Amel memijat mijat pangkal hidungnya. Kejadian tadi berputar sangat cepat. Bahkan untuk membiarkan amel bernafas saja tidak bisa.
Sekarang dia berada dikantor polisi. Jangan lupakan dirgantara yang duduk disebelahnya dengan pakaian jas rapi.
Pengacara papanya juga ikut serta dan duduk disebelah kanan amel.Berita tentang kasus amel ditangkap polisi langsung menyebar luas dengan cepat. Bahkan kurang lebih dari satu jam. Para wartawan sudah banyak berkumpul didepan kantor polisi ingin menunggu informasi. Amel yang merupakan anak dari dirgantara pegusaha terkenal dan orang paling berpengaruh diindonesia membuat dirinya dihantui oleh para wartawan.
"Apa benar saudari amel anak dari bapak dirgantara". Tanya polisi itu.
"Iya benar. Amelia friscia dirgantara? Saudari adalah putri kandung dari bapak dirgantara". Jawab deny pengacara dirgantara.
Polisi itu mengangguk.
"Bisa tolong jelaskan bagaimana bapak bisa tau jika saudari amel membawa barang terlarang". Tanya deny.
"Tadi siang saya mendapat panggilan. Orang itu mengatakan disekolah saudari amel SMA Cahya bhakti terdapat murid yang berani membawa barang terlarang. Setelah saya mendapatkan informasi itu. Saya dan tim polisi lainnya langsung menuju tempat yang dimaksud. Disana kami melakukan pemeriksaan secara bergilir dari kelas kekelas dan ternyata benar saya menemukan sabu seberat 500 gram dan ganja seberat 500 gram didalam tas milik saudari amel saat melakukan pemeriksaan dikelasnya. XI mipa 5". Jelas polisi itu detail.
Deny mengangguk. "Jadi tindakan selanjutnya bagaimana. Putri bapak dirgantara ini masih SMA? Saudari masih sekolah tidak mungkin jika harus ditahan".
"Untuk saat ini saya tidak akan menahan saudari amel? Karna tersangka sendiri belum melakukan pemeriksaan apakah positif atau negatif sebagai pengguna narkoba". Ucap polisi itu. "Pemeriksaan akan dilakukan dalam waktu dekat ini? Sekarang tersangka boleh kembali kerumah". Tambahnya.
Amel dirgantara dan deny pengacara papanya berdiri. "Terima kasih". Ucap dey dengan tubuh sedikit menunduk. Polisi itu hanya tersenyum.
"Ayo silahkan tuan". Ucap bisma. Bodyguard dirgantara itu sudah berjaga jaga sejak tadi. Wartawan didepan sudah menunggu dirgantara untuk diwawancarai.
Amel mengekori papanya keluar dari kantor polisi. Tangannya digenggam erat oleh bisma bodyguard papanya. Mereka berjalan melewati kerumunan wartawan yang sudah berkerumbun mendatangi mereka. Untuk berjalan menuju mobil saja rasanya sulit sekali mereka harus berdesak desakan. Pertanyaan demi pertanyaan sudah dilontarkan dari mulut wartawan.
"Bapak dirgantara bagaimana bisa putri anda mendapat kasus seperti ini".
"Berapa umur putri anda pak dirgantara".
"Bagaimana cara anda mendidik putri anda".
"Apakah putri andah sudah lama memakai barang haram itu".
"Pak tolong pak".
"Saya minta penjelasan sedikit".
"Pak dirgantara".
"Pak dirgantara".
Bisma langsung melajukan mobilnya meninggalkan kantor polisi. Banyak wartawan yang memasang wajah kecewa karna dirgantara maupun amel tidak sama sekali membuka suara.
Amel sama sekali tidak bergeming dari tempatnya. Matanya ia hanya hadapkan pada jendela yang tertutup. Pandangannya kosong menatap jalan yang dilalui banyak kendaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Cold Girl
Romance"Lo harus cium gue". Hah Apa Penuturan vino barusan membuat amel membulatkan matanya sempurna. Lalu mendorong tubuh vino agar mau menjauh darinya. Bughhhhh "Aww". Vino meringis menahan sakit. Gerakan tiba tiba gadis yang ada didepannya ini tidak b...