11. Bingung

2.3K 82 1
                                    

Vino Pov

Aku sedang berada di cafe dekat rumah rendy. Sepulang sekolah tadi aku memutuskan untuk tidak langsung pulang tapi mampir dulu ke cafe hanya sekedar memesan cemilan dan minuman

Aku tidak sendiri.

Aku ditemani rendy dan agam sahabatku.

Tanpa sepengetahuanku rendy sedang memperhatikanku yang sedang fokus pada just alvokat dan mengaduk aduk jus itu menggunakan sedotan tanpa meminumnya.
"Woy vin lo kenapa ngelamun".tegur rendy.

"Hah". Aku terbangun dari lamunanku."apaan". Balasku.

"Gue nanya kenapa lo ngelamun". Ulang rendy sekali lagi.

"Gue gak ngelamun". Jawabku

"Gue tau kenapa vino ngelamun paling paling juga lagi ngebayangin body cewe". Celetuk agam

Vino menoyor kepala agam yang sedang duduk desebelahnya."anjir emang gue elo".sahutku

"Sakit tai". Agam mengelus kepalanya.

"Siapa suruh".jawabku
"Lo bisa gak si gam sekali kali gak usah berfikiran jorok". Nasehatku kepada agam.

"Emmmm". Agam nampak berfikir ia mengelus elus dagu dengan tangan kanannya.

"Gak bisa vin karna itu sudah kebutuhan gue". Agam tertawa terbahak bahak.

"Yeee dasar otak mesum". Sahutku.

Dret dret drettt

Kurasakan hanphonku bergetar didalam saku celanaku. Lalu aku mengambilnya dan melihat siapa yang telah menghubungiku.

Aku membulatkan mataku dengan sempurna setelah melihat siapa yang menelponku aku berfikir sejenak tumben ada angin apa dia menghubungiku setauku dia tidak tau jika aku menyimpan nomorku diponselnya.

Aku memberanikan diri untuk mengangkatnya.

Hiks hiks hiks."jo gue minta lo cepetan kerumah gue sekarang". Pintanya kudengar dari sebrang sana ia sedang menangis.

Aku ingin menjawab tapi.

Tut tut tut

Sambungan terputus.

setelah tadi aku mendengar ia menangis aku merasa sangat khawatir.

Aku meletakan hpku di atas meja cafe dengan tidak bersemangat. Agam dan rendy hanya memperhatikanku bingung.

"Lo kenapa vin ke orang belum dapat jatah lemes banget". Tanya agam.

"Kayanya gue harus duluan deh". Vino berdiri dan mengambil dompet yang ada disaku celananya dan mengeluarkan uang ratusan dua lembar lalu meletakannya dia atas meja."ni untuk bayar makanan gue sekalian sama punya lo".

"Emang lo mau kemana buru buru amat".

"Gue ada urusan ren penting". Tukas vino." Gue duluan bro". Vino melambaikan tangan ke arah sahabatnya. Dan dibalas acungan jempol oleh rendy.

Aku berlari menuju parkiran cafe lalu masuk kedalam mobilku dan mengendarainya dengan kecapatan yang lumayan tinggi keluar meninggalkan daerah parkiran cafe.

Butuh waktu beberapa menit akhirnya aku sampai ditempat tujuan.

Aku memasuki rumah mewah milik keluarga dirgantara. Aku memarkirkan mobilku dengan rapi lalu berjalan menuju pintu utama.

Aku memencet bel beberapa kali dan keluarlah seorang wanita tua umurnya sekitar 50 han kalau menurutku.

"Mau cari siapa ya den".tanya ibu itu sopan.

Loving Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang