28. Kecewa

1.7K 54 2
                                    


Ruang Dance

"Anjirr tu cewe dia mau bunuh gue apa". Ucap bella marah ia mengelus elus lehernya yang memar.

"Amel gak bisa kita anggap gampang bell". Ucap rahel.

Bella menoleh ke arah rahel.

"Iya gue tau? Tu cewe pisikhopat". Ucap bella dengan nafas yang memburu.

"Kita harus susun rencana". Saran rahel.

Bella tidak berselera untuk menanggapi saran rahel ia hanya memutar bola matanya malas.

"Huftt? Untuk sekarang gue gak mau mikirin itu dulu? Kali ini gue mau tenang, hel gue minta lo tinggalin gue". Pinta bella pada rahel.

Rahel menurut. "Oke". Ucap rahel.

"Tunggu". Pinta bella.

Rahel berhenti.

Ia mengangkat satu alisnya meminta jawaban.

"Gue minta lo pastiin anak anak dance jangan ada yang ke ruangan ini karna gue mau nenangin diri". Pinta bella.

Rahel tersenyum lalu gadis itu mengangguk mengerti. "Aman bell".

Bella tersenyum. "Thaks". Ucap bella.

Rahel berjalan keluar dari ruangan dance itu meninggalkan bella sendiri disana.

Kini bella berada diruangan itu sendirian hanya suara senyap dan hening yang menemani gadis itu.

Bella duduk disalah satu kursi ia menyandarkan kepalanya disana demi mendapatkan kenyamanan.

Gadis itu menempelkan es batu untuk mengompres memar dilehernya.

Ceklekk

Suara pintu terbuka menandakan ada seseorang yang datang.

Bella mengehembuskan nafas kasar.

"Hel gue kan tadi minta lo tinggalin gue". Ucap bella memberitahu pandangannya masih menghadap tembok gadis itu duduk membelakangi pintu.

Tak tak tak tak

Suara langkah kaki seseorang berjalan mendekati bella.

"Hel lo punya telinga gak sih". Marah bella ia langsung membalikan badannya beserta kursi yang ia duduki.

"Hayy bella welcom". Ucap seseorang yang ternyata bukan rahel.

Bella mengembuskan nafas pasrah batinnya berkata kenapa dia harus bertemu lagi dengan orang ini.

Saat melihat orang itu bella langsung memasang wajah yang tidak enak.

"Mau apa lo". Tanya bella sinis.

Orang itu tertawa bahagia." Wait? Wait lo tau gak hari ini gue senanggggg banget karna liat lo menderita". Ucap orang itu.

"Memang itu kan tujuan lo". Ucap bella sinis.

Orang itu menatap bella ia manaikan satu alisnya menantang.

"Menurut lo". Tanya orang itu.

Bella diam.

Orang itu berjalan menghampiri bella ia duduk diatas meja.

"Gimana? Enak sedikit lagi nyawa lo hilang ditangan amel". Tanya orang itu pada bella.

Mendengar itu bella langsung berdiri dari tempatnya. "Langsung aja pada intinya? Lo kesini mau apa". Tanya bella tidak sabaran.

"Cepat cepat amat mba? Santai aja dong gue kan baru datang". Ucap orang itu ia memain mainkan vas bunga yang ada didepannya.

Loving Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang