29. Tiga kali

1.6K 58 3
                                    


Saat amel berjalan keluar kelas seseorang sudah mengintainya.

Mengikuti kemana arah gadis itu pergi berjalan dan sampai akhirnya berhenti disebuah ruangan yang bertuliskan Ruang Osis.

Dilihatnya amel membuka ruang osis itu dan menampakan seseorang yang tengah berpelukan mesra didalam.

Seketika itu juga amel seperti membeku tidak bisa bergerak dan untuk sepersekian menit amel berlari pergi meninggalkan ruangan itu.

Rasa tidak terima timbul didalam hati.

Berjalan menghampiri ruangan itu adalah tujuannya.

"Vino". Ucap keila kaget ketika melihat vino yang tiba tiba berada didepan pintu.

Tatapan vino tajam mengarah kepada satya yang sedang terduduk lemas.

"Ko -kok lo ada disini". Tanya keila gugup.

"Gue minta lo keluar sekarang". Titah vino dingin.

"Gu- gue gak mau". Bantah keila.

"Lo pilih jalan sendiri atau gue yang seret lo keluar dari ruangan ini". Tanya vino memberi pilihan.

Keila diam lalu menggeleng kecil. Itu artinya ia menolak tawaran vino.

Kesabaran vino habis. Ia menatap tajam kerah keila yang menggelengkan kepalanya menolak. Jujur saja vino sangat muak melihat wajah memelas itu.

"Dasar bitch". Umpat vino kasar.

Keila melotot lalu mengangkat kepalanya untuk menatap vino.

"Lo tau! Lo itu cewe paling rendah yang pernah gue temuin didalam hidup gue".

Jelas vino. Perlahan air mata keila keluar. Kata kata vino barusan terlalu menyakitkan untuk ia dengar. Wajahnya serat akan kekecewaan. Bungkam hanya itu yang bisa keila lakukan. Rasanya dadanya terlalu penuh untuk menampung semua rasa sakit ini.

"Jangan nangis didepan gue". Pinta vino. Wajahnya tidak sama sekali menampilkan rasa bersalah. Tatapannya ia palingan dari keila.

"Cepat keluar dari sini! Gue hitung satu sampai tiga".

Tidak ada respon. Keila masih diam berdiri dihadapan vino.

"Satu".

Vino memulai hitungan.

"Dua".

Keila masih bungkam.

"Tiga".

Kali ini vino menoleh ke arah keila dan laki laki itu melihat bahwa gadis itu masih tidak bergerak.

"Huh". Vino menghembuskan nafas kasar. "Keras kepala". Ucap vino.

Tanpa aba aba vino langsung dengan kasar menyeret keila keluar dari ruangan itu.

"Vin sakit". Ringis keila.

"Tangan gue".

"Vino gue mohon! Tangan gue".

"Vin".

Brakkkkkk

"Awww".

Vino langsung melemparkan keila dengan kasar hingga gadis itu terjatuh.

Keila yang diperlakukan vino seperti itu hanya mampu menangis. Lagi. Dan lagi

"Gue udah peringatkan Lo sebelumnya! Jadi jangan pernah salahkan gue kalau gue berbuat kasar sama Lo".

Vino menatap keila dengan ekspresi dingin tidak ada lagi vino yang lembut yang ada sekarang hanyalah vino berwatak iblis.

Loving Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang