72. Rencana

651 46 14
                                    


Bacanya pelan pelan ya supaya fellnya dapet👍 aku saranin sih sambil dengar lagunya Afgan yang judulnya untukmu aku bertahan behhh sumpah dijamin 👇

.

.

.

.


Vino duduk disamping bibir kasur sambil memandangi gadis yang masih setia dengan matanya yang tertutup.

Tangannya terulur untuk mengusap lembut helayan rambut yang menutupi wajah pucat gadis itu.

Kedua sudut bibir vino terangkat sehingga membentuk senyum samar. Matanya mulai terlihat berkaca kaca. Ia masih bingung dengan kehidupannya yang sekarang. Jujur membedakan yang nyata dan imajinasi pun vino tidak mampu.

"Menggantikan posisi yang sudah hilang sebelumnya itu bukanlah hal yang salah". Ucap vino lirih.

Ingatannya seolah kembali dilemparkan ke masa lalu. Masa dimana kejadian sekarang sama persis yang pernah ia alami sebelumnya.

Kepingan kepingan ingatan di kepalanya seolah menyatu menjadi satu. Masa dimana hari itu hari tidak ada kata maaf dan dunia benar benar hilang dalam sekali kedipan mata.

BRUAKKK

Vino yang sedang asik dengan ponselnya tiba tiba menoleh kebelakang karena mendengar suara benda jatuh.

"Apaan tu". Ucap vino. Matanya membulat satu buah bingkai foto tiba tiba jatuh dari atas meja yang ada di kamarnya.

Kepala vino menoleh ke arah kanan dan kiri. Tidak ada siapa siapa. Tidak ada angin juga. Tapi mengapa bingkai foto itu bisa terjatuh atau mungkin.

"Woy mi astaga". Kesal vino menegur cimi kucingnya yang berdiri diatas meja membuat bingkai foto itu jatuh kelantai.

"Hus hus! Keluar dari kamar gue". Usir vino.

"Miaww". Jawab cimi kucing betina vino yang berwarna abu abu.

"Keluar". Pinta vino. Cimi menurut. Ia turun dari atas meja lalu naik ke atas balkon yang berada diatas kamar vino.

Vino menggeleng saat melihat kelakuan nakal kucingnya. "Cimi cimi".

Vino berdiri. Ia berjalan menghampiri bingkai foto yang baru saja jatuh akibat perbuatan cimi.

Vino menunduk untuk mengambilnya. Dua sudut bibirnya terangkat hingga membentuk senyum saat mendapati fotonya berdua bersama sakira pecah.

"Ini bingkai kayanya minta diganti deh Ra! Makanya jatuh". Ucap vino sambil menatap bingkai yang ada ditangannya. Di bingkai itu memperlihat vino yang sedang merangkul sakira disebelahnya mereka tersenyum bahagia disana, tidak ada beban dan masalah semuanya seolah terlihat baik baik saja.

"Yaudah besok aja gue ganti! Gue beli yang warna putih sesuai sama kesukaan Lo". Kata vino memberitahu. Ia menaruh kembali bingkai foto itu ditempatnya semula.

Ceklekk

Vino menoleh.

"Ngapain Lo kesini". Tanya vino menatap Agam didepannya.

Tidak ada jawaban

Dahi vino mengerinyit bingung saat melihat agam datang dengan kepala menunduk bahkan tangan laki laki itupun masih menempel di pegangan pintu.

"Lo ngapain sih nunduk Mulu! Kaga ada duit dilantai gue gam, duit gue ada didompet semuanya". Kata vino mencoba mencairkan suasana.

Loving Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang