41. PMS

1.5K 40 1
                                    








"Hai vin". Bella datang menghampiri vino yang baru saja duduk ditepi lapangan futsal.

Terlihat dari wajah vino yang lelah dan beberapa bulir keringat keluar dari pori pori kulit laki laki itu. Vino baru saja selesai latihan futsal rambutnya yang basah menambah ketampanan laki laki itu.

Bella ikut duduk disamping vino. "Gimana latihannya? Lancar". Bella bertanya dengan wajah berbinar. Senyum wanita itu tidak lepas dari bibir mungilnya. Matanya menatap vino lekat.

"Sumpah vino ganteng banget kalo diliat dari samping". Bella bergumam dalam hati.

"Menurut lo". Tukas vino tanpa menoleh ke arah bella.

"Menurut aku iya".

"Tu lo tau". Balas vino singkat.

Bella menghembuskan nafas kasar. Lagi lagi vino seperti ini. Selalu bersikap dingin jika berbicara dengannya. padahal bella tidak pernah berbuat masalah apapun.

"Vin lo bisa gak sih kalau ngomong sama gue agak banyakan dikit". Protes bella.

Vino diam ia tidak menjawab.

"Perasaan gue gak pernah buat masalah apapun deh sama lo? Tapi kenapa sih vin lo selalu cuek sama gue". Jelas bella ada nada sedih disetiap kata yang ia keluarkan.

"Gue gak tau". Ucap vino santai.

Bella mengangguk mengerti. Ia mencoba untuk tetap tenang ketika menghadapi seorang alvino ananta.

"Gue udah bawain lo air vin? Diminum ya".kata Bella. Ia menyodorkan satu botol minuman tepat didepan wajah vino.

"Gue gak haus? Lo minum aja sendiri". Tukas vino. Lalu menggeser botol minum yang tadi menutupi penglihatannya.

"Lo gak mau". Tanya bella.

"Gak".

"Yaudah kalau gitu gue buang aja". Tukas bella pasrah tangannya sudah siap siap untuk melempar botol minum itu ketempat sampah yang ada didepannya.

"Woyy bell? Jangan dibuang anjayy lo gak liat kalau gue haus". Tiba tiba suara agam terdengar lumayan nyaring yang membuat bella mengundurkan niatnya untuk membuang botol minum yang ia pegang.

"Kenapa lo mau". Bella bertanya matanya menatap agam yang baru saja datang dari arah lapangan futsal.

"Iya lah sini". Agam langsung merebut botol minum itu dari tangan bella. Lalu laki laki itu meminumnya dengan jantan. Bahkan agam juga menyiramkan wajahnya dengan air yang ia ambil dari tangan bella.

Saat sedang minum seperti itu agam juga bakal terlihat ganteng dan menawan. Tidak kalah juga dengan vino. Ya walau bagaimana pun vino akan tetap menjadi nomor satu.

"Kenapa sih lo? Mau buang buang minuman? Mubazir seyeng". Tanya agam.

"Serah gue lah? Orang gue juga yang beli bukan lo". Tukas bella jutek. Tanpa menoleh ke arah agam.

"Jutek banget lo bell? Pantesan aja vino gak pernah mau sama lo". Ejek agam menyindir bella.

Mata bella langsung beralih menatap agam tidak terima. "Apa lo bilang? Lo ngejek gue".

Agam nyengir memperlihatkan deretan giginya yang rapi. "Enggak? Enggak ko bell gue bercanda serius amat muka lo".

Mendengar itu bella hanya memutar kedua bola matanya malas.

"Woy vin? Gimana? Kapan kita tanding sama anak SMA marga". Tanya agam ia berjalan menghampiri vino dan duduk didepan laki laki itu. Kini agam dan vino sedang duduk berhadapan.

Loving Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang