih dari ini". Ucap vera dengan seringaiyan jahatnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Amel berjalan melewati korido koridor kelas sebelas yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan murid.
Butuh agak sedikit waktu dari biasanya akhirnya gadis itu sampai didepan kelas Xl Ipa 5. Dari luar saja sudah kedengaran betapa nyaringnya suara teman teman amel yang sedang gaduh didalam kelas.
Sudah bisa ditebak jika seperti ini pasti sudah dipastikan kelas amel tidak ada gurunya.
Gadis itu sangat bersyukur karna urusannya tidak akan terlalu panjang jika harus kembali bertemu dengan guru yang ada dikelas cukup di bk saja.
Amel masuk kekelasnya dengan langkah yang penuh dengan ke hati hatian.
"AYO GAYSSS KITA NYANYI SEMUANYA". Agam berteriak nyaring menyuruh semua orang yang ada dikelas untuk mengikuti apa maunya. Laki laki itu dengan beraninya naik keatas meja seperti mengadakan sebuah konser besar ia memegang sapu sebagai micnya.
"OH mengapa tak bisa diriku yang mencintaimu tulus kan apa adanya". Agam bernyanyi dengan wajah yang seolah olah sangat menghayati lagu.
"APA LAGI GAYSSS? lanjutin aku memang". Agam menodongkan ujung sapu itu kearah teman temannya.
"Aku memang bukan manusia sempurna tapi kulayak dicinta karna ketulusan kini biarlah waktu yang bahas semua". Semua orang yang ada dikelas terhanyut ikut bernyanyi dalam lagu yang dinyanyikan agam.
"TANYA APA". Teriak agam.
"TANYA HATIKU". Teriak seluruh murid kelas Xl ipa 5 bersamaan.
"Huaaaaaa AGAM AGAM AGAM AGAM". Teriakan dari teman teman sekelas agam yang terus menerus bertepuk tangan riuh dan selalu menyebutkan nama agam setelah laki laki itu selesai bernyanyi.
Dengan sombongnya agam berdiri diatas meja sambil melambai lambaikan tangannya. "Terima kasih? Terima kasih gaysss gue sayang kalian semua". Ucap agam dengan pdnya.
Mendengar itu semua murid langsung berteriak kembali.
"Huaaaaaaaaa? Agam l love you". Teriak pipit paling nyaring.
Agam menoleh mendengar itu. "I love you too pipit". Balasnya.
Karna keasikan bernyanyi teman teman sekelas amel tidak menyadari bahwa gadis itu baru saja masuk dengan santainya melewati kerumunan.
"Ren misi dong". Pinta amel pada rendy yang duduk dikursi kebangganya.
Rendy tidak menghiraukannya mungkin ia tidak mendengar suara amel akibat keributan teman temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Cold Girl
Roman d'amour"Lo harus cium gue". Hah Apa Penuturan vino barusan membuat amel membulatkan matanya sempurna. Lalu mendorong tubuh vino agar mau menjauh darinya. Bughhhhh "Aww". Vino meringis menahan sakit. Gerakan tiba tiba gadis yang ada didepannya ini tidak b...